Prestasi Kota Sukabumi
PRESIDEN RI PANEN PADI HIBRIDA DI
KELURAHAN SITUMEKAR
Sukabumi,
Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, melakukan panen
raya padi hibrida jenis Bernas Prima di Kampung Jeruknyelap, Kelurahan
Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Rabu 12 Nopember 2008. Dalam
kegiatan tersebut Presiden didampingi sejumlah pejabat tinggi Negara, Gubernur
Jabar, H. Ahmad Heryawan, Lc., dan Walikota Sukabumi, H. Mokh. Muslikh
Abdusyukur SH., M. Si., disaksikan para kelompok tani dan undangan
lainnya.
Presiden RI, menyatakan merasa bangga dan puas terhadap kelompok Tani Harum I Kota Sukabumi yang telah mampu mengembangkan usaha taninya secara optimal.
Ditegaskan Presiden, diera krisis gejolak harga
yang serba tidak menentu, pemerintah berupaya keras secara berkelanjutan
melalui Bulog untuk melindungi stabilitas harga yang terjangkau oleh
masyarakat. Pemerintah, melalui Bank-Bank memberikan bantuan kredit kepada
usaha mikro dan UKM dengan cara yang lebih mudah agar mereka dapat cepat mampu
mengembangkan dirinya.
“Dua krisis terjadi di Indonesia, pertama harga mitan yang meroket, tapi
kini sudah mulai normal. Kedua, krisis harga pangan awal tahun lalu, banyak
Negar-negara yang kesulitan pangan dan Indonesia dinilai oleh dunia mampu
mengelola stabilitas harga lebih baik dibandingkan Negara-negara lain” ujar
Presiden.
Ditambahkan Presiden, krisis yang melanda Amerika Serikat yang meluas
sampai ke Eropa dan keseluruh dunia termasuk Indonesia yang sedang giat-giatnya
membangun kena getahnya. Siang malam Pemerintah bersama unsur-unsur yang lain
tak henti-hentinya melakukan kiat-kiat untuk mengantisipasi itu semua yang
menggangu stabilitas perekonomian kita.
Dalam kegiatan Panen raya ini, dilakukan
penandatanganan MoU kerjasama kemitraan pengembangan padi hibrida Bernas Prima
antara PT. SAS dengan kelompok Tani dihadapan Direksi Bank Artha Graha dan
Walikota Sukabumi. Selain itu, pada kesempatan ini, Presiden berkenan
memberikan bantuan benih hibrida sebanyak 5 ton, pupuk Phonska sebanyak 10 ton,
dan pupuk Petroganik sebanyak 10 ton kepada perwakilan kelompok tani.
Kegiatan panen raya ditandai pemotongan padi oleh Presiden dan Ibu Ani
Yudhoyono, diikuti oleh para pejabat negara, Gubernur Jabar, dan Walikota
Sukabumi beserta ibu Isye Muslikh. Pada kesempatan tersebut, dengan disaksikan
warga Kota Sukabumi yang memadati areal panen, Presiden mengangkat padi dan
mengatakan, semoga hasil panen kita lebih baik, kemudian disambut ucapan Amiin
oleh warga masyarakat.
KOTA SUKABUMI KEMBALI PEROLEH PIALA LAKIP TAHUN 2011
Sukabumi.
Kota Sukabumi kembali memperoleh nilai tertinggi, keluar sebagai Juara Pertama dengan katagori Baik (B) dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Tahun 2011 , tepatnya hari selasa 21 Februari 2012 di Jakarta , Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar menyerahkan penghargaan kepada Walikota Sukabumi H. Mokh. Muslikh Abdussyukur, SH., M.Si , disaksikan unsure pejabat Kementerian, para Gubernur Bupati dan Walikota serta undangan lainnya.
Maksud dan Tujuan penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) diketahuinya kegiatan yang telah
dilaksanakan, Dapat diketahuinya perkembangan kegiatan yang telah dilaksanakan
berikut hasil pengolahan dan evaluasi dan Sebagai dasar untuk pelaksanaan
kegiatan tahun Berikutnya, serta tertibnya pengadministrasian hasil kegiatan.
Sebagai bukti laporan program dan hasil kegiatan Instruksi Menteri Nomor 77
Tahun 1999 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas..
Diberlakukannya undang-undang nomor 32 tahun 2004,
tentang pemerintahan daerah dan undang-undang nomor 25 tahun 1999, tentang
perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah telah memberikan
kekuatan bagi pengembangan otonomi pemerintah daerah sesuai dengan prakarsa dan
aspirasi masyarakatnya. Daerah telah diberi kewenangan yang utuh dan bulat
untuk merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan mengevaluasi
kebijakan-kebijakan daerah.
Semangat reformasi dibidang politik pemerintahan dan
pembangunan serta kemasyarakatan telah mewarnai upaya pendayagunaan aparatur
Negara dengan tuntutan mewujudkan administrasi Negara yang mampu mendukung
kelancaran tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dengan
menerapkan prinsif-prinsif good governance (LAN dan BPKP, 200.1)
terselenggaranya good governance merupakan prasyarat
utama guna mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan
cita-citanya dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan system
pertanggung jawaban yang tepat, jelas dan nyata, sehingga penyelenggaraan pemerintahan
dapat dilakukan secara berdayaguna dan berhasilguna. Perlunya system
pertanggung jawaban daerah yang diimplementasikan dalam bentuk Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
merupakan sebuah Laporan yang berisikan akuntabilitas dan kinerja dari suatu
instansi pemerintah. Untuk Pemerintah daerah tingkat propinsi dan Kota /
Kabupaten instansi pemerintah adalah Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD)
diberikan hak dan tanggung jawab untuk mengelola sendiri administrasi dan
keuangan.
Penyusunan LAKIP berdasarkan siklus anggaran yang
berjalan 1 tahun secara lengkap memuat laporan yang membandingkan perencanaan
dan hasil. Dalam penyusunan suatu kegiatan belanja, dibuat suatu masukan
mengenai besaran dana yang dibutuhkan, hasil sesuatu bentuk nyata yang
diperoleh dari dana yang dikeluarkan. Manfaat diperoleh karena kegiatan belanja
tersebut dilaksanakan serta dampak yang dihasilkan karena pelaksanaan suatu
kegiatan belanja.
Pembuatan LAKIP suatu instansi pemerintah harus
dapat menentukan besaran kinerja yang dihasilkan secara kuantitatif yaitu
besaran dalam satuan jumlah atau persentase. misalkan dalam satu kegiatan
target yang hendak dicapai adalah 100 orang yang akan terlatih, maka setelah
kegiatan tersebut dilaksanakan berapa jumlah yang terlatih, apakah masih tetap
100 orang, kurang dari 100 orang atau mungkin lebih dari 100 orang.
Manfaat yang diperoleh dari penyusunan suatu LAKIP
yaitu evaluasi yang dilakukan oleh instansi pemerintah terhadap instansinya
sendiri, sehingga pimpinan instansi tersebut dapat mengevaluasi kinerja dari
instansi yang dipimpinnya.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi RI mengucapkan selamat kepada Pemerintah yang telah mendapatkan
penghargaan ini dan untuk terus meningkatkan evaluasi dalam akuntabilitas
kinerja kedepannya.
Walikota Sukabumi H. Mokh. Muslikh Abdussyukur, SH.,
M.Si menegaskan bahwa, keberhasilan ini merupakan hasil dari kinerja aparatur
Pemda Kota Sukabumi, Stakeholder dan seluruh masyarakat Kota Sukabumi.
Bagi pemerintah daerah dan masyarkat kota Sukabumi,
juara bukan harapan atau prioritas utama dalam mengikuti setiap kegiatan lomba,
namun apabila dari hasil upaya keras selama ini selalu memperoleh tanggapan
serius atau penghargaan dari pihak yang berkompenten atau pemerintah pusat, itu
merupakan suatu hal yang wajar, sebagai pemacu dan pemicu upaya mendongkrak
Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ). Menurut Kepala Kantor PDE, Arsip
Daerah dan Humas Kota Sukabumi, Diar yang mendapatkan juara LAKIP untuk
propinsi adalah Jawa tengah dan Kaltim dengan katagori C dan D
ANUGERAH “LEADERSHIP MDGS AWARD”
Menjelang tibanya tahun baru 2011, di Kota sukabumi, sebagaimana
tahun-tahun sebelumnya, segenap aparatur Pemerintah secara terpadu dari mulai
TNI, Polri, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan , Pemadam
kebakaran Pertahanan Sipil, Para medis, Ormas Pemuda, Orari dan Rafi,
mengikuti Gelar pasukan, dalam rangka pengamanan perjalanan malam tahun baru.dilanjutkan
dengan Sholat magrib salat Isya berjamaah serta sujud syukur dan santapan
rohani serta diisi pula dengan sambutan Walikota.
Selama pergantian tahun berlangsung Walikota Sukabumi, H. Mokh. Muslikh
Abdussyukur, SH MSi bersama –sama unsure Muspida tidak hanya berada
dibelakang meja, beliau terjun langsung sidak kelapangan, untuk melihat dari
dekat dalam upaya memacu tingkat kesiagaan para petugas dilapangan.
Malam pergantian tahun di wilayah hukum Pemerintah kota sukabumi,
didominasi kalangan kawula muda, dengan mengendarai kendaraan bermotor
roda dua dan empat, memadati ruas-ruas jalan utama, termasuk riuhnya para
pejalan kaki sambil meniupkan terompet mainan, sehingga mengundang segenap
jajaran aparat keamanan untuk meningkatkan kesiagaannya, dengan system buka-
tutup dilakukan oleh Satuan Polantas alhamdulillah arus lalin
berjalan dengan tertib, aman dan lancar.
Ruas-ruas jalan yang banyak dipadati arus lalu lintas dan para pejalan kaki
antara lain,Jln. Achmad Yani jalan Suryakencana, R. Syamsudin SH,
Jln.Siliwangi , Jl. RA Kosasih , Jl. Kh. Achmad Sanusi dan jln. Perintias
kemerdekaan, jl. RE. Martadinata, Jl. Arif Rachman hakim, jl. Sudirman jl.
Veteran dan bermuara di lapangan merdeka.
Tidak hanya sebatas ruas-ruas jalan utama dan lapangan merdeka
yang banyak dipadati kerumunan massa pada setiap malam tahun baru ,
termasuk Pasar Swalayan, Tempat-tempat hiburan (Café) serta sejumlah
pertokoan , penginapan banyak dipadati pengunjung dari dalam dan luar kota yang
sengaja untuk bermalam tahun baruan sekaligus menikmati udara segar kota
sukabumi.
Kondisi demikian, tenyata menjadikan suatu peluang bagi penjaja
makanan kecil asongan ,Gungun, rizki, ujang, Haris dkk, dan ketika dimintai
keterangannya oleh Tim Berkot, “ Dalam bentuk apapun pagelaran yang
dilangsungkan dilapangan merdeka yang jelas mengundang kerumunan orang banyak,
ini merupakan suatu kesempatan untuk mengais rizki termasuk yang sudah menjadi
rutinitas yakni setiap minggu pagi, sebelum dan seusai pelaksanaan senam
kesegaran jasmani”.
Memasuki detik-detik pergantian tahun, geliat semarak tiupan terompet
dibarengi penyulutan kembang api serta kepulan asap rokok menghiasi
ruang angkasa bumi pertiwi kota sukabumi, sehingga tidak heran apabila
pagi harinya pasukan kuning (petugas kebersihan) benar-benar disibukan untuk
membersihkan seputar lapangan merdeka.
Baru saja memasuki tahun baru 2011, Karyawan-wati dan segenap lapisan
masyarakat kota Sukabumi tiba-tiba terhentak, diselimuti rasa haru dan
bangga , ketika menerima informasi pada kesempatan apel pagi di halaman
balaikota, bahwa Pemda Kota Sukabumi menerima
penghargaan berupa Leadership MDGs Award. Hampir setiap tahun dibawah
kepeminpinan Walikota , H. Mokh. Muslikh Abdussyukur, SH MSi, Pemda Kota
Sukabumi banyak mengukir sejarah ,prestasi demi prestasi terus
diraih, baik dtingkat wilayah, Propinsi maupun nasional.
Sebenarnya bagi Pemda dan masyarakat kota Sukabumi, juara bukan
menjadi tujuan utama dalam mengikuti setiap kegiatan lomba, namun apabila
dari hasil upaya keras yang selama ini dilakukan selalu mendapat tanggapan
serius dari pihak-pihak terkait atau pemerintah pusat, itu suatu hal yang wajar
diberikan , sebagai pemacu dan pemicu Pemkot dan Pemkab secara kompetitip
kearah yang lebih baik lagi.
Walikota Sukabumi H. Mokh. Muslikh Abdussyukur, SH., M.Si
mengatakan, penganugrahan MDGs Award merupakan keberhasilan semua pihak,
yakni Pimpinan Daerah, Aparat Pemerintah, Dinas-Instansi dan Lembaga terkait,
serta warga masyarakat, yang senantiasa pro-aktif mendukung sekaligus
menyukseskan program Pembangunan Milenium atau Millennium Development Goals
(MDGs) di Kota Sukabumi.
Oleh karena itu Walikota megucapkan terimakasih kepada seluruh
lapisan masyarakat yang senantiasa pro-aktif mendukung sekaligus menyukseskan
program MDGs di Kota Sukabumi, baik berupa moril maupun materil. "Tanpa
adanya dukungan dari semua pihak, program MDGs yang dilaksanakan setiap tahun
di Kota Sukabumi ini, tidak akan berjalan dengan baik.
Ditegaskannya, berbagai kebijakan yang digulirkan oleh pemerintah, baik
Pemerintah Pusat dan Provinsi maupun Pemerintah Kota dan Kabupaten, senantiasa
sejalan dengan tujuan pembangunan millennium. Hal tersebut dapat dilihat dari
indikator kemajuan pembangunan yang digunakan, yakni Indeks Pembangunan Manusia
(IPM), yang merupakan hasil gabungan dari indeks kesehatan, indeks pendidikan,
dan indeks daya beli, sebagai indikator sekaligus kontrol bagi pemerintah dalam
melaksanakan pembangunan.
Berbagai kebijakan yang diambil pemerintah , dalam upaya
meningkatkan nilai IPM, serta sejalan dengan tujuan pembangunan
milleninium. Demikian pula maksud dan tujuan dilaksanakannya Otonomi Daerah
(Otda) oleh pemerintah, diantaranya untuk meningkatkan kesejahteraan warga
masyarakat, meningkatkan daya saing, dan meningkatkan pelayanan publik,
termasuk meningkatkan berbagai aspek kehidupan warga masyarakat. target-target
yang tercantum dalam tujuan pembangunan millennium, telah sejak lama
dilaksanakan oleh pemerintah. Namun dengan adanya MDGs ini, dapat lebih
meningkatkan komitmen pemerintah, khususnya dalam membangun bangsa dan negara.
Menko Kesra, HR Agung Laksono,saat menyerahkan anugerah
“Leadership MDGs Award”. Kepada Walikota Sukabumi H. Mokhamad Muslikh
Abdussyukur, SH., M.Si., bersama 14 bupati/walikota se-Indonesia Selasa, 18
Januari 2011 di Studio V TVRI, menegaskan, para kepala daerah yang
menerima penghargaan “Leadership MDGs Award” ini dinilai telah melakukan
program berkelanjutan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Milenium atau
Millennium Development Goals (MDGs). Sebagaimana diketahui, MDGs merupakan
kesepakatan 189 kepala negara melalui Deklarasi Millennium tahun 2000 di PBB.
Pemerintah Indonesia sebagai salah satu negara yang menandatangani kesepakatan
MDGs, berkomitmen untuk mempercepat pembangunan kesejahteraan rakyat dengan
mengacu pada tujuan dan target-target MDGs pada tahun 2015.
14 bupati/walikota se-Indonesia yang
menerima anugerah “Leadership MDGs Award”. yaitu Bupati Tasikmalaya H. Tatang
Farhanul Hakim. Dua belas bupati/walikota lainnya, meliputi Bupati Gianyar
Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Bupati Boalemo H. Iwan Bokings, Bupati
Ogan Ilir Mawardi Yahya, Bupati Jombang H. Suyanto, Bupati Gowa Ichsan Yasin
Limpo, Bupati Jember MZA Djalal, dan Bupati Kepulauan Sula Ahmad Hidayat Mus.
Penghargaan juga diterima Walikota Bau-Bau H. Mz Amirul Tamim, Walikota
Pontianak H. Sutarmidji, Walikota Malang Peni Suparto, Walikota Palembang Eddy
Santana Putra, dan Walikota Balikpapan H. Imdaad Hamid.
Ditegaskan HR Agung Laksono program MDGs juga harus dipahami
oleh pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan bahkan desa. Agung mengingatkan
perlunya MDGs menjadi acuan bagi seluruh pimpinan pemerintah daerah dalam
menjalankan program pemerintahannya. "Oleh karena itu, perankepemimpinan
daerah sangat dibutuhkan. Penting sebagai ujung tombak pelaksanan kebijakan dan
program pembangunan secara transformatif dalam berbagai bidang," ujar
Menko Kesra. Sektor-sektor yang menjadi perhatian adalah dalam hal peningkatan
pencapaian indeks pembangunan manusia (IPM), yaitu dalam bidang pendidikan,
kesehatan dan ekonomi. Ditegaskan pula, bupati dan walikota adalah agen
perubahan yang sangat penting dalam proses pembangunan kesejahteraan masyarakat.
Pimpinan Leadership Park Institute, Danang Girindrawardana, mengatakan,
“Leadership MDGs Award” ini sudah dimulai sejak tahun 2009. Ini merupakan salah
satu bentuk upaya apresiatif bagi kepemimpinan di daerah yang dinilai mampu
mengaktualisasikan komitmen pembangunan secara berkelanjutan yang sejalan
dengan delapan tujuan pemabangunan millenium. Dikatakan pula, tujuan penting
dari agenda penghargaan ini adalah mendukung kinerja pemerintah, dalam hal ini
adalah Menko Kesra, melalui pembinaan dan apresiasi tinggi bagi para pemimpin
pemerintah daerah. Dengan program apresiaisi ini diharapkan para pemim[in
pemerintahan daerah terus menerus terpacu mengejar pencapaian tujuan MDG's
Indonesia pada tahun 2015.
SDN
SURYAKENCANA CBM KOTA SUKABUMI JUARA I LOMBA LSS TINGKAT PROPINSI JAWA BARAT
Sukabumi,
Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), bagi
Pemerintah Kota Sukabumi merupakan salah satu program yang sangat strategis,
dengan dasar pemikiran, dengan basis sasaran para siswa di sekolah, UKS
merupakan media pembelajaran yang tepat, khususnya dalam upaya mengenalkan dan
membiasakan sejak dini warga masyarakat, untuk terbiasa hidup sehat, sekaligus
dapat bekerja sama dalam pengelolaan lingkungan hidup di sekitarnya.
Demikian dikemukakan Wakil Walikota Sukabumi,
DR. H. Mulyono, MM pada acara penerimaan Tim Penilai Lomba Sekolah Sehat
tingkat propinsi jawa Barat rabu, 23/11 2011 di lapangan upacara SDN CBM
Suryakencana , dengan dihadiri unsure Kepala Organisasi perangkat daerah, Ketua
TP. PKK, Dharma Wanita ,Camat, Ka Polsek Dan Ramil, Kepala Kelurahan para
Kepala Sekolah dan unsure pendidik, siswa-siswi serta undangan lainnya.
Melalui program Trias UKS “ ungkap “ DR. H.
Mulyono, MM terdiri dari , Pendidikan Kesehatan, Pelayanan
Kesehatan dan Penyuluhan Lingkungan Sehat, diharapkan dapat meningkatkan
derajat kesehatan warga masyarakat, yang tentunya dapat berpengaruh terhadap
peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Selain itu, melalui Trias UKS,
juga diharapkan dapat mendorong upaya pencapaian program Kota Sukabumi Sehat,
Jawa Barat Sehat, dan Indonesia Sehat. Ketiga, kondisi warga masyarakat yang
sehat, selain akan mencerminkan keberhasilan pembangunan, juga dapat menjadi
aset berharga bagi Pemerintah Kota Sukabumi, khususnya dalam menghadapi
berbagai tantangan dan problematika pembangunan, pada masa mendatang yang
semakin kompleks.
Ditegaskannya “Upaya menunjang kelancaran dan keberhasilan program
UKS di Kota Sukabumi, telah digulirkan beberapa kebijakan. Antara lain
Keputusan Walikota Sukabumi Nomor 288 Tahun 2003, Tentang Bebas Rokok di setiap
lingkungan sekolah, dan Peraturan Daerah (Perda) Kota Sukabumi Nomor 7 Tahun
2004, Tentang Pendalaman Materi Pendidikan Agama Islam pada sekolah umum di
Kota Sukabumi. Sedangkan upaya dalam memupuk jiwa yang sehat sejak dini, di Kota Sukabumi ditempuh melalui pengembangan nilai
kejujuran, ketaatan pada aturan dan tanggungjawab, serta pengembangan program
Kantin Kejujuran.
Tim Penilai diterima
Wakil Walikota di ruang utama bersama Pimpinan DPRD,
unsur Muspida, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Ketua Tim
Penggerak PKK dan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan sekaligus Tim
penilai melakukan peninjauan ke ruang Sekretariat TP UKS Kota dan
ruang Sekretariat TP. UKS Kecamatan Cikole , kemudian langsung menuju SDN
Suryakencana CBM.
Kehadiran Tim Penilai di SDN Suryakencana CBM
, disambut antusias warga sekolah melalui
prosesi adat parahiangan menuju podium kehormatan
dalam rangka mengikuti upacara penerimaan yang diwarnai dengan
penampilan Rampak gendang, Degungan , Paduan suara serta penampilan
keterampilan siswa-siswi secara atraktif dalam PBB
( Peraturan Baris Berbaris ).
Ketua Tim Penilai LSS tingkat ppropinsi Jawa
Barat Yusuf Sofyan menegaskan Sekolah Sehat (LSS) telah
merubah Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) siswa. Siswa sekolah yang
mengikuti LSS bukan hanya memiliki pengatahuan tentang hidup bersih, tapi
juga mampu mengaplikasikannya.
Dari hasil pengamatan Yusuf Sofyan siswa
sekolah yang mengikuti LSS sudah menunjukkan Pola Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), termasuk SDN Suryakencaba CBM Kota sukabumi. , terampil dalam
menjelaskan bagaimana PBHS. “Sudah terbentuk PBHS pada diri siswa.
Fasilitas PHBS, administrasi dan wawasan tentang PHBS cukup bagus,”
Ketua Tim Penilai berharap, perilaku
tersebut bukan hanya untuk siswa yang sekolahnya mengikuti LSS. Tapi bisa
diterapkan diluar sekolah, seperti di rumah dan ditularkan kepada siswa sekolah
lain, bahkan masyarakat. “SDN Suryakencana CBM Kota Sukabumi dijadikan contoh.
Kalau ada sekolah lain yang ingin siswanya PHBS lihat sekolah ini,” ujarnya.
Sekolah tersebut, kata Yusuf,
merupakan satu diantara dua SD yang dijadikan ikon Jabar unt uk sekolah sehat selain SD di Kabupaten Indramayu.
Bahkan sudah mencapai tingkat tertinggi dari empat strata dalam penilaian
LSS. “Ada empat strata, minimal, standar, optimal dan paripurna. Sekolah
ini sudah mencapai strata Paripurna, fasilitas lengkap dan
dimanfaatkan,”
Dikatakannya, masih ada yang harus dibenahi.
Hal itu untuk mengantisipasi jika masuk LSS tingkat Nasional. Selain
pengetahuan siswa tentang PHBS, ruang belakang sekolah, laboratorium komputer
dan kantin harus dibenahi.”Ruang belakang perlu dibenahi, sirkulasi kantin
masih kurang dan agak gelap, komputer harus dilengkapi dengan peredam
radiasi,karena berbahaya terhadap mata,”
Selain itu, yang tidak kalah pentingnya, kata
Yusuf, PHBS bukan hanya ketika dalam perlombaan saja. Tapi harus berkelanjutan.
“Yang dikhawatirkan selesai lomba selesai PHBS-nya. PHBS harus konsisten
dan berkelanjutan. Tidak berhenti,”
Kepala SDN Suryakencana CBM Kota Sukabumi,H.Asep
R.Wirria mengatakan, meski persiapannya cukup singkat, namun fasilitas yang
menjadi kriteria penilaian bisa dipenuhi. Termasuk dalam pembekalan siswa
terhadap PHBS.
Dijelaskannya, empat unggulan sekolah
yang dipimpinnya dalam mengikuti lomba tersebut. Diantaranya, buku saku. Setiap
siswa dilengkapi dengan buku saku sebagai catatan harian. “Suatu waktu
ada interaktif antara guru dengan siswa. Dalam interaktif itu ada pertanyaan
guru yang harus dijawab oleh siswa. Dialog ituharus dicatat dalam buku saku,”
tandasnya.
70 KABUPATEN/KOTA DAPAT
PENGHARGAAN WTN, TERMASUK KOTA SUKABUMI
Sebanyak 70 kabupaten/kota
menerima penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) dari Menteri Perhubungan
(Menhub) Fredy Numberi. Para daerah penerima terbagi dalam beberapa kategori.
Seluruh daerah penerima penghargaan dinilai berhasil membangun sektor transportasi
yang mendukung aktivitas perekonomian masyarakat di daerahnya masing-masing.
Masing-masing
bupati/walikota menerima penghargaan, yang diserahkan oleh Menhub Fredy
Numberi di Gedung Kementrian Perhubungan (Kemenhub), Jakarta, Rabu
(20/7). Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Suroyo Alimuso menjelaskan,
penilaian dilakukan melalui proses berjenjang, dimulai penilaian administrasi
dari provinsi. Tim penilai dari Kemenhub yang melibatkan Kementrian PU,
kepolisian, Kemendagri, Kemendiknas, Jasa Raharja, akademisi, dan ormas yang
konsen ke masalah transportasi, juga melakukan tinjauan lapangan. Dari 77
kabupaten/kota yang masuk nominasi, akhirnya terpilih para pemenang yang
terbagi dalam beberapa kategori (lihat daftar pemenang).
Menhub
Fredy Numberi dalam kata sambutannya mengatakan, para bupati/walikota penerima
penghargaan WTN dinilai telah berhasil membuat terbosan-terobosan baru di
sektor transportasi dan angkutan, yang bisa menunjang pertumbuhan ekonomi di
daerahnya masing-masing. Secara simbolis, Kemenhub juga menyerahkan bantuan
sejumlah bus ke sejumlah bupati/walikota, yang akan dipergunakan untuk bus
angkutan anak sekolah.
Daftar
Kabupaten/Kota Penerima Penghargaan WTN 2010
Kota Metropolitan: Surabaya, Kota Besar: Pekanbaru, Surakarta. Kota Sedang: Probolinggo (Jatim), Kota Sukabumi (Jabar), Mojokerto (Jatim), Tarakan (Kaltim), Madiun (Jatim), Lumajang (Jatim), Badung (Bali). Kota Kecil : Kab.Langkat (Sumut), Kab.Wajo (Sulsel), Kota Padang Panjang (Sumbar), Kab. Pesisir Selatan (Sumbar), Kab.Klungkung (Bali), Kab.Karang Asem (Bali).
Kota Metropolitan: Surabaya, Kota Besar: Pekanbaru, Surakarta. Kota Sedang: Probolinggo (Jatim), Kota Sukabumi (Jabar), Mojokerto (Jatim), Tarakan (Kaltim), Madiun (Jatim), Lumajang (Jatim), Badung (Bali). Kota Kecil : Kab.Langkat (Sumut), Kab.Wajo (Sulsel), Kota Padang Panjang (Sumbar), Kab. Pesisir Selatan (Sumbar), Kab.Klungkung (Bali), Kab.Karang Asem (Bali).
Kota Penerima Piala WTN Kategori Angkutan
Tahun 2010
Kota Metropolitan : Semarang (Jateng), Bandung (Jabar), Palembang (Sumsel).
Kota Penerima PialaWTN Kategori Lalulintas. Kota Besar: Balikpapan (Kaltim). Kota Sedang: Jepara (Jateng), Tebing Tinggi (Sumut). Kota Kecil : Kab.Mojokerto (Jatim), Kab, Tulungagung (Jatim), Kota Pariaman (Sumbar), Kota Tuban (Jatim).
Kota Metropolitan : Semarang (Jateng), Bandung (Jabar), Palembang (Sumsel).
Kota Penerima PialaWTN Kategori Lalulintas. Kota Besar: Balikpapan (Kaltim). Kota Sedang: Jepara (Jateng), Tebing Tinggi (Sumut). Kota Kecil : Kab.Mojokerto (Jatim), Kab, Tulungagung (Jatim), Kota Pariaman (Sumbar), Kota Tuban (Jatim).
Kota
Penerima Plakat WTN Tahun 2010. Kota Metropolitan : Makassar (Sulsel), Bogor
(Jabar), Kota Besar : Denpasar (Bali), Padang (Sumbar), Samarinda (Kaltim). Kota
Sedang : Kota Payakumbuh (Sumbar), Kab. Bone (Sulsel), Kab,Klaten (Jateng), Kota
Cimahi (Jabar), Kota Parepare (Sulsel), Kota Binjai (Sumut), Kota Tegal
(Jateng), Kab, Cianjur (Jabar). Kota Kecil : Kab.Buleleng (Bali), Kab.
Sragen (Jateng), Kab, Ciamis (Jabar), Kab, Sinjai (Sulsel), Kab. Boyolali
(Jateng), Kota Solok (sumbar), Kab.Barru (Sulsel), Kab, Kolaka (sultra), Kab,
Magetan (Jatim), Kab.OKU Timur (Sumsel), Kab.Muara Enim (Sumsel), Kab.Banyumas
(Jateng), Kab. Sidoarjo (Jatim), Kab.Kutai Kertanegara (Kaltim), Kab.Pasaman
(Sumbar), Kab,Bangli (Bali), Kab.Lombok,
Timur (NTB), Kab,Sumbawa (NTB), Kab,Tabanan (Bali), Kab.Gianyar (Bali), Kab.Lamongan
(Jatim), Kota Sibolga (Sumut), Kab.Tabalong (Kalsel), Kab,Probolnggo (Jatim). Sumber:
Dirjen Perhubungan Darat, Kemenhub
WALIKOTA SUKABUMI TERIMA
PENGHARGAAN KOTA SEHAT DARI MEKES RI.
KOTA SEHAT, APA ITU?
Kota Sehat secara sederhana dapat diartikan sebagai kota yang situasi dan
kondisinya menjamin seluruh penduduknya agar dapat melaksanakan tugas dan
aktifitas masing-masing dengan baik dan produktif.
Sebagai gambaran Departemen Kesehatan telah
merumuskan pengertian Kota Sehat sebagai suatu kota yang secara terus menerus
berupaya meningkatkan kualitas lingkungan fisik dan sosialnya melalui
pemberdayaan potensi masyarakat agar dapat memaksimalkan seluruh potensi
kehidupan baik secara bersama maupun mandiri.
Pengertian kota sehat dapat ditinjau dari beberapa
sudut pandang. Bisa dipandang sebagai tujuan yang ingin dicapai. Artinya bahwa
kota sehat adalah kota yang dapat membuat penduduknya terpenuhi fasilitas
umumnya, merasa aman dan tenteram, terjamin keselamatannya; hidup harmonis
antar keragaman suku, agama; pelayanan umum yang memuaskan; bersih, indah,
bebas polusi dan sebagainya. Atau dapat pula dipandang sebagai suatu gerakan
atau movement dari seluruh penduduknya, suatu tekad dan keinginan dari seluruh
penduduk untuk menjadikan kotanya menjadi Kota Sehat. Pengertian atau rumusan
mana yang akan diambil seyogyanya disepakati dulu oleh penduduk kota yang
bersangkutan.
Untuk merancang suatu Kota Sehat, harus ada
aspek-aspek yang menjadi perhatian/ concern dari penduduknya. Sebagai contoh,
ada 3 aspek yang perlu ditinjau yaitu : pertama Aspek Ekonomi, kedua Aspek
Sosial dan ketiga Aspek Fisik.
Aspek Ekonomi mencakup antara lain faktor : Tenaga
kerja, Buruh, Industri, Keselamatan dan kesehatan Kerja, Perdagangan serta
sumber energi yang dibutuhkan.
Aspek Sosial mencakup antara lain : Keamanan/
ketenteraman masyarakat, Makanan, Entertainment, Olah raga/ rekreasi, Napza
(Narkotika, psikotropika dan zat adiktif), Nilai Keluarga, Tourisme, Agama,
Kesehatan, Pendidikan, Seni dan Budaya.
Aspek Fisik mencakup antara lain : Lingkungan,
Perumahan, Taman, Sungai, Transportasi, Jalan, Bangunan, Pabrik, Drainase,
Penyediaan Air Bersih dan Sistem Pembuangan Sampah.
Aspek-aspek dan faktor-faktor ini dapat saja
bertambah atau berkurang, tergantung pandangan/ keinginan penduduk kota
Pontianak. Pendapat, saran dan pandangan masyarakat perlu diinventarisasi.
Persiapan dan tahapan menuju Kota
Sehat
Persiapan yang pertama adalah menampung masukan dan
saran dari masyarakat. Kegiatan ini memang perlu dilakukan, paling tidak untuk
menyamakan pendapat, pandangan dan menyatukan gerak dan langkah menuju Kota
Sehat. Inventarisasi masalah-masalah yang dirasakan penduduk, serta keinginan/
harapan penduduk terhadap kotanya, apa yang dapat mereka kerjakan untuk
mencapai Kota Sehat. Caranya bisa dengan dengan wawancara, survey, diskusi dan
sebagainya. Pelaksananya, serahkan kepada masyarakat melalui kelompok/
organisasi yang ada. Pemerintah, mungkin hanya sebagai fasilitator saja.
Tahapan berikutnya adalah membuat tujuan/ visi serta
misi Pontianak Kota Sehat dan dilanjutkan dengan menyusun Rencana Kegiatan yang
mencakup tujuan, sasaran, waktu, pelaksana, dana, mitra kerja serta Evaluasi.
Untuk tahapan ini, peran pemerintah tentu lebih besar atau perlu dibentuk
semacam “forum” yang mampu menjalin kerja sama antar masyarakat, pemerintah dan
swasta serta dapat menampung aspirasi masyarakat dan kebijakan pemerintah
secara seimbang dan berkelanjutan.
Dengan tahapan yang demikian, diharapkan “Pontianak
Healthy City” akan mendapat dukungan dari seluruh penduduk.
WALIKOTA SEMARANG KAGUM ATAS
KEPEMIMPINAN WALIKOTA SUKABUMI SELAKU KETUA APEKSI PERIODE 2009-2011
Sukabumi,
Walikota Sukabumi H. Mokh. Muslikh. Abdussyukur akhirnya meng-estapetkan
jabatannnya sebagai ketua Komisariat Wilayah (Muskomwil) III Asosiasi
Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) kepada Walikota Semarang Jawa
Tengah, H. Sumarno untuk masa periode 2011-2014. Dalam Perhelatan Musyawarah
Korwil III Apeksi, di Kota Bekasi (5/05) kemarin, tepatnya di ruang Pertemuan
disalah satu Hotel Berbintang di Bekasi. Dimana kegiatan itu dibuka dibuka oleh
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Lex Laksmana mewakili Gubernur Jawa
Barat.
Walikota Semarang Jawa Tengah, H. Sumarno
mengungkapkan dirinya merasa kagum selama kepemimpinan Muslikh Abdusyukur.
Apeksi Komwil III banyak meraih prestasi. Diantaranya berhasil meraih
penghargaan dari sisi evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah,
yang lakukan Kementerian Dalam Negeri RI pada Hari Otonomi Daerah. Kepada Ke 7
kota yang tergabung dalam Komwil II Apeksi diantaranya, Kota Surakarta, Kota
Semarang, Kota Banjar, Kota Yogyakarta, Kota Cimahi, Kota Sukabumi dan Kota
Bogor.
Dari 25 Walikota yang tergabung dalam Apeksi Komwil III dari 5 propinsi,
hanya 18 Walikota yang hadir sedangkan sisanya beralasan datang dan hanya
mewakili karena ada kegiatan dinas. Agenda Muskomwil III Apeksi selama 3 hari
tersebut, selain memilih ketua baru juga membahas beberapa permasalahan aktual
seperti pengimplementasian tata ruang kota. Adapun tema yang diusulkan Melalui
Muskomwil III Apeksi Tahun 2011 Kita Tingkatkan Kerjasama Implementasi Tata
Ruang Menuju Kemandirian Daerah.
Walikota Sukabumi H. Mokh. Muslikh. Abdussyukur
mengatakan, dirinya mengucapkan terimakasih kepada dukungan semua Walikota yang
tergabung dalam Apeksi Komwil III dan para staf serta DPRD Kota Sukabumi yang
telah membantu selama bertugas sebagai ketua Apeksi Komwil III periode
2008-2011. “Saya tidak mungkin mencalonkan lagi karena masa kerja sebagai ketua
Apeksi 3 tahun, sedangkan jabatan saya sebagai Walikota Sukabumi tinggal 2
tahun lagi. Saya juga setuju dengan terpilihnya saudara Sumarno menjadi pengganti
saya kedepan, selain masa jabatannya 5 tahun lagi dan masih muda serta
mempunyai visi yang bagus,” katanya saat ditemui usai kegiatan.
Dijelaskan Muslikh, dengan terpilihnya dirinya
menjabat sebagai ketua Apeksi Komwil III periode 2008-2011 secara tidak
langsung sebagai penghargaan terhadap Pemerintah Kota Sukabumi dan
diperhitungkan sehingga prestasi yang diraih oleh Kota Sukabumi dapat dikenal
daerah-daerah lain. Karena bagaimanapun mereka tahu prestasi pendidikan,
kesehatan, Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) serta Laporan
Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) di Kota Sukabumi seperti apa.
Bahkan sebagai bentuk apresiasi kepada 7 kota yang
tergabung sebagai anggota Apeksi Komwil III yang berhasil meraih penghargaan
dari sisi evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah, yang
dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri RI pada Hari Otonomi Daerah XV di
Kota Bogor beberapa waktu lalu, Komisariat Apeksi wilayah III memberikan
penghargaan berupa piagam. Ke 7 kota tersebut diantaranya, Kota Surakarta, Kota
Semarang, Kota Banjar, Kota Yogyakarta, Kota Cimahi, Kota Sukabumi dan Kota
Bogor.
Lebih lanjut Muslikh mengungkapkan, kedepan seluruh kota yang tergabung dalam Apeksi Komwil III dapat bersinergi dan saling sharing untuk mengadopsi program apa saja yang bisa diterapkan di wilayahnya masing-masing. “Sehingga nantinya program yang kita keluarkan bukan hanya bermanfaat untuk kota kita saja, melainkan juga bisa diadopsi oleh daerah lain,” ungkapnya. Muslikh berharap, agar ketua Apeksi Komwil.
WALIKOTA SUKABUMI MENDAPAT
PENGHARGAAN DARI PRESIDEN RI DI BIDANG SIAK
Sukabumi.
Puncak
acara peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2006, tingkat nasional
dilangsungkan 23Juli di gedung Saksono
Langso Budoyo Taman Mini Indonesia Indah dan kegiatan tersebut dihadiri
langsung oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono, para pejabat tinggi negara,
para Bupati Walikota yang mendapat penghargaan dalam pelaksanaan Sistem
Informasi Administrasi Kependudukan ( SIAK).
Pada kesempatan tersebut Walikota Sukabumi, H. Mokh Muslikh Abdussyukur,
S.H., M.Si, bersama Walikota/Bupati Bogor, Walikota Cimahi, Bupati Majalengka,
Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Sumedang, sebagai duta dari provinsi Jawa
Barat menerima pengharagan dari Presiden Republik Indonesia, karena menurut
pandangan pemerintah pusat, kota Sukabumi termasuk kota yang sikap tanggap,
responsip terhadap segala permasalahan yang berkembang dewasa ini, termasuk
dalam menyikapi Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 88 Tahun 2005, PerMendagri
Nomor 27 Tahun 2005, yang sikap cepat ditindaklanjuti oleh pemerintah kota
Sukabumi, melalui penerbitan Perda Nomor 4 Tahun 2005 , tentang Sistem
Informasi Administrasi Kependudukan ( SIAK).
Kota/kabupaten yang menerima penghargaan selain
Kota Sukabumi, adalah untuk kota diantaranya Kota Makasar, Banjar Baru,
Semarang, Magelang, Yogyakarta, Bogor, Banjar, Cimahi, Banda Aceh. Sedangkan
untuk kabupaten, Sidenreng Rappang, Wajo, Pangkep, Enrekang, Sinjai, Polewali
Mamasa, Mamuju Utara, Hulu Sungai Utara, Barito Kuala, Kendal, Semarang, Tegal,
Kudus, Karanganyar, Klaten, Cilacap, Boyolali, Batang, Ngada, Kulon Progo,
Bogor, Sumedang, Kuningan, Seluma, Agam, Tapin, Hulu Sungai Tengah, Halmahera
Selatan, Tanjung Jabung Jabar dan Gianyar.
Penghargaan tersebut diberikan kepada para Walikota/Bupati yang telah
menerbitkan Perda tentang akta kelahiran gratis bertepatan dengan puncak acara
peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2006 tanggal 23 Juli 2006, hal tersebut sesuai
dengan radiogram dari Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan Nomor
B-1452/Dep.IV/KPP/7/2006, tanggal 12 Juli 2006.
Pembuatan KTP nasional dan pemberian Akte kelahiran gratis melalui SIAK
di kota Sukabumi, telah dilaksanakan sejak bulan Januari 2006, dan hingga saat
ini lebih kurang mencapai 100 anak yang telah mendapatkan pelayanan ata
kelahiran gratis. Sementara anak yang mendapatkan pelayanan gratis ini,
bilamana melaporkan tepat waktu dengan masa tenggang terhitung dari 0 sampai
dengan 60 hari.
Walikota, H. Mokh. Muslikh
Abdussyukur S.H., M.Si., menegaskan, Pemerintah kota Sukabumi seiring dengan
tuntutan yang ada, telah melakukan reformasi birokrasi, yakni dari penguasa
menjadi pelayanan masyarakat, aspiratif, responsif, transparan dan akuntabel,
sehingga sudah menjadi kewajiban di era reformasi globalisasi ini bagi
pemerintah kota Sukabumi untuk melakukan mutu pelayanan cepat, tepat dan akurat
serta terpercaya kepada masyarakat. Kendati disana sini, atau ditingkat
aplikasi masih terdapat kekurangan, karena masih dihadapkan kepada masalah
software, hardware dan brainware akan tetapi tengah berupaya keras dengan
diikuti dengan niatan yang tulus, sekuat tenaga untuk dapat membenahi itu semua
dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat
KOTA SUKABUMI RAIH PENGHARGAAN
KLA KATEGORI MADYA DARI PRESIDEN RI
Sukabumi.
Kota Sukabumi, meraih penghargaan (KLA) Kategori Madya, dari Presiden
RI. Penghargaan tersebut diserahkan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (PPPA) RI, Linda Amalia Sari Gumelar, kepada Walikota
Sukabumi, H. Mokhamad Muslikh Abdussyukur, S.H., M.Si., beserta 13 Bupati dan
Walikota se Indonesia, hari Sabtu malam, 23 Juli 2011, di Jakarta.
Seperti dijelaskan Menteri Negara PPPA RI, diserahkannya penghargaan
tersebut, merupakan salah satu bentuk nyata apresiasi Pemerintah Pusat, kepada
Pemerintah Kabupaten dan Kota Laik Anak (KLA), yang senantiasa melaksanakan
upaya konkret, terhadap pemenuhan hak sipil anak dan masa depan anak.
Dikatakannya, Pemerintah Kabupaten dan Kota yang mendapat penghargaan
tersebut, berdasarkan hasil penilaian secara objektif dan transparan oleh Tim
Independen, yang terdiri dari para pakar anak, akademisi pemerhati anak, dan
praktisi anak.
Walikota Sukabumi, H. Mokhamad
Muslikh Abdussyukur, S.H., M.Si., dalam kesempatannya menyatakan merasa bangga
dan gembira, atas diraihnya penghargaan tersebut. Karena dalam penilaian
tersebut, Kota Sukabumi tidak melaksanakan persiapan secara khusus.
Dikatakannya, Pemerintah Kota Sukabumi, selama ini hanya melaksanakan
berbagai program dan kegiatan, khususnya yang berkaitan dengan perawatan,
kesehatan dan keselamatan anak. Hasilnya cukup memuaskan dan menggembirakan
semua pihak. Karena Kota Sukabumi, mendapat apresiasi dari Pemerintah Pusat,
dengan memberikan penghargaan KLA.
Yang sangat membanggakan dan menggembirakan semua pihak, seperti
diungkapkan Walikota Sukabumi, karena Kota Sukabumi merupakan satu-satunya Kota
dan Kabupaten di Jawa Barat, yang mendapat penghargaan tersebut dari Pemerintah
Pusat.
Walikota Sukabumi mengharapkan, dengan diraihnya penghargaan tersebut,
dapat menjadi motivasi bagi seluruh instansi dan lembaga terkait, termasuk
segenap lapisan warga warga Kota Sukabumi, khususnya dalam melakukan perawatan,
kesehatan dan keselamatan anak, sejak dalam kandungan.
WALIKOTA SUKABUMI DAPAT
PENGHARGAAN BHAKTI KOPERASI DAN UKM
Sukabumi.
Walikota Sukabumi, H. Mokhamad Muslikh Abdussyukur, S.H., M.Si.,
memperoleh penghargaan Bhakti Koperasi dan UKM, dari Menteri Negara Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah (UKM) RI. Selain Walikota Sukabumi, juga Bupati
Majalengka, Bupati Bogor, Walikota Cimahi, Wakil Walikota Bandung, dan Ketua
Koperasi Permata Kabupaten Kuningan, mendapat penghargaan yang sama. Sedangkan
Ketua KSP Rukun Ikhtiar Kota Bandung, mendapat penghargaan Satya Lancana Wira
Karya, dan Ketua KPKB Kota Bandung, mendapat penghargaan Koperasi Berprestasi
dan Award Nasional.
Penghargaan tersebut, diserahkan Gubernur Jawa
Barat, H. Ahmad Heryawan, Lc., pada Peringatan Ke-64 Hari Koperasi Tingkat
Provinsi Jawa Barat, dan Pembukaan Gelar Produk Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (KUMKM) se Provinsi Jawa Barat, hari Kamis, 14 Juli 2011, bertempat di
Lapangan Merdeka Kota Sukabumi.
Selain itu, Gubernur Jawa Barat, juga menyerahkan penghargaan kepada 5
Tokoh Koperasi se Jawa Barat, 5 Koperasi Berprestasi se Jawa Barat, dan bantuan
kepada 6 koperasi se Jawa Barat, diantaranya Koperasi Wanita Sukabumi
(Kopwansi) Kota Sukabumi, masing-masing sebesar 25 juta rupiah, serta bantuan
sosial kepada 6 koperasi se Jawa Barat, diantaranya Koperasi Wanita Sejahtera
Kota Sukabumi, masing-masing sebesar 15 juta rupiah.
Walikota Sukabumi, H. Mokhamad Muslikh Abdussyukur, S.H.,
M.Si., dalam kesempatan tersebut menyerahkan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
kepada 25 ribu 95 orang dari BRI Cabang Sukabumi, dengan total kredit sebesar
125 milyar 63 juta 733 ribu rupiah, secara simbolis diwakili oleh 5 orang
perwakilan. Selanjutnya dari Bank Jabar-Banten, kepada 2 orang perwakilan sebesar
250 juta rupiah, dan dari Bank Mandiri Syari’ah, kepada 2 orang perwakilan
sebesar 30 juta rupiah.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan
UKM Kementerian Negara Koperasi dan UKM RI, unsur Muspida Provinsi Jawa Barat,
Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Bupati dan Walikota se Jawa
Barat, Pimpinan dan Anggota DPRD se Jawa Barat, unsur Muspida Kota Sukabumi,
Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa
Barat dan Kota Sukabumi, Ketua Kadin, Pengusaha dan Entitas KUMKM, serta
undangan lainnya.
PEMKOT SUKABUMI KEMBALI DAPAT
PENGHARGAAN DARI PEMERINTAH PUSAT
Sukabumi.
Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi, kembali mendapat
penghargaan dari Pemerintah Pusat. Penghargaan yang diraih Pemerintah
Kota Sukabumi kali ini, yakni dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI,
sebagai peringkat ke-9 terbaik Penyelenggaraan Pemerintahan Kota yang
berprestasi paling tinggi secara nasional, dari 23 Pemerintah Kota se Indonesia
yang dinilai. Penghargaan tersebut diserahkan Kemendagri RI, kepada 23
Pemerintah Kota se Indonesia, yang dinilai memiliki kinerja terbaik dalam
penyelenggaraan pemerintahan kota.
Sedangkan penetapan peringkat terbaik pemerintah
kota tersebut, tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri RI,
Gamawan Fauzi, Nomor 120-276 Tahun 2011. Selain itu, dalam SK tersebut, juga
ditetapkan 10 besar terbaik Penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten yang
berprestasi paling tinggi secara nasional, dan 3 besar terbaik Penyelenggaraan
Pemerintahan Provinsi yang berprestasi paling tinggi secara nasional.
Penetapan peringkat terbaik kota, kabupaten dan provinsi tersebut,
dibacakan oleh Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri RI,
Djohermansyah Djohan, pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-15 Otda Tingkat
Nasional, yang diselenggarakan di Plaza Balaikota Bogor, hari Senin, 25 April
2011. Peringatan HUT Ke-15 Otda tersebut, dihadiri langsung oleh Wakil Presiden
RI, Budiono, para Gubernur, para Bupati dan Walikota, unsur Muspida, para
pejabat TNI, Polri dan Sipil, serta undangan lainnya.
Adapun peringkat 10 besar terbaik Penyelenggaraan Pemerintahan Kota yang
berprestasi paling tinggi secara nasional tersebut, terdiri dari Kota
Surakarta, Kota Semarang, Kota Banjar, Kota Yogyakarta, Kota Cimahi, Kota
Sawahlunto, Kota Probolinggo, Kota Mojokerto, Kota Sukabumi, dan Kota
Bogor.
Sementara peringkat 10 besar terbaik Penyelenggaraan Pemerintahan
Kabupaten yang berprestasi paling tinggi secara nasional, terdiri dari
Kabupaten Jombang, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Sragen, Kabupaten Pacitan,
Kabupaten Boalemo, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Luwu
Utara, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Kulon Progo.
Sedangkan 3 besar terbaik Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi yang
berprestasi paling tinggi secara nasional tersebut, terdiri dari Provinsi
Sulawesi Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, dan Provinsi Jawa Tengah.
KOTA SUKABUMI MASUK NOMINATOR
PENERIMA PENGHARGAAN IGA TAHUN 2010
Sukabumi.
Kota Sukabumi, masuk nominator penerima penghargaan
Innovative Government Award (IGA) Tahun 2010, dari Kementerian Dalam Negeri.
Berkaitan dengan hal tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam
Negeri, Diah Anggraeni, mengucapkan selamat kepada Walikota Sukabumi, H. Mokhamad
Muslikh Abdussyukur, S.H., M.Si., tepatnya pada Seminar Sosialisasi IGA, hari
Selasa, 21 September 2010, bertempat di Gedung Kementerian Dalam Negeri
Jakarta.
Kota Sukabumi menjadi salah satu nominator penerima penghargaan IGA
Tahun 2010, dari 30 Kota dan Kabupaten se Indonesia, karena Kota Sukabumi
secara inovatif mampu mengembangkan Integrasi Pengelolaan Sampah, serta .
Adapun ke-30 Kota dan Kabupaten se Indonesia yang menjadi nominator penerima
penghargaan tersebut, yakni Kota Sukabumi, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten
Garut, Kota Sawahlunto, Kabupaten Solok, Kota Batam, Kabupaten Bangka,
Kabupaten Lebak, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Sragen. Selanjutnya Kota
Surakarta, Kabupaten Kebumen, Purbalingga, Kota Malang, Jember, Ponorogo,
Tulungagung, Kota Pontianak, Kabupaten Kutai Timur, dan Kota Palangkaraya.
Kemudian Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Gianjar, Kabupaten Jembrana,
Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Gowa, Kota Baubau, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten
Boalemo, Kota Ambon, dan Kabupaten Raja Ampat.
Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, dalam sambutannya yang disampaikan
Sekjen Kementerian Dalam Negeri, Diah Anggraeni menjelaskan, pemberian
penghargaan tersebut, merupakan salah satu kegiatan Kementerian Dalam Negeri,
yang dilaksanakan sejak tahun 2007, sebagai bentuk pelaksanaan pembinaan
terhadap Pemerintah Kota dan Kabupaten di Indonesia.
Dikatakannya, dari 30 Kota dan Kabupaten yang menjadi nominator penerima
penghargaan tersebut, akan diseleksi kembali oleh Tim Tenaga Akhli, menjadi 12
nominator penerima, untuk selanjutnya diseleksi kembali, sekaligus ditetapkan
menjadi 4 Kota dan Kabupaten, sebagai penerima penghargaan tersebut. Dikatakan
pula, ke-4 Kota dan Kabupaten penerima penghargaan tersebut, menurut rencana
akan diumumkan oleh Menteri Dalam Negeri, pada bulan Oktober 2010
mendatang.
Selain itu juga dijelaskan, Kementerian Dalam Negeri telah memberikan
penghargaan tersebut sejak tahun 2007, kepada Pemerintah Kota dan Kabupaten,
yang memiliki terobosan dan kegiatan inovatif, yang berdampak secara nasional.
Diantaranya dalam bidang Tata Kelola Pemerintahan Daerah, Peningkatan Pelayanan
Publik, Pemberdayaan Masyarakat, dan Peningkatan Daya Saing Daerah.
0 komentar :
Posting Komentar