Pages - Menu

Selasa, 15 November 2011

PERKEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN DI KOTA SUKABUMI KHUSUS BERAS CUKUP MEMBANGGAKAN.






Kota Sukabumi-

        Meskipun pendekatan Pemerintah Kota Sukabumi lebih kepada sektor jasa dan perdagangan, namun sektor pertanian khususnya beras menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Bahkan bisa dibilang Kota Sukabumi tidak kekurangan ketersedian beras di pasaran.

        Hal tersebut diutarakan Walikota Sukabumi H. Mokh. Muslikh Abdussyukur usai peringatan Hari Pangan Sedunia ke 31 tahun 2011 yang dipusatkan di Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum Kota Sukabumi kemarin. Hadir pula Kepala BBPKH Cinagara Drh. Jayadi dan Sekretaris P2BN Kementerian Pertanian RI Sugianto, unsur muspida, camat, lurah dan para petani yang tergabung dalam Gapoktan.

     Menurut Muslikh, sampai saat ini perkembangan sektor pertanian di Kota Sukabumi khususnya beras cukup membanggakan. Bahkan dalam satu hektar sawah mampu menghasilkan 7-8 ton beras. Terlebih beberapa waktu yang lalu, Kota Sukabumi juga dijadikan percontohan padi organik yang dipanen langsung oleh Presiden RI dan Gubernur Jawa Barat.

      “Sekalipun kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB kita tidak besar, namun setidaknya memberikan kontribusi yang bagus bagi para petani,” ujarnya.

      Terkait gerakan One Day No Rice (Satu Hari Tanpa Nasi) Muslikh mengungkapkan, bisa saja dilakukan karena banyak bahan makan yang mengandung karbohidrat seperti jagung, singkong dan roti. Namun kebiasaan bagi masyarakat belum kenyang kalau belum makan nasi yang merupakan makanan pokok.

     Sementara itu  Kepala BBPKH Cinagara Drh. Jayadi mewakili Kepala Badan Pengembangan Penyuluhan SDM Pertanian mengatakan, untuk mewujudkan ketahan pangan nasional di tahun 2011, Kementerian Pertanian RI telah menetapkan target produksi padi nasional sebesar 70,60 juta ton GKG atau meningkat sebesar 7 % dibandingkan dengan produksi tahun 2010.

Berdasarkan angka ramalan II BPS, saat ini produksi padi nasional telah mencapai 68,062 juta tonGKG dan masih kurangs ekitar 2,358 juta ton GKG,” katanya.

Dijelaskannya, untuk mengejar kekurangan target produksi sebesar 2,358 juta ton GKG tersebut, Kementrian Pertanian melakukan upaya-upaya percepatan. Diantaranya dengan meningkatkan produktivitas padi di areal SL-PTT dan non SL-PPT, percepatan bantuan langsung benih unggul dan pupuk, peningkatan indeks pertanaman melalui rehabilitasi jaringan irigasi, pembangunan lumbung dan pompanisasi, serta bantuan alat mesin pertanian untuk menekan kehilangan hasil

     “Bukan itu saja, kami juga akan melakukan pengawalan dan pendampingan petani dalam adopsi teknologi oleh peneliti, penyuluh pertanian dan POPT,” ujarnya.

    Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, berdasarkan hasil laporan yang diterima pihaknya dari Dinas Pertanian Kota Sukabumi, bahwa hasil ubinan di lokasi non SL-PTT di Kecamatan Cibeureum dengan menggunakan varitas Ciherang menghasilkan produktifitas sebesar 8,5 juta GKG/ha.

     “ Ini sangat membanggakan sekali, karena rata-rata produksi di daerah Jawa Barat 5,8 ton GKG/ha. Mudah-mudahan panen kedepannya dapat menghasilkan padi palings edikit 8 ton GKG/ha,” ungkapnya.

     Kepala Dinas Pertanian Kota Sukabumi Kardina Karsudi mengatakan, mengawali peringatan hari pangan sedunia ke 31 tingkat Kota Sukabumi, dilaksanakan kegiatan road show yang dilakukan oleh Walikota Sukabumi dengan rombongan berkunjung ke beberapa tempat. Diantaranya, lembaga Keuangan desa (LKD) Cikundul Kecamatan Lembur situ, Budidaya Komoditas Hortikultura Unggulan yaitu jeruk dan pepaya di Kelurahan Sindangpalay Kecamatan Cibeureum. Lalu lokasi kelompok pembudidaya ikan Bina Sarana Mandiri di Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum.

     Selain itu juga diberikan penghargaan serta sarana pertanian seperti pupuk dan mesin kepada para petani, penyuluh, motivator serta kelompok tani (Gapoktan). (bud/4)   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar