KEPALA Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Sukabumi.Ir. S. Ade Azwar meresmikan penggunaan gedung Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) PSDA di Kecamatan Ciemas, Jumat (30/12) lalu. Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita.
Pada kesempatan tersebut,Kadis menyerahkan tanda pengaragaan kepada Iwan Ridwan, Kepala Tata Usaha (KTU) UPTD Jampang Kulon yang berhasil masuk lima besar lomba UPTD tingkat nasional.
Penghargaan juga diberikan kepada Agus, juru air di UPTD Kecamatan Ciemas yang menempati urutanke dua tingkat Propinsi Jabar. Rangkaian acara berlangsung hingga malam hari yang diisi dengan hiburan dan sosialisasi.
Dengan diresmikannya kantor UPTD tersebut, kadis berharap, dapat meningkatkan pelayanan kebutuhan pengairan kepada masyarakat. Sehingga kebutuhan air, terutama pada musim kemarau, bisa terpenuhi. Sedangkan karyawan, bekerja lebih baik dalam menjalankan tugasnya.
Sedangkan dengan diraihnya prestasi lomba, kadis mengharapkan menjadi motovasi bagi karyawan dilingkungan PSDA Kabupaten Sukabumi untuk berprestasi lebih baik. “Dengan prestasi ini akan mengangkat nama baik Kabupaten sukabumi di tingkat Provpinsi Jabar dan Nasional,”katanya.
Ade menjelaskan, gedung UPTD Kecamatan Ciemas merupakan yang pertama dibangun oleh PSDA Kabupaten Sukabumi. Sedangkan tujuh UPTD lainnya merupakan warisan dari Dinas PSDA Propinsi Jabar. “Tujuh UPTD itu dibangun sebelum diberlakukannya otonomi daerah,” jelasnya.
Sekretaris Dinas PSDA Kabupaten Sukabumi, Ujang Supandi menambahkan, acara pada malam harinya merupakan sosialisasi Undang-undang No 7 tahun 2004 tentang pengelolaan sumber daya air. Dimana, regulasi tersebut selanjutnya diimplementasikan dengan Peraturan Pemerintah (PP) No 20 tentang Irigasi.
“Saat ini,regulasi yang paling lengkap adalah Di Dinas PSDA , sebab sudah dituangkan di Permen No 32 tahun 2007 tentang op Irigasi. Jadi kami menyikapi regulasi itu untuk di implementasikan pada tahun 2012 ini sebagai tahun kebangkitan PSDA,” ujar sekretaris yang kerap dipanggil Abah Oping tersebut.
Untuk rilnya di lapangan, kata Ujang, yakni bagaimana mendistribusikan air yang sedikit tapi bisa tersalurkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, khususnya petani. Selain itu,juga akan memperbaiki saluran yang rusak dan bocor agar dapat tersaluran ke lahan petani. “Jadi air, tersalurkan ke lahan yang membutuhkan,” ujarnya.
Program tersebut katanya, sebagai upaya menunjang ketahanan pangan nasional, yakni surplus 10 juta ton dan surplus 3 juta ton Jawa Barat hingga tahun 2015.(RMT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar