Pages - Menu

Selasa, 18 Februari 2014

DWP KOTA SUKABUMI IKUTI SOSIALISASI “HIV”



                                                                                         Sukabumi,

HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.

Mencermati kondisi demikian, Jajaran Pengurus dan Anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Sukabumi, mengikuti sosialisasi HIV  yang dirangkai dengan kegiatan pengajian dan pertemuan rutin bulanan, di Majid AL-Ikhlas  dan Ruangan Pertemuan Setda Selasa, 18 Februari 2014. dengan nara sumber  Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sukabumi, Ir. H. Fifi Kusumanjaya,MM

Ketua DWP Kota Sukabumi, Dra. Nanita Agustiana Singawinata Hanafie Zain, mengemukakan, bahwa  dilaksanakannya sosialisasi ini  sebagai salah satu langkah  dalam mengantisipasi dan mencegah HIV khususnya di Jajaran Pengurus dan Anggota DWP  beserta  anggota keluarganya. Sebab masalah HIV  sudah masuk dalam tatanan rumah tangga.

Selanjutnya, Dra. Nanita Agustiana Singawinata  menghimbau kepada seluruh Jajaran Pengurus dan Anggota DWP agar  berupaya optimal mengawasi, mendidik dan membimbing putera-puterinya, dengan berbagai  pengetahuan dan keagamaan. Karena berdasarkan informasi, prosentase remaja yang mengidap HIV ini cukup tinggi.

Sekretaris KPA  Ir. H. Fifi Kusumajaya, M.M.,  menghimbau kepada seluruh Jajaran Pengurus dan Anggota DWP  beserta seluruh anggota keluarganya, agar secara rutin memeriksa kesehatan ke Puskesmas atau ke Rumah Sakit. Karena terjadinya penularan HIV ini, banyak faktor dan penyebabnya. Antara lain, tingginya penyalah-gunaan obat bius, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, donor darah yang tidak melalui uji saring atau diskrining bebas HIV, mobilitas penduduk dari desa ke kota, dan perilaku negatif lainnya, terutama yang berhubungan dengan biologis.





.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar