99 Tahun,
Sukabumi dalam Bingkainya
99 Rangkaian
angka yang terlampau lama,
Tua bagi manusia
dan mungkin pertumbuhan baginya, Sukabumi
Si Kota mochi,
melekat jenaka dalam benak setiap orang
Atau kotanya
Ratu Pantai Selatan
Tentu ia punya sejarah
semanis madu dan perjuangan yang tak sekenyal mochi
Ayo kita sapa ingatan
akan kisahnya:
13 Januari 1815,
siahli bedah, Dr. Andreas de Wilde cetuskan sebuah nama, Soekaboemi
Gemente Soeka Boemi, keunikan nama pemerintahan yang pernah tersemat
sebelum kini bertransformasi menjadikota Sukabumi.
Tiga nama asingsempat
memimpin, Mr. G.F Rambonet, Mr. M. W Ouwerkerk, Dr. A.L.A Van Unen,
Perguliran 24
kali estafet kepemimpinan, dan 24 kali Sukabumi bercerita akan asuhannya.
Lima, lambang untuk
Sukabumi kita;
Tertoreh perisai
lambangkan ketangguhan fisik juga mental, untuk perlawanan atas perebutan hakpribumi,
yang kini hanya sebagai pekerja bagi si asing. Ribuan jumlahanya hanya menjadi buruh
pabrik di tanahnya. Seolah akan menggores luka lama perbudakan zaman kolonial.
Warna hijau untuk kesuburan dan kemakmuran, mencegah perhabisan
lahan hijau yang terus saja digerogoti semen dan beton, berlabel komersialisme.Udara
sepoy kotape gununganyang harus musnah, menyeret longsor untuk yang tak berdosa.
Bintang segilima gambaran pancasila dan Sejata Kujang gambaran
keberanian, keberanian untuk mau menyentuh pinggiran kota belum dijamah listrik.
Rangkulan dan pendidikan untuk parajalanan hasil migrasi ibukota.
Setangkai Padi dan teh perwujudan ketentraman dan perdamaian,
bagi rakyat; jalanan beraspal tanpa lubang, kepulan asap dapur yang beraroma
pandan wangi dan lauknya, juga sekolah
yang tak melulu mahal.
Lalu Pita Merah Putih tentu Kebangsaan Indonesia,kebanggaan Sukabumi
dengan merekat kanbudaya. Sepert itarian uyeg yang tak lagi bersua. Mungkin anak
cucu tak lagi mengenalnya.
Jangan tunggu,
jangan tunggu hingga semua itu benar-benarterkubur, menghilangbersama catatan sejarah
yang tergolek di rak, dan berdebu. Jangan buat rasa sesal itu muncul.
Karna di Sukabumi
kita besar, berkembang dan berbudaya
Semogaitusemuatercegahdanterpulihkan,
semoga para pemimpin muda lebih faham akan budaya dan cinta akan rakyatnya melebihi
dirinya sendiri.
Sukses selalu untuk
Sukabumi Kita, kini dan nanti
Karya Winni Siti Alawiah 2013
Mahasiswa UPI Bandung Smster 7
Perum Bumi Baros Kencana Blok V
RW.15/Rt02
Kota Sukabumi