Kota Sukabumi-Pelita
Ketua Badan Narkotika (BNK) Propinsi Jawa Barat Dede Yusuf mencanangkan Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi sebagai Desa Siaga Narkoba, di GOR Perum Taman Asri, Senin (26/9). Dengan pencanangan ini, Kelurahan Subang Jaya merupakan desa siaga narkoba ke 7 dari se Jawa Barat.
Dijelaskan Dede, dibentuknya desa siaga narkoba ini sebagai upaya untuk mengantisipasi dan meminimalisir semakin banyaknya generasi muda yang terjangkit oleh narkoba. Karena Jawa barat bukan lagi sebagai tempat penyebaran tetapi sudah sebagai tempat produksi yang hasilnya dikirim ke DKI Jakarta.
“Hal ini dikarenakan banyak yang tidak membuka mata dan memperhatikan kondisi di lingkungan tempat tinggal sehingga sangat memungkinkan dijadikan sebagai tempat produksi,” katanya.
Menurut Dede, saat ini mereka banyak memproduksi narkoba di tempat-tempat yang pelosok dan jauh dari keramaian yang tidak terdeteksi oleh aparat. Untuk itu, mulai saat ini masyarakat harus bisa membuka mata dan telinganya untuk mengawasi lingkungan tempat tinggalnya, jangan sampai dijadikan sebagai tempat produksi narkoba.
“Peredaran narkoba gerakannya seperti teroris, selalu berpindah-pindah dan bergerak di bawah tanah sehingga sangat sulit sekali untuk terdeteksi. Untuk itu hendaknya aparat pemerintahan di daerah hingga tingkat RT harus bisa menggerakkan kembali sifat gotong royong dan lebih harus mengetahui kondisi warganya,” ujarnya.
Lebih lanjut Dede mengungkapkan, kedepan konsep ini hartus bisa dikembangkan secara luas ke desa-desa lainnya. Karena di setiap kota dan kabupaten saat ini sudah ada BNK nya.
Sementara itu Lurah Subang Jaya Asep Koswara mengatakan, pihaknya mengaku siap untuk melakukan upaya penanggulangan narkoba di wilayahnya. Karena secara sosial dengan wilayah yang luas dan penduduk yang padat dengan 76 RT dan 14 RW, sangat berkemungkinan terjadinya peredaran narkoba.
“Sampai saat ini untuk pelaku pengedar narkoba di subang jaya belum ada, yang tertangkap adalah orang luar ketika datang ke sini pada tahun 2010,” katanya.
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, narkoba merupakan permasalahan sosil yang tidak bisa ditangani satu pihak saja. Untuk itu konsep kedepannya, kita akan menggerakkan mulai dari keluarga dan RT/RW untuk mengantisipasi sejak dini secara dini.
“Kita juga akan menggerakkan kader posyandu dan PKK, serta pihak lainnya,” ungkapnya. (bud/4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar