Sukabumi, SENTANAonline.com
PEMERINTAH Kabupaten Sukabumi akan menambah
kegiatan di Taman Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Dengan program tersebut
diharapkan akan meningkatkan kesehatan anak. Hal itu disampaikan Bupati
Sukabumi H.Sukmawijaya pada acara Roadshow Posyandu Pemberdayaan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) Pusat dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
yang berlangsung di SDN 1 Bojong, Kecamatan Cikembar,Kabupaten Sukabumi, Rabu
(30/11) .
Ke depan, kata bupati, Posyandu bukan
hanya melayani bayi usia dibawah lima tahun (balita), seperti Immunisasi,
tapi juga akan ditambah dengan berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut
yakni, Bina Keluarga Remaja (BKR), Pusat Informasi Konseling Remaja
(PIK-Remaja), Bina Keluarga Lansia (BKL) dan usaha peningkatan pendapatan
keluarga sejahtera (UPPKS)
Antara foto/jaringnewscom
melalui program kampung Keluarga Kecil Berkualitas (Kampung-KB). “Kegiatan ini akan melengkapi dalam menunjang keluarga sehat,” katanya.
Antara foto/jaringnewscom
melalui program kampung Keluarga Kecil Berkualitas (Kampung-KB). “Kegiatan ini akan melengkapi dalam menunjang keluarga sehat,” katanya.
Dijelaskan, perkembangan anak usia dini menjadi
perhatian besar Pemkab Sukabumi. Hal itu karena masih rendahnya derajat
kesehatan dan gizi anak dan kesiapan bersekolah serta belum optimalnya
pengasuhan dan perlindungan anak. “Rendahnya derajat kesehatan dan gizi
ditandai dengan tingginya kasus kematian bayi, kematian balita dan
prevelensi kurang gizi serta penyakit infeksi,” katanya.
Sementara rendahnya kesiapan bersekolah ditandai
dengan tingginya angka drop out pada kelas 1 dan kelas 2 dan mengulang sekolah.
Adanya permasalahan tersebut katanya, disebabkan
pengembangan anak usia dini dilakukan secara parsial dan tidak terintegrasi.
Untuk itu, dengan dilaksankannya model Taman Posyandu terintegrasi yakni
antara BKBPP,Dineas Kesehatan dan Dinas Pendidikan menunjukkan
peningkatan kesehatan anak. “Hasil evaluasi Taman Posyandu dengan pengembangan
usia dini yang terintegrasi menunjukkan keunggulan yang sangat dignifikan,”
ujarnya.
Dijelaskan, setela terbentuknya Taman Posyandu,
terjadi peningkatan strata Posyandu Mandiri dari 338 Posyandu menjadi 1.017
Posyandu dan meningkatnya APK PAUD dari 7.51 persen pada tahun 2008 menjadi
33.56 persen pada tahun 2011. “Akhir tahun 2015, semua Posyandu sudah menjadi
taman Posyandu yang holistik dan integratif,” harapnya.
Sedangkan pembiayaannya meningkat cukup
signifikan dari Rp 298 juta lebih tahun 2007 menjadi Rp 8.9 M lebih pada
tahun 2011.”Anggaran APBD untuk revitalisasi Posyandu tahun 2011 Rp 1.3
miliar,” ucapnya.(NIF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar