Senin, 07 November 2011


Sukabumi,SENTANAonline.com


PERMINTAAN hewan  kurban pada Hari Raya Idul Adha 1432 H, cukup tinggi.Hal itu sebagai indicator meningkatnya taraf ekonomi masyarakat, khusunya ummat Islam. Salah satu lapak yang menjadi sasaran pembeli  adalah Penggemukan sapi Cikundul milik Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Sukabumi.

Konsumennya bukan hanya datang  dari Sukabumi tapi juga dari Bandung, Jakarta,Karawang dan Bekasi.  Sedangkan jenis sapi juga beragam, diantaranya, jenis Simmental, Limosin dan PO.
Kasubag TU UPT Agrobisnis, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Sukabumi, Ridwan Supardi  mengatkan, satu hari sebelum Hari Raya Idul Adha, seluruh sapi sudah habis terjual. “Tinggal pengiriman saja, semua sapi sudah ada yang punya,”ujarnya di lokasi penggemukan Cikundul, Sabtu (05/11) lalu.

Dikatakan, permintaan sapi pada tahun ini melonjak dibanding dengan domba. Jika sapi terjual sebanyak 300 ekor, domba hanya sebanyak 120 ekor. “Mungkin karena lebih banyak yang suka daging sapi dibanding domba,” ujarnya.

Ridwan menjamin, sapi yang dijual di penggemukan sapi Cikundul terjamin kesehatannya. Karena, secara periodik, tim dokter hewan memantau kesehatan sapi. Selain itu, konsumen tidak akan dirugikan karena harga beli tidak sesuai dengan berat sapi. Harga sapi hidup dijual Rp 31 ribu per kilogram. “Sebulan sebelum Hari Raya Idul Adha sapi ditimbang. Jika dalam satu bulan kedepan timbangannya lebih berat, itu hak pembeli,” katanya.

Dijelaskan, penggemukan sapi Cikundul merupakan usaha bersama. Meski sebagian modalnya dari Pemkot Sukabumi, sebagian besar sapi merupakan milik investor. Sehingga  pemilik sapi merupakan investor. Sedangkan pengelolanya yakni kelompok tani yang beranggotakan sebanyak  35 Kepala Keluarga(KK). Mereka menggantungkan hidupnya pada usaha tersebut.   “Sistemnya bagi hasil. Investor hanya menitipkan sapi. Yang mengurus kelompok tani Tatali wargi,” ujarnya.

Ridwan mengatakan, pihaknya terbuka untuk menerima investor yang ingin menitipkan sapi di penggemukan tersebut. Dia menjamin, investor tidak akan dirugikan dengan pola yang diterapkan. “Semua diuntungkan. Investor, peternak termasuk pemerintah. Sebab dari sini ada pemasukan untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Sukabumi,” katanya.(NIF)

0 komentar :

Posting Komentar