“Sampah Oooh Sampah”
Oleh Jekrem
Sampah merupakan limbah
yang terbagi dalam dua jenis, pertama adalah sampah organic dan kedua sampah non organic. Kedua
jenis limbah ini apabila tidak dikelola dengan baik, maka akan menimbulkan permasalahan, mengundang aroma yang kurang sedap/menyenagkan, yakni bau busuk dan menjijikan sekaligus akan
merusak pemandangan.
Warga yang baik tentunya yang pandai menjaga kebersihan dan keasrian
lingkungannya, dimana dan kapan saja sampah dibuang pada tempatnya, apalagi
kalau hidup didaerah perkotaan, Pemerintah daerah telah memfasilitasinya
melalui pembangunan tempat pembuangan sementara ( TPS )dan Tempat Permbuangan
Akhir ( TPA ), hanya harus diingat jam/waktu pengangkutan oleh para petugas
kebersihan ( Pasukan kuning) untuk dilanjutkan ke tempat pembuangan akhir
(TPA), agar tidak terjadi penumpukan di
TPS..
Sebenarnya apabila kita cermati baik sampah organic maupun
non organic akan menghasilkan rupiah, apabila dikelola dengan baik, melalui
pemilihan dan pemilahan sampah organic dapat dijadikan pupuk penyubur tanaman (komposting), sedangkan
untuk sampah non organic dapat didaur
ulang.
Kehadiran TPS maupun TPA Dari hasil pantauan Jekrem ,
ternyata banyak menyerap tenaga kerja, tidak sedikit para pemulung secara
personal maupun keluarga yang sengaja memilih tempat tinggal atau bermukim yang tidak jauh dari TPA. Karena
mungkin TPA telah menjadikan sebuah kawasan ladang usahanya.
Berbagai upaya keras telah dilakukan oleh Pemerintah dalam sistem pengelolaan
sampah, namun belum dapat sepenuhnya dilengkapi
oleh tingkat kesadaran masyarakat,
karena masih banyak terdapat sampah berserakan dimana-mana,
malahan sampai tega-teganya membuang sampah ke parit dan sungai, sehingga terjadi penyempitan dan
pada akhirnya terjadi bencana banjir.
Tidak sedikit harta jiwa melayang yang diakibatkan oleh
bencana banjir, maka oleh sebab itu, selayaknya
sejak dini kita dapat secara antisipatif
merubah sikap dari perilaku kurang peduli menjadi peduli terhadap ketertiban,
kebersihan dan keindahan, agar kondisi lingkungan kita terhindar dari berbagai
wabah penyakit yang diakibatkan oleh ulah sendiri.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk
mengurangi volume sampah yang lebih baik dari cara pembakaran yakni melalui
langkah 4R :
- Reduce (Mengurangi); upayakan meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan.
- Re-use (Memakai kembali); pilihlah barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang yang disposable (sekali pakai, buang).
- Recycle (Mendaur ulang); barang yang sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang sehingga bermanfaat serta memiliki nilai tambah. Perlu diingat tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis.
- Replace (Mengganti); Ganti barang barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Gunakn barang-barang yang lebih ramah lingkungan, misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami.bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar