Sukabumi,
Luapan kegembiraan menyelimuti warga pemulung dilingkungan Tempat
pembuangan akhir (TPA) Cikundul Kota Sukabumi, karena jumat yang baru lalu itu
tidak seperti biasanya, tiba-tiba menerima kehadiran para tamu tak diundang
yakni kalangan dermawan yang tergabung dalam Komunitas Gerakan Jumat Sedekah
(KGJS) dengan menyerahkan nasi bungkus/
Kehadiran KGJS disambut antusias Asisten
Pemerintahan Setda , Hardi Harpan dan Kepala Dinas Pengelolaan
Sampah Pertamanan dan Pemakaman, Lilis Astri Suryanita, yang sengaja
hadir ditengah tengah penyerahan nasi bungkus tersebut dan sekaligus atas
nama pemerintah Kota Sukabumi menyempaikan ucapan terima kasih atas kepedulian
KGJS kepada para pemulung di lingkungan TPA Cikundul. Dengan harapan
kegiatan amaliah ini dapat menjadi contoh bagi warga atau komunitas
lainnya.
Menurut salah seorang penggagas Poppy Sopiah ,Gerakan Jumat Sedekah yang dilangsungkan di lokasi pembuangan sampah Cikundul ini tidak hanya terbatas kepada para pemulung saja ,akan tetapi sekaligus kepada para petugas kebersihan dan para pengangkut sampah atau yang biasa dikenal akrab pasukan kuning, yang setiap saat atau hari bertugas membersihkan sudut-sudut Kota Sukabumi. Lebih lanjut diungkapkan Poppy Sopiah, gerakan jumat sedekah, komunitas ini menghimpun dana dari para donatur yang kemudian disalurkan kepada yang berhak dalam bentuk sembako atau nasi bungkus sesuai kebutuhan target sasaran yang akan diberi sedekah. Para donatur yang tergabung di komunitas ini berasal dari latar belakang yang beragam, mulai dari pengusaha, pejabat pemerintah, karyawan, jurnalis, PNS, hingga para ibu rumah tangga. Sesuai namanya, mereka memberikan sedekah pada hari jumat seusai pelaksanaan ibadah shalat jumat bagi para anak yatim piatu, kaum duafa, para pekerja kasar, pemulung dan sebagainya
Kehadiran
TPS maupun TPA Dari hasil pantauan SKU Asipirasi Rakyat, ternyata banyak menyerap
tenaga kerja, tidak sedikit para pemulung secara personal maupun keluarga yang
sengaja memilih tempat tinggal atau bermukim yang tidak jauh dari TPA.
Karena mungkin TPA telah menjadikan sebuah kawasan ladang usahanya.
Berbagai
upaya keras telah dilakukan oleh Pemerintah dalam sistem
pengelolaan sampah, namun belum dapat sepenuhnya dilengkapi oleh
tingkat kesadaran masyarakat, karena masih banyak terdapat sampah
berserakan dimana-mana, malahan sampai tega-teganya membuang sampah ke
parit dan sungai, sehingga terjadi penyempitan dan pada akhirnya terjadi
bencana banjir.
Tidak
sedikit harta jiwa melayang yang diakibatkan oleh bencana banjir, maka oleh
sebab itu, selayaknya sejak dini kita dapat secara antisipatif
merubah sikap dari perilaku kurang peduli menjadi peduli terhadap ketertiban,
kebersihan dan keindahan, agar kondisi lingkungan kita terhindar dari berbagai
wabah penyakit yang diakibatkan oleh ulah sendiri.
Beberapa
upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi volume sampah yang lebih baik dari
cara pembakaran yakni melalui langkah 4R :
|
| |||||||
|
|||||||
|
|||||||
0 komentar :
Posting Komentar