Sukabumi,
Era
globalisasi dan konektivitas mengubah cara bertukar informasi, berniaga dan konsumsi dari produk-produk budaya dan
teknologi dari berbagai tempat di dunia. Dunia menjadikan ruang gerak yang sangat dinamis dan kompleks sehingga
kreativitas dan pengetahuan menjadi suatu aset tak ternilai secara kompetitif dalam
pengembangan ekonomi.
Mencermati
kondisi demikian Pemerintah Kota
Sukabumi melalui peran Organisasi Perangkat Daerah, Bappeda dan Dinas Pemuda Olah raga , Pariwisata dan Ekonomi kreatif (Disporaparekraf) tengah berupaya
keras memformulasikan sebuah kajian khusus
dengan melibatkan kalangan akademisi dan
pelaku ekonomi kreatif baru2 ini (18/9)
2013 di salah satu hotel ternama di Kota Sukabumi.
Menurut
Kepala Bappeda, Drs. H. Hamdan, MM, Mungkin baru di kota sukabumi yang memiliki
sebuah perangkat daerah yang khusus menangani masalah ekonomi kreatif yakni Disporaparekraf, Melalui peran OPD tersebut diharapkan mampu memfasilitasi dan menyusun rencana
aksi daerah bagi pengembangan ekonomi
kreatif kedepan.
Kehadiran mereka “
ungkap” Ketua Bappeda pada acara Rakor kali ini benar-benar telah banyak memberikan bahan masukan bermakna sebagai
bahan kajian lebih lanjut yang Nantinya akan disinergikan dengan seluruh OPD
yang ada di Kota Sukabumi. Sehingga program kerja kedepan mampu mengakomodir
keinginan pelaku ekonomi kreatif,”.
“Kota Sukabumi telah memiliki OPD yang
menangani khusus tentang ekonomi kreatif, namun tetap pada prinsipnya Bappeda memiliki peran untuk mensinergikan antara perencanaan
dengan peran OPD terkait. Sehingga nantinya akan terjalin 3C yakni Connection,
Colaboration dan Comercial.
“Jika semua sudah
saling bersinergi, kami optimis ekonomi kreatif di Kota Sukabumi akan smakin berkembang
dan memiliki ciri khas produk yang dihasilkan sehingga layak untuk
dikomersilkan ke masyarakat atau daerah lain,” ungkapnya.
Rakor ekonomi
kreatif tersebut berlangsung cukup a lot dengan banyaknya masukan dari pelaku
ekonomi kreatif, seperti yang diutarakan Komunitas Blogger Sukabumi, Gery yang
menginginkan agar berbagai kegiatan ekonomi kreatif termausk hasil serta
produknya bisa di promosikan melalui dunia maya (internet).
Lain halnya menurut pelaku ekonomi kreatif yang bergerak di bidang film dan multi talent,
Ranto, berharap agar kedepan Pemkot Sukabumi agar lebih mendukung pelaku
ekonomi kreatif. Dirinya juga meminta agar jangan ada kesenjangan antara pelaku
ekonomi kreatif.
Berdasarkan
data yang diperoleh dari Bidang Ekonomi Bappeda Kota Sukabumi, kegiatan
pengembangan ekonomi kreatif di Kota Sukabumi telah berlangsung sejak beberapa
tahun lalu tapi melalui kegiatan lain, yaitu pengembangan ekonomi local dan
kegiatan kluster industry .
Bahkan Kota sukabumi telah memiliki
wadah yang bernama Bumi Kreatif yang mencakup 14 sektor ekonomi kreatif, dimana
dalam komunitas tersebut yang paling terbesar adalah sektor fesyen 35,14
persen, kerajinan 10,81 persen, video, film dan fotographi 10,81 persen.
Sedangkan sektor lainnya masih berada pada kisaran dibawah 10 persen.
0 komentar :
Posting Komentar