Sukabumi,
SEDIKITNYA 450 siswa/wi Kelas 1 SMA Negeri 1, Kota Sukabumi
sepakat sejak berakhirnya Ospek saat akan dimulainya tahun ajaran baru.
Menjadikan Ikat Kepala atau Totopong kerap disebut Teregos. Sebagai aksesoris
hari Sabtu pamungkas ditetapkan menjadi hari budaya.
“Titik mula
munculnya gagasan itu selama pemantauan
Ospek berlangsung. Sungguh tidak ekonomis kalau topi kertas yang cepat rusak
itu tidak segera digantikan dengan bahan yang lebih baik lagi. Sejumlah guru
terkait sepekat untuk menggantinya dengan teregos,” ungkap juru bicara SMA
Negeri 1 Kota Sukabumi, Ade Fathurahman.
Kalangan guru
terkait, tak hanya berfihak kepada siswa kaum Adam saja. Kalangan kaum Kartini
pun mendapatkan pehatian khusus pula. “Nah untuk kaum Kartini Kami sepakat untuk
menganjurkan bando atau bondu. Bondu itu bisa dipadu-padankan dengan hijab.”
Secarik kain
lurik berwarna kecoklatan berbentuk segi tiga itu yang sering disebut Ikat
Kepala [Teregos] semenjak Sabtu 5 bulan silam sudah akrab dikepala kalangan
Siswa lelaki Kelas 1 di SMAN 1. Sedangkan lurik selebar 5 CM sepanjang 50 CM
sudah terbiasa menghiasi mahkota anak-anak perempuannya.
Bagimana
tidak tergugah kalangan siswa Kelas 1 ingin selalu setiap hari itu hari Sabtu.
Karena hari Sabtu untuk mereka adalah saat-saat jaitidiri Kelas mereka meraih
prestise. Menurut Ade Fathurahman kalangan guru terkait atau Kepala Sekolah
mengumumkan kelas mana yang kompak berteregos ria.
“Jadi hari
Senin di penghujung bulan, ada upacara pengumuman kelas mana yang kompak
berteregos ria atau kalangan siswinya berbondu ria. Kami baru mampu membagikan
selembar piagam untuk kelas berperilaku Nyunda itu,” papar Jubir SMAN 1, Sabtu
pamungkas November.
Ade
Fathurahman menyebutkan, hingga kini kalangan siswa khususnya para siswa Kelas
X atau Kelas l baik itu lelaki atau perempuannya. “Sudah tahu kalau di tatar
Pasundan ini sedikitnya terdapat 20 jenis atau nama teregos selain Parengkos
Jengkol dan Barambang Semplak.”
“Kami ya…
termasuk saya pribadi yakin. Semoga tidak ada komplin dari fihak mana pun
tentang adanya mahkota hiasan Kepala pada siswa dan siswi Kelas 1 itu.
Dibanding dengan uang jajan mereka harga teregos yang kini mudah diperoleh,
tidak memberatkan,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar