Surat dari Pemuda
Karya
“Winni Siti Alawiah*
Lampau sudah,
Mereka yang kini terkenang, masih para
pemuda
Dulu mengucap ikrar atas nama bangsa,
tanah air, dan bahasa
Pesannya,
Menjadi lecut di atas punggung pemuda
Menjadi nyawa dalam semangat mereka
Fajar membentang hingga temaram,
Kita melihat pandangan seram orang
berseragam, memagang parang mengadu urat menjual gengsi tanpa manfaat.
Pemuda katanya,
Banyak pula, yang duduk-duduk di tempat
mewah, bernyanyi, menonton konser harga jutaaan dan menenteng barang berlabel
import.
Pemuda katanya.
Sedang disamping itu,
Mereka yang meretas tekad, menghadang
ketidakmampuan, mengibarkan keberanian, dan meloncati keberuntungan sebagai
peluang hidupnya
Menulis namanya dalam daftar orang cerdas
Nasib yang muda,
Entah dilupakan atau terabaikan?
Karena beberapa dari mereka, satu demi
satu beranjak meninggalkan tanah surga ini, sebatas mengandengnya sebagai tanah
kelahiran
Lalu kita bertanya,
Siapakah yang lupa?
Atau mungkin sebuah peng-lu-pa-an?
Pemudakah yang tak
cermat dan sigap dengan lahan tanpa peluang,
Ataukah,
Petinggi kita yang
luput memberi ruang dan kuasa,
Sementara yang asing
berhasil kembali mengkudeta.
Pemuda seharusnya berkarya, katanya
Namun bernilaikah karya jika hak punya
bukan kita.
Maka kita sampaikan pesan ini, pada semua
penguasa
Agar di negeri ini kamu tak lagi gelisah,
pada lahan dan kesempatan, juga kuasa untuk berdikari sebagai pribumi pemilik
negeri.
“ Winni Siti Alawiah, S.Pd “
-
Lulusan Universitas Pendidikan Indonesia
(UPI) 2013.
-
Lahir di Sukabumi pada tanggal 26 Agustus
1991.
-
Putri kedua dari pasangan Deden Dendayasa,
S.Ip. dan Rosita.
-
Memulai karier sebagai pengajar bahasa
Indonesia di Ganesha Operation (GO) Sukabumi.
-
Hobi Menulis dan Membaca puisi , tampil sebagai
juara pertama pada Lomba Baca Puisi
Nasional Piala Kemenpora RI HIMI Persis Tahun 2011,
-
Juara 2 Lomba Baca Puisi Tingkat
Mahasiswa UPI 2010, dan
-
Juara 3 Lomba Baca dan Tulis Puisi Daarut
Tauhid 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar