Sukabumi,
Peringatan
Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke XX tahun 2013 Tingkat Kota Sukabumi di
pusatkan di BBAT jumat 5 juli 2013 diwarnai dengan Temu wicara dan penyerahan
santunan menjelang bulan suci Ramadhan 1434 hijriyah kepada 594 Abang becak sebesar Rp 59.400.000
masing2 memperoleh Rp 100.000 secara simbolis diserahkan Walikota kepada
Usin dari Kelurahan Subangjaya, Sukriya dari Kelurahan Sukakarya, Cucu dari
Kelurahan Dayeuhluhur, Deden Efendi dari Kelurahan Cisarua dan Sukandi dari
Kelurahan Kebonjati.
Pada kesempatan itu pula Walikota,
H. Mohamad Muraz, SH,MM menyerahkan piala dan piagam penghargaan kepada Peraih
nilai Ujian nasional tertinggi masing2 kepada Nasrullah dari SMKN 1, Darwin Armando
Pakpahan dari SMA Mardiyuana, Shinta EEllisya Fauzia SMAN I, Ides Nurhadianti
Mada Ningsih SMPN 2 dan Inggit Nuryani SDN Cijangkar I.
Selanjutnya penyerahan piala dan
piagam penghargaan kepada sejumlah pemenang lomba Posyandu, Pelaksanaan Bulan
bhakti gotong royong, Bina Balita, Bina keluarga balita, Bina Keluarga remaja,
Bina keluarga Lansia, Keluarga harmonis, Kader bina keluarga remaja, Keluarga
sakinah,dan Kelompok UPPKS.
Iis Suryani juara I IMP teladan,
Yayat Rukhiyat juara I PKB teladan, Andrey Irawan Putera juara I duta remaja putera, Riska juara I duta
remaja putri, Saptaji juara kelompok KB pria, Bidan Yani Suhendro juara I bidan
praktek swasta, Entin Supartini juara pengelola KB pria, Dian R Andrey dan Ipah
Masripah juara I LCC BKR dan PIK remaja.
Walikota, H.Mohamad Muraz, SH, MM
menegaskan melalui pemberdayaan keluarga
karena keluarga penggerak pembangunan sebab dari keluargalah dimulai pendidikan
dan penanaman nilai -nilai luhur agama serta nasionalisme untuk melanjutkan pembangunan bangsa dan Negara,
di dalam keluarga di bentuk kualitas SDM
sehingga baik buruknya SDM ditentukan keluarga.
''Apabila kita menginginkan negara maju mari kita bersama-sama
meningkatkan kualitas keluarga dengan mengintensifkan program KB yang
dikerjasamakan dengan intstansi dan stakeholder terkait dalam memberikan perhatian penuh untuk memobolisasi
intensif pelaku dan penggiat program KB".
Pada kesempatan itu pula Walikota mengharapkan kepada segenap lapisan masyarakat Kota Sukabumi untuk lebih mencermati masalah kebersihan dan ketahanan pangan, karena kalau kita amati dari penduduk kota sukabumi 360 ribu jiwa, sedangkan perjiwa memproduk 1/2 kg sampah yang berarti setiap hari total produk mencapai 180 ton sampah,
Sebenarnya bagi pemerintah dan masyarakat kota sukabumi, masalah adalah peluang yang diterjemahkan bagi peningkatan kesejahteraan, tidak sedikit warga pemulung kehadiran tempat pembuangan ahir (TPA) di kota sukabumi, dijadikan sebuah lumbung mata pencaharian, setelah melaului pemilihan dan pemilahan, mereka dengan mudahnya menjual ke tempat penampungan atau pengolahan yang tidak jauh dari TPA. Pemerintah kota sukabumi melalui peran DP-4 menggandeng perusahaan tersebut dari korea selatan, upaya melakukan daur ulang dalam upaya meminimalis tingkat kwantitas gundukan sampah setiap harinya
sementara strategi atau inovasi lain yang kini tengah digalakkan/dilakukan pemerintah Kota sukabumi bersama-sama komponen masyarakat dalam mengatasi sampah organik dan non organik yaitu melalui pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu ( TPST ) yakni melalui langkah Reduce - Reuse dan recycle.
Sebenarnya bagi pemerintah dan masyarakat kota sukabumi, masalah adalah peluang yang diterjemahkan bagi peningkatan kesejahteraan, tidak sedikit warga pemulung kehadiran tempat pembuangan ahir (TPA) di kota sukabumi, dijadikan sebuah lumbung mata pencaharian, setelah melaului pemilihan dan pemilahan, mereka dengan mudahnya menjual ke tempat penampungan atau pengolahan yang tidak jauh dari TPA. Pemerintah kota sukabumi melalui peran DP-4 menggandeng perusahaan tersebut dari korea selatan, upaya melakukan daur ulang dalam upaya meminimalis tingkat kwantitas gundukan sampah setiap harinya
sementara strategi atau inovasi lain yang kini tengah digalakkan/dilakukan pemerintah Kota sukabumi bersama-sama komponen masyarakat dalam mengatasi sampah organik dan non organik yaitu melalui pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu ( TPST ) yakni melalui langkah Reduce - Reuse dan recycle.
0 komentar :
Posting Komentar