Kota Sukabumi-
Hal tersebut
diutarakan Walikota Sukabumi H. Mokh. Muslikh Abdussyukur usai peringatan Hari
Pangan Sedunia ke 31 tahun 2011 yang dipusatkan di Kelurahan Babakan, Kecamatan
Cibeureum Kota Sukabumi kemarin. Hadir pula Kepala BBPKH Cinagara Drh. Jayadi
dan Sekretaris P2BN Kementerian Pertanian RI Sugianto, unsur muspida, camat,
lurah dan para petani yang tergabung dalam Gapoktan.
Menurut Muslikh,
sampai saat ini perkembangan sektor pertanian di Kota Sukabumi khususnya beras
cukup membanggakan. Bahkan dalam satu hektar sawah mampu menghasilkan 7-8 ton
beras. Terlebih beberapa waktu yang lalu, Kota Sukabumi juga dijadikan
percontohan padi organik yang dipanen langsung oleh Presiden RI dan Gubernur
Jawa Barat.
“Sekalipun kontribusi
sektor pertanian terhadap PDRB kita tidak besar, namun setidaknya memberikan
kontribusi yang bagus bagi para petani,” ujarnya.
Terkait gerakan One
Day No Rice (Satu Hari Tanpa Nasi) Muslikh mengungkapkan, bisa saja dilakukan
karena banyak bahan makan yang mengandung karbohidrat seperti jagung, singkong
dan roti. Namun kebiasaan bagi masyarakat belum kenyang kalau belum makan nasi
yang merupakan makanan pokok.
Sementara itu Kepala
BBPKH Cinagara Drh. Jayadi mewakili Kepala Badan Pengembangan Penyuluhan SDM
Pertanian mengatakan, untuk mewujudkan ketahan pangan nasional di tahun 2011,
Kementerian Pertanian RI telah menetapkan target produksi padi nasional sebesar
70,60 juta ton GKG atau meningkat sebesar 7 % dibandingkan dengan produksi
tahun 2010.
“Berdasarkan angka
ramalan II BPS, saat ini produksi padi nasional telah mencapai 68,062 juta
tonGKG dan masih kurangs ekitar 2,358 juta ton GKG,” katanya.
Dijelaskannya, untuk
mengejar kekurangan target produksi sebesar 2,358 juta ton GKG tersebut,
Kementrian Pertanian melakukan upaya-upaya percepatan. Diantaranya dengan
meningkatkan produktivitas padi di areal SL-PTT dan non SL-PPT, percepatan
bantuan langsung benih unggul dan pupuk, peningkatan indeks pertanaman melalui
rehabilitasi jaringan irigasi, pembangunan lumbung dan pompanisasi, serta bantuan
alat mesin pertanian untuk menekan kehilangan hasil
“Bukan itu saja, kami
juga akan melakukan pengawalan dan pendampingan petani dalam adopsi teknologi
oleh peneliti, penyuluh pertanian dan POPT,” ujarnya.
Lebih lanjut dirinya
mengungkapkan, berdasarkan hasil laporan yang diterima pihaknya dari Dinas
Pertanian Kota Sukabumi, bahwa hasil ubinan di lokasi non SL-PTT di Kecamatan
Cibeureum dengan menggunakan varitas Ciherang menghasilkan produktifitas
sebesar 8,5 juta GKG/ha.
“ Ini sangat
membanggakan sekali, karena rata-rata produksi di daerah Jawa Barat 5,8 ton
GKG/ha. Mudah-mudahan panen kedepannya dapat menghasilkan padi palings edikit 8
ton GKG/ha,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pertanian
Kota Sukabumi Kardina Karsudi mengatakan, mengawali peringatan hari pangan
sedunia ke 31 tingkat Kota Sukabumi, dilaksanakan kegiatan road show yang
dilakukan oleh Walikota Sukabumi dengan rombongan berkunjung ke beberapa
tempat. Diantaranya, lembaga Keuangan desa (LKD) Cikundul Kecamatan Lembur
situ, Budidaya Komoditas Hortikultura Unggulan yaitu jeruk dan pepaya di
Kelurahan Sindangpalay Kecamatan Cibeureum. Lalu lokasi kelompok pembudidaya
ikan Bina Sarana Mandiri di Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum.
Selain itu juga
diberikan penghargaan serta sarana pertanian seperti pupuk dan mesin kepada
para petani, penyuluh, motivator serta kelompok tani (Gapoktan). (bud/4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar