KABUPATEN Sukabumi Provinsi Jabar, bertekad mempertahankan surplus beras. Kebiajakan itu untuk menunjang ketahanan pangan baik tingkat Provinsi Jabar maupun stok beras nasional. Terlebih, pada tahun 2009 dan 2010, Kabupaten Sukabumi, merupakan salah satu daerah di provinsi Jabar yang memiliki kontribusi untuk menunjang ketahanan pangan stok beras nasional.
Bupati Sukabumi, H. Sukmawijaya |
Bupati Sukabumi, H. Sukmawijaya didampingi Kasi Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Suakabumi Ir. H. Adjat Sudradjat mengungkapkan, salah satu upaya menunjang surplus beras tahun 2011 sampai 2014 yakni dengan merehabilitasi jaringan irigasi di 19 kecamatan. “Jika jaringan irigasi ini semua dalam kondisi baik, sebanyak 3 Juta ton dan tingkat nasional 10 Juta ton akan tercapai,” ujarnya menjawab pertanyaan SENTANA, Rabu (21/12) kemarin di ruang kerja nya.
Selain itu, kata Sukmawijaya, juga harus ditunjang dengan pola kerjasama yang kondusif antara aparat Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) dengan para petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Pertanian ( Gapoktan) dan P3 Mitra cai yang tersebar di 363 desa dari 47 Kecamatan se Kabupaten Sukabumi.
Kerjasama yang diharapkan, katanya , diantaranya tata cara pengolahan masa tanam, peningkatan mutu produksi padi, mengatasi serangan berbagai macam hama, pengaturan pemakaian air, penentuan bibit padi varietas unggul dan pemakaian pupuk yang ramah lingkungan. “Kerjasama antar komponen ini sangat menentukan upaya ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kadis Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Sukabumi, Ir. H. Adjat Sudradjat menambahkan, hasil produksi GKG (Gabah Kering Giling) di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2010 sebanyak 869.049 ton, dan tahun 2011 sebanyak 847.804 ton.
Sedangkan tahun 2012 mendatang diperkirakan meningkat menjadi 890.165 ton, dan tahun 2013 sebanyak 934.673 ton dan tahun 2014 sebanyak 981.407 ton. Sementara produksi berasnya pada tahun 2010 sebanyak 545.241 ton, 2011 sebanyak 531.912 ton. Pada tahun 2012 diperkirakan akan menghasilkan 558.490 ton, 2013 sebanyak 586.673 ton dan 2014 sebanyak 981.407 ton. “Penurunan produksi GKG maupun produksi beras di Kabupaten Sukabumi pada tahun ini, dipengaruhi cuaca yang tidak menentu,”katanya.
Untuk mewujudkan keinginan Pemkab. Sukabumi tersebut, kata Adjat, diantaranya dengan pengendalian alih pungsi lahan pertanian irigasi teknis, peningkatan produksi GKG melalui rekayasa teknologi pertanian, pembangunan peningkatan dan rehabilitasi infratruktur pengairan di sentra-sentra produksi pertanian, peningkatan asebilitas ke sumber permodalan usaha tani dan pemberian insentif bagi petani serta insentif yang memiliki produksipitas tinggi dan pembangunan sistem manajemen manajemen agribisnis pemberasan dan manajemen satu data pemberasan Kabupaten Sukabumi.
Dalam waktu terpisah, Sekretaris PSDA Kabupaten Sukabumi, Ujang Supandi. ST. lahan persawahan di Kabupaten Sukabumi sebanyak 64.077 Hektar dengan rincian irigasi teknis sebanyak 47.838 Hektar dan sawah tadah hujan sebanyak 19.409 Hektar. Dari jumlah tersebut yang dibiayai dari pusat (APBN) sebanyak 7.416 hektar, sekitar tiga ribu hektar sumber mata airnya dari sungai Cikaranggesan dan Ci letuh, sedangkan kewenangan provinsi jabar sebanyak 7.962 H.
Dijelaskan Ujang Supandi, rata-rata hasil produksi padi yang diairi irigasi teknis sebanyak 5,5 ton hingga 6,5 ton per hektar. Sedangkan persawahan tadah hujan menghasilkan 4 ton sampai 5 ton per hektar. “Untuk perbaikan jaringan irigasi di 19 Kecamatan itu memerlukan biaya mencapai Rp 25 M,” ungkapnya.(GYF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar