Pendidikan agama Islam sejak dini
merupakan hal utama yang harus diprioritaskan untuk membentuk perilaku dan budi
pekerti seorang anak menjadi generasi penerus berakhlakul karimah. Bukan itu
saja pendidikan agama Islam sejak dini, juga bertujuan untuk meneruskan
ajaran-ajaran agama Islam yang lurus sesuai dengan ajaran Al Quran dan
perintah Allah SWT.
Begitu pentingnya pendidikan agama
Islam sejak dini, membuat salah seorang tokoh masyarakat sekaligus pengusaha di
Sukabumi H. Raden Rochkita Effendi.BE tergerak hatinya untuk membangun Pondok
Pesantren Al-Amir Sidiq di Kp. Cimenteng, Desa Pada Asih, Kecamatan Cisaat,
Kabupaten Sukabumi yang diresmikan penggunaannya Sabtu (29/10). Hadir pula
unsur muspika, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Yusuf Ridwan dan
masyarakat serta para alim ulama.
Menurut pria paruh baya tersebut,
tujuan dibangunnya pondok pesantren Al Amir Sidiq untuk menciptakan pendidikan
agama Islam yang benar-benar sesuai ajaran Al Quran dan perintah Allah SWT.
“Percuma kalau kita hanya memperkaya
jasmani saja, sedangkan dari sisi rohani tidak kita penuhi dengan pendidikan
agama,” katanya yang merupakan pemilik PT. Isopanel Dunia yang bergerak dalam
pembuatan rangka baja ringan.
Dijelaskannya H. Raden Rokhita,
keberadaan pontren tersebut jangan disalahartikan sebagai saingan dengan
pontren lainnya yang ada di wilayah Kecamatan Cisaat. Karena berdirinya pontren
tersebut bertujuan untuk menegakkan ajaran agama Islam yang lurus dan benar.
“Saya berharap kehadiran Pontren ini
dapat memberikan manfaat serta pengaruh yang besar bagi pendidikan agama Islam
khususnya di wilayah Kecamatan Cisaat dan pada umumnya di Sukabumi,”
harapnya.
Sementara itu Pimpinan Pondok
Pesantren Al Amir Sidiq, KH. Usep Sulaeman Asiddiqiah mengaku, pihaknya sangat
berterimakasih dengan perhatian yang besar dari H. Raden Rochkita Effendi yang
telah peduli terhadap pendidikan agama Islam dengan membangun pondok pesantren.
“Kami akan berusaha semaksimal
mungkin untuk menjalankan dan mengembangkan pontren dengan baik, sesuai amanah
beliau,” katanya.
Lebih lanjut KH. Asep mengungkapkan,
Pontren tersebut didirikan diatas lahan seluas 1.625 m2 yang menghabiskan biaya
sekitar Rp. 2,1 miliar lebih yang dibangun selama 8 bulan.
“Alhamdulillah meskipun baru
diresmikan penggunaannya, minat masyarakat untuk memasukkan anaknya ke pontren
kami begitu tinggi baik itu dari local maupun luar daerah. Bahkan saat ini
jumlah santri baik pria maupun wanita jumlahnya mencapai 180 orang,”
ungkapnya. (Bud/
0 komentar :
Posting Komentar