Pondok Pasantren (Ponpes) Al – Fath adalah salah satu Ponpes dari
kota sukabumi yang telah tampil sebagai juara dalam lomba Kemiskinan Berbasis
Kelompok Masyarakat tahun 2014 dan hadiahnya baru dapat diterima sebesar Rp 100 juta dari Gubernur Jabar setelah berselang 5 bulan, karena terkendala
administrasi.
Hadiah tersebut akan kami jadikan modal bagi santri, sekaligus untuk membiayai kuliahnya, karena
hadiah tersebut sebagai sumbangsih
prestasi para santri l-fath.
Pimpinan Ponpes
Al-fath DR. KH Fajar Laksana kepada sejumlah awak media pada upacara pelepasan Santri Usahawan Manusia
Unggul dan Berotak Cerdas (Satria Maung Bodas) oleh Walikota H.Mohanad Muraz, SH,MM di
Ponpes Al-Fath Komplek Gading Permai,
Rabu (29/10/2014).
“Saya sangat berterima kasih kepada Gubernur, hadiah yang
cukup dibilang besar ini akan dijadikan modal kerja bagi
santrinya,” .
Hadiah sebesar itu
bukan untuk dihabiskan “ungkap DR.KH.
Fajar Laksana, akan tetapi akan dijadikan sebagai modal tambahan usaha bagi
50 santri dan masing-masing santri menerima Rp 2 juta untuk pengadaan
barang dagangan berwirausaha yang didistribusikan ke warung-warung kecil.
“ Dana hadiah tersebut
dijadikan sebagai modal usaha bergulir yang keuntungannya dijadikan
sebagai biaya kuliah bagi santri. “Dengan modal Rp 2 juta, santri bisa kuliah
gratis, kos dan makan gratis hingga tamat,” .
Dikemukakannya, bahwa setiap santri mendapatkan 10 persen dari nilai
keuntungan penjualan. Modal senilai Rp2
juta bisa menghasilkan Rp 15 juta setiap bulan.
Sehingga, santri bisa memperoleh penghasilan bersih sekitar Rp 3 juta. “Setiap
hari masing-masing santri bisa menghasilkan minimal Rp600 ribu. Itu bisa
menutupi untuk biaya kuliah, pesantren bahkan membantu orang tua santri,”
Satria Maung Bodas merupakan
program kuliah dan santri sambil
bekerja berkelanjutan khusus untuk santri dari keluarga miskin. Disebut berkelanjutan karena modal usaha bisa diteruskan oleh santri lain setelah
tamat kuliah. Saat ini, jumlah Satria Maung Bodas sebanyak 15 orang. Selain
modal usaha, mereka juga diberikan inventaris motor sebagai alat transfortasi
menjalankan usaha dengan pola shif. Wilayah kerjanya mencakup Kota dan
Kabupaten Sukabumi serta Cianjur dengan pembagian wilayah.
“Satu motor untuk dua
santri. Dalam satu minggu, tiga hari kuliah, tiga hari usaha. Mereka ikut
berwirausaha dimulai Semester 2, sedang Semeter 1 dididik teori berwira
usaha,”jelas Fajar.
Pola usaha seperti ini sangat membantu para warung kecil yang
berada diperkampungan. Karena, tidak perlu bersusah payah
mendapatkan barang dagangan dengan harga murah dan jumlah kecil. Fajar mengaku
kerap mendapat laporan dari santrinya tentang hal itu dari pemilik warung.
“Pedagang warung sangat terbantu. Kalau belanja sedikit ke kota
mengeluarkan ongkos . Usaha ini juga
menyelamatkan pedagang warung kecil dari jeratan rentenir untuk menambah modal usahanya,”katanya.
Walikota, H. Mohamad Muraz, SH, MM mengemukakan, pola yang diterapkan di Ponpes
Al Fath akan dijadikan contoh untuk lembaga pendidikan lainnya, khususnya
membantu mahasiwa dari keluarga kurang mampu.
Pola tersebut “ungkapnya” mendidik mahasiswa merangkap santri
menjadi mandiri, sehingga ketergantungan kepada orang tua semakin
sedikit. Selain berdagang, santri juga diajarkan beternak, berdagang, dan
composting. “Suatu kegiatan pembelajaran yang terpadu . Anak sekarang kadang
malu berdagang atau bertani. Padahal disitu kekuatan ekonomi kita,”kata Muraz.
Pendidikan yang diterapkan di ponpes tersebut menjadi inspirasi bagi Walikota, agar hal serupa dapat dilakukan
disekolah. Siswa diberikan suatu
pembelajaran usaha yang melibatkan langsung anak didik sejak dibangku SD.
Sehingga, jiwa entrepreneur anak terpupuk sejak dini. “Sudah saya instruksikan ke Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan harus mulai ada percontohan. Kurangi rekreasi ke tempat
hiburan, itu mengajarkan konsumtif
pada anak-anak,”ujarnya nya.
Selain itu, Walikota
mengungkapkan , studi banding tidak atau rekreasi tidak perlu jauh keluar kota
apalagi ke tempat hiburan, tapi kembali
ke alam. Pengenalan pada lingkungan
cukup di lokasi pertanian yang ada di Sukabumi. “Rekreasinya sekali-kali ke
sawah atau lokasi peternakan. Jangan ke lokasi rekreasi
melulu,”katanya.
0 komentar :
Posting Komentar