Sukabumi,
Tingginya
angka Golongan Putih (Golput) menjadi persoalan yang perlu mendapat
perhatian serius Pemerintah dan Lembaga penyelenggara pemilu atau Komisi
Pemilihan Umum (KPU) sementara Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 2014 hanya
tinggal empat bulan lagi,
Mencermati
kondisi demikian Bandung Trust Advisory Group (B_Trust) , dukungan dari
Uni Eropa bekerjasama dengan KPU menyelenggarakan Program Pendidikan
Pemilih dan Sosialisasi Pemilu 214 yang diprioritaskan pada Lansia
Marjinal di Seluruh Jawa Barat yang diselengarakan di 26
kota/kabupaten selama bulan Desember 2013.
Progran
tersebut di Kota Sukabumi bekerjasama dengan Women Crisis Centre (WCC) Sukabumi
yang bergerak dalam pengembangan sumber daya untuk penghapusan kekerasan
terhadap perempuan. Salah satu yang diamati adalah peran serta pemilih yang
sudah lanjut usia (lansia) dengan berbagai keterbatasannya.
Sebanyak
150 warga lanjut usia (Lansia) Sudajaya hilir mengikuti simulasi pencoblosan
pileg yang diselenggerakan Woman Crisis centre (WCC) bekerjasama dengan Komisi
pemilihan umum (KPU) di halaman masjid Ad-dakwah Kecamatan baros (24/12)
2013.
Menurut
ketua umum WCC Yuyu Marliah, hanya lansia diatas usia 57 tahun dan
seterusnya yang sudah masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT), tujuan kegiatan
ini untuk memberikan pendidikan kepada pemilih lanjut usia agar menggunakan hak
pilihnya.
Para
lansia ini “ Kami ajarkan bagaimana cara menggunakan hak pilih yang benar
sesuai dengan tata aturan yang berlaku, karena ada 4 surat suara yang harus
mereka coblos, sehingga melalui metoda yang kami terapkan kepada mereka.
Menuurutnya
sosialisasi akan dilanjutkan pada bulan januari 2014 dengan melakukan
door to door ke rumah para lansia yang melibatkan 50 fasilitator
terjun ke lapangan dan Sebagai mitra sekaligus fasilitator dari Bandung Trust
di Kota Sukabumi, kegiatan edukasi ditujukan kepada segmen lansia yang diikuti
150 orang dan yang sudah terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT) .
Dikemukakan
Yuyu “Banyak lansia yang memiliki hak pilih, karena berbagai keterbatasan mulai
dari faktor penglihatan dan fisik yang sudah tidak memungkinkan untuk menuju ke
TPS akhirnya tidak bisa menggunakan hak pilihnya,”
Selain
itu “ungkap Yuyu permasalahan yang timbul adalah kurang gencarnya
sosialisasi pelaksanaan pemilu terhadap mereka Sehingga ketika akan
menggunakan hak pilihnya, mereka menjadi bingung.
“Kelurahan
Sudajaya Hilir menjadi salah satu pilot project kami untuk mengukur sejauhmana
tingkat partisipatif lansia dalam menggunakan hak pilihnya, apakah meningkat
atau malah berkurang,” tandas dia.
Lebih
lanjut Yuyu mengatakan, jika nantinya angka pemilih lansia di kelurahan
Sudajaya Hilir meningkat pada Pileg 2014 mendatang, maka pihaknya akan menjalin
kerjasama dengan KPU untuk lebih mendorong kegiatan sosialisasi pemilu khusus
kepada lansia di kelurahan lainnya.
Menurut
KPU Kota Sukabumi, bagian difisi teknis, Agung Duga Swara mengemukakan,
nantinya para lansia ini sudah mengetahui dan memahami, kapan pelaksana pileg
itu dilaksanakan, karena pemilihan Legislatif tahun 2014 jauh berbeda dengan
tahun 2009, maka dari itu sosialisasi ini pemahaman perubahan pada pileg 2009
lalu dengan menyontreng, semenatara dalam Pileg 2014 dengan cara mencoblos
Para lansia diedukasi materi
Pemilu 2014 nyoblos lagi (bukan
dicontreng)
Pada pemilu legislatif tahun
2014 kita akan mencoblos 4 (empat) kartu suara yaitu . Kartu suara dpr ri.
Kartu suara dprd propinsi. Kartu suara dprd bupaten/kota
Kartu suara DPD.
Kartu suara dpr dan dprd boleh
coblos nama caleg/nomor urut caleg/lambang partai saja. Kartu suara dpd coblos
pada photo/gambar calon.Lima menit waktu anda di dalam bilik suara akan
menentukan nasib bangsa ini, selama lima tahun ke depan.
Pemilu Legislatif Pada Tanggal 9
April 2014, Dan Pemilu Presiden Pada Tanggal 9 Juli 2014 Dari Jam 7 Pagi Sampai
Jam 1