Walikota Turun Ke Pasar, Harga Sembako Stabil.
Sukabumi,SENTANAONLINE.com-- Hingga pertengahan Bulan Ramadhan, harga sembilan bahan pokok (sembako) di Kota Sukabumi relative stabil. Meski ada kenaikan, namun masih dalam tahap wajar.Bahkan, sebagain harga kebutuhan pokok pada bulan Ramadhan justeru mengalami penurunan.
Hasil pantauan Walikota Sukabumi, H.M.Muslikh Abdusyyukur di Pasar Pelita Kota Sukabumi, Senin 15/08 kemarin, hanya harga beras yang mengalami kenaikan. Itu pun berkisar Rp 150 hingga 200 rupiah per liter untuk jenis tertentu.
Harga daging ayam boiler turun menjadi Rp 24 ribu dari Rp 26 ribu perkilogram. Daging sapi turuan dari Rp 62 ribu menjadi Rp 60 ribu perkilogram. Harga cabai merah mengalami penurunan menjadi Rp 12 ribu perkilogram. Sedangkan harga telur ayam negeri relatih stabil sejak awal puasa yakni Rp 12 ribu perkilogram. Demikian juga harga minyak goreng,relative stabil.
Walikota mengatakan, stabilnya harga sembako akan memberikan ketenangan bagi masyarakat, khususnya ummat Islam dalam memenuhi kebutuhan pokok. Sebaliknya, pemerintah juga tidak perlu mengambil langkah penanganan.
“Mudah-mudahan masyarakat lebih tenang dalam menjalankan ibadah shaun dan menyambut lebaran. Pemerintah juga tidak perlu melakukan operasi pasar,”ujarnya usai peninjauan.
Selain itu, persediaan sembako juga cukup aman menjelang lebaran. Untuk itu, walikota menghimbau masyarakat tidak resah dalam memenuhi kebutuhannya. “Kita berharap, persediaan tercukupi hinggaHari Raya Idul Fitri nanti. Sehingga harga bias terkendali dan tidak memberatkan konsumen,”ujarnya.
Walikota juga menyatakan tidak menemukan adanya barang yang mengalami kadaluarsa. Hal itu karena intensifnya pantauan yang dilakukan pemerintah. “Dinas Koperasi, Indistri dan Perdagangan (Koprindag) Kota Sukabumi terus memantau langsung ke pasar. Kalau ada barang dagangan yang kedaluarsa pasti terjaring,”ujarnya.
Penulis: Abu Hanif Nasution.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMasyarakat tidak butuh kata STABIL, Tp butuh kata turun harga ... kasian masih banyak org yg susah utk beli sembako.uang penghasilan bukan utk beli sembako saja.viss ah
BalasHapus