Sukabumi,SENTANAonline.com ---
Kurangnya persediaan darah menjadi permasalahan yang sulit diatasi Palang
Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi. Untuk itu, kesediaan masyarakat untuk menyumbangkan darahnya sangat diharapkan.
Ketua Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Cabang Kota Sukabumi , Ipin Syaripin
mengatakan, kebutuhan darah di PMI Kota Sukabumi mencapai 1200 labu setiap bulannya.
Sementara darah yang terkumpul sangat sedikit. “Dari kebutuhan sebanyak itu, yang
terkumpul hanya sekitar 200 labu. Itu pun sebagain besar merupakan hasil dari donor tetap,
”ujarnya di ruang kerjanya, Selasa (13/09) kemarin.
Untuk memenuhi kebutuhan itu, jelasnya, terpaksa harus didatangkan dari luar daerah
seperti Bogor atau Jakarta, meski harus dengan biaya transfortasi dan biaya perawatan
yang tidak sedikit. “Demi untuk memenuhi kebutuhan, itu harus dilakukan,”ujarnya.
Sebagai ketua lembaga penggerak pengumpulan darah, dia merasa prihatin jika
ketersediaan darah semakin menipis. Sementara kebutuhan darah semakin meningkat
. “Orang yang butuh darah itu kan harus segera ditolong,”katanya.
Masih jauhnya jumlah kebutuhan dan ketersediaan darah, membuat lembaga tersebut
terus melakukan sosialisasi untuk menarik perhatian masyarakat agar dengan sukarela menyumbangkan darahnya. Sosialisasi diutamakan kepada lembaga pendidikan. “Kami
ingin lebih banyak lagi donor pemula. Makanya kami menargetkan pelajar untuk menjadi
donor tetap,”katanya.
Jika dibanding dengan jumlah warga Kota Sukabumi yang berjumlah hampir 300 ribu
jiwa, kata Ipin, kekurangan darah seharusnya tidak terjadi. Misalkan yang memenuhi
syarat untuk menyumbangkan darah sebanyak 50 ribu jiwa, dia yakin PMI tidak akan
kekurangan darah. “Khusus bagi penderita talasaemia, mereka butuh darah setiap bulan.
Tentu harus ada donor tetap yang lebih banyak,”ujarnya.(NIF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar