PADATNYA arus lalulintas kendaraan truk menuju Kecamatan Surade dan Tegalbuleud membuat jalur menuju selatan Sukabumi tersebut kerap menjadi macet. Hal itu karena panjangnya iring-iringan truk pengangkut material pembangunan pabrik pengolahan pasir besi di Kecamatan tegal Buleud.
Dari pantauan Sentana, Kamis (22/12) lalu, dengan panjangnya konvoi kendaraan yang bermuatan berat, mengakibatkan kepadatan yang luar biasa mulai dari wilayah Kecamatan Cikembar hingga Surade. Bahkan, tidak jarang terjadi kecelakaan lalu lintas karena kondisi jalan yang tidak sebanding dengan muatan kendaraan.
Seperti yang terjadi di Kampung Cikarang Sasak, Desa Sukamukti, Kecamatan Waluran. Sebuah kendaraan truk kontainer pengangkut material pembangunan pengolahan pasir besi terperosok ke sisi jalan tepatnya diujung jembatan Sungai Cikarang. Meski tidak ada korban, namun kejadian tersebut mengakibatkan kemacetan selama 27 jam yakni dari pukul 23.00 Rabu (21/12) hingga pukul 14.00 Kamis (22/12) lalu.
Untuk mengatasi kemacetan, petugas UPTD Surade, Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi mengalihkan arus lalu lintas. Kepala UPTD Surade, Ikin mengatakan, kendaraan yang menuju Sukabumi dialihkan lewat jalur alternaif melewati Kampung Mataram. Sebaliknya kendaraan menuju Surade dari arah Kiara Dua dialihkan ke jalur lewat Waluran. “Kami harus mengalihkan arus lalulintas agar kemacetan tidak semakin panjang. Ini bisa mengakibatkan terhambatnya arus lalulintasm” katanya.
Untuk memandu para pengguna jalan, kata Ikin dia mengerahkan belasan petugas. Mereka berjaga di setiap persimpangan untuk mengarahkan pengendara agar tidak tersesat jalan. “Kalau tidak dipandu, kami khawatir pengendara malah kesasar,” jelasnya.
Untuk mengurai kemacetan setelah truk yang terperosok ditarik, kata Ikin, petugas tetap berjaga di lapangan. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan dan kemacetan. “Dari pukul 07.00 hingga pukul 17.00 petugas tetap berada dilapangan untuk mengatur lalulintas,” katanya.
Padatnya kendaraan truk bermuatan berat di jalur tersebut dikeluhkan oleh masyarakat pengguna jalan. Seperti yang diungkapkan Udin, sopir mini bus jenis elf jurusan Lembursitu,Kota Sukabumi-Surade Kabupaten Sukabumi. Dia mengatakan, jika sebelumnya waktu tempuh hanya 2.5 jam, dengan padatnya truk kontainer, bia mencapai 3.5 jam. “Bukan hanya waktu yang terbuang, bahan bakar juga menjadi lebih banyak,” ujarnya.
Sopir kontainer mengatakan, terporosoknya truk yang dikemudikannya karena faktor jalan yang cukup sempit. , belokan yang cukup tajam menambah kesulitan untuk dilewati kendaran besar.
Dia menjkelaskan, material yang dibawanya berasal dari Semarang, jawa tengah. “Kami berangkat pada hari Senin (19/12) lalu. Mungkin juga karena faktor kecapean,” pungkasnya.(RMT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar