SUKABUMI –
Jumlah pasien yang menggunakan
jasa pelayanan kesehatan pada Rumah sakit Umum daerah (RSUD) R. Syamsudin SH kota sukabumi , semakin hari mengalami peningkatan, sehingga diperlukan adanya tingkat kesiapan dan persiapan ruang rawat inaf memadai
yang mampu menampung seluruh pasien yang ada .
Upaya mencermati kondisi demikian, pemerintah kota sukabumi pada tahun 2015 melalui manajemen Rumah
sakit akan melakukan
penambahan ruang rawat inap tersebut.
Walikota Sukabumi, H. Mohamad
Muraz, SH MM pada upacara Peletakan batu pertama pembangunan gedung
perawatan VIP (ruang anak)dan peresmian alat penghancur batu ginjal di RSUD R,
Syamsudin, SH (23/10/2014) dengan
dihadiri Ketua DPRD , H.Mokh.Muslikh Abdussyukur,SH.,M.Si
Sebenarnya “ungkap Walikota sangat sulit untuk memprediksi kebutuhan pasien karena tingkat kesadaran masyarakat semakin
tinggi , apalagi layanan BPJS
mempermudah masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan.
“Saya sudah meminta kepada
manajemen rumah sakit untuk menambah ruang perawatan VIP bagi kelas menengah,
jangan sampai mereka dirawat di kelas III,”.
Menurut direktur Utama RSUD R
Syamsudin, SH, dr. Suherman, MKM, gedung
Anyelir akan dibangun lima lantai dengan anggaran Rp10
miliar dari anggaran BLUD rumah sakit memiliki daya tampung 48 tempat tidur
khusus VIP. Sedangkan anggaran untuk membangun gedung Tanjung berasal dari
bantuan gubernur Rp 6,9 miliar.
Lebih lanjut diungkapkan dr. Suherman,MKM,– RSUD R Syamsudin SH sudah tidak adaptif terhadap perkembangan
zaman. Bukan saja ruang perawatan yang
dirasakan kurang, sama halnya ruang
Instalasi Gawat Darurat (IGD).
“Khusus untuk IGD, manajemen RSUD
berencana memperluasnya, mengingat kondisi eksisting sudah tidak layak lagi .
Kapasitas tempat tidur 16 unit, tidak mampu menampung pasien yang mencapai 80
orang setiap hari”
“Kita sudah buat marketnya yang
diberi nama IGD Ponek dengan kapasitas tempat tidur yang lebih banyak, IGD Ponek akan beridir di atas lahan milik
Pemkab Sukabumi yang saat ini berfungsi sebagai rumah dinas wakil
bupati.Penggunaan lahan milik pemkab ini sebagai salah satu hasil kesepakatan
MoU antara wali kota dan bupati beberapa waktu lalu.
“Teknisnya belum, yang penting
ada MoU dan tahun depan bisa dibuatkan DED serta dibangun, sehingga 2016 sudah
bisa ditempati,” jelasnya. pasien
yang berobat ke RSUD R Syamsudin SH,
tidak hanya dari kota saja dan 62 % dari kabupaten”
0 komentar :
Posting Komentar