Sukabumi
Program Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS), bagi Pemerintah Kota Sukabumi merupakan salah satu
program yang sangat strategis, dengan dasar pemikiran, dengan basis sasaran
para siswa di sekolah, UKS merupakan media pembelajaran yang tepat, khususnya
dalam upaya mengenalkan dan membiasakan sejak dini warga masyarakat, untuk
terbiasa hidup sehat, sekaligus dapat bekerja sama dalam pengelolaan lingkungan
hidup di sekitarnya.
Demikian dikemukakan Wakil Walikota Sukabumi, DR. H.
Mulyono, MM pada acara penerimaan Tim Penilai Lomba Sekolah Sehat tingkat
propinsi jawa Barat rabu, 23/11 2011 di
lapangan upacara SDN CBM Suryakencana , dengan dihadiri unsure Kepala
Organisasi perangkat daerah, Ketua TP. PKK, Dharma Wanita ,Camat, Ka Polsek Dan
Ramil, Kepala Kelurahan para Kepala Sekolah dan unsure pendidik, siswa-siswi serta undangan lainnya.
Melalui
program Trias UKS “ ungkap “ DR. H. Mulyono, MM terdiri dari , Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan
Penyuluhan Lingkungan Sehat, diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan
warga masyarakat, yang tentunya dapat berpengaruh terhadap peningkatan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). Selain itu, melalui Trias UKS, juga diharapkan dapat
mendorong upaya pencapaian program Kota Sukabumi Sehat, Jawa Barat Sehat, dan
Indonesia Sehat. Ketiga, kondisi warga masyarakat yang sehat, selain akan
mencerminkan keberhasilan pembangunan, juga dapat menjadi aset berharga bagi Pemerintah
Kota Sukabumi, khususnya dalam menghadapi berbagai tantangan dan problematika
pembangunan, pada masa mendatang yang semakin kompleks.
Tim Penilai diterima Wakil Walikota di ruang utama bersama Pimpinan
DPRD, unsur Muspida, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Ketua Tim
Penggerak PKK dan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan sekaligus Tim penilai melakukan peninjauan ke ruang Sekretariat TP UKS Kota dan ruang Sekretariat TP. UKS
Kecamatan Cikole , kemudian langsung menuju SDN Suryakencana CBM.
Ketua Tim Penilai LSS tingkat ppropinsi Jawa Barat Yusuf
Sofyan menegaskan Sekolah Sehat
(LSS) telah merubah Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) siswa.
Siswa sekolah yang mengikuti LSS bukan hanya memiliki pengatahuan tentang
hidup bersih, tapi juga mampu mengaplikasikannya.
Dari hasil pengamatan Yusuf Sofyan siswa sekolah yang mengikuti LSS
sudah menunjukkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), termasuk SDN Suryakencaba
CBM Kota sukabumi. , terampil dalam menjelaskan bagaimana PBHS. “Sudah
terbentuk PBHS pada diri siswa. Fasilitas PHBS, administrasi dan wawasan
tentang PHBS cukup bagus,”
Ketua Tim Penilai berharap,
perilaku tersebut bukan hanya untuk siswa yang sekolahnya mengikuti LSS. Tapi
bisa diterapkan diluar sekolah, seperti di rumah dan ditularkan kepada siswa
sekolah lain, bahkan masyarakat. “SDN Suryakencana CBM Kota Sukabumi dijadikan
contoh. Kalau ada sekolah lain yang ingin siswanya PHBS lihat sekolah ini,” ujarnya.
Dikatakannya, masih ada yang harus dibenahi. Hal itu untuk
mengantisipasi jika masuk LSS tingkat Nasional. Selain pengetahuan siswa
tentang PHBS, ruang belakang sekolah, laboratorium komputer dan kantin harus
dibenahi.”Ruang belakang perlu dibenahi, sirkulasi kantin masih kurang dan agak
gelap, komputer harus dilengkapi dengan peredam radiasi,karena berbahaya terhadap
mata,”
Selain itu, yang tidak kalah pentingnya, kata Yusuf, PHBS bukan
hanya ketika dalam perlombaan saja. Tapi harus berkelanjutan. “Yang
dikhawatirkan selesai lomba selesai PHBS-nya. PHBS harus konsisten dan
berkelanjutan. Tidak berhenti,”
Kepala
SDN Suryakencana CBM Kota Sukabumi,H.Asep R.Wirria mengatakan, meski
persiapannya cukup singkat, namun fasilitas yang menjadi kriteria penilaian
bisa dipenuhi. Termasuk dalam pembekalan siswa terhadap PHBS.
Dijelaskannya, empat unggulan sekolah yang dipimpinnya dalam
mengikuti lomba tersebut. Diantaranya, buku saku. Setiap siswa dilengkapi
dengan buku saku sebagai catatan harian. “Suatu waktu ada interaktif
antara guru dengan siswa. Dalam interaktif itu ada pertanyaan guru yang harus
dijawab oleh siswa. Dialog ituharus dicatat dalam buku saku,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar