Posted on 9 Juni 2009 by Asih
Pernahkan Anda sewaktu masih kecil, atau mungkin saat sudah dewasa, menemukan tanaman yang bila disentuh, daun-daunnya akan menutup dan mengerut? Begitu didiamkan sejenak, tanaman akan mengembang lagi. Mungkin karena sifatnya itu tanaman ini disebut putri malu. Putri malu (Mimosa pudica Linn) biasanya tumbuh di pinggir jalan, atau tanah lapang. Tanaman ini cepat berkembang biak. Ia biasanya tumbuh secara rebah di tanah tapi kadang-kadang tegak. Batangnya berbentuk bulat, berbulu, dan berduri.
Daunnya kecil-kecil tersusun secara majemuk, berbentuk lonjong dengan ujung lancip. Warnanya hijau tapi ada juga yang kemerah-merahan. Bila disentuh daunnya akan menutup (sensitive plant). Bunganya berbentuk bulat seperti bola. Warnanya merah muda dan bertangkai.
Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan berbagai sebutan atau nama. Ada yang menyebutnya putri malu, si kejut, rebah bangun, dan akan kaget. Di Cina tanaman ini disebut han xiu cao. Tanaman putri malu mempunyai khasiat cukup besar untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Dari daun hingga ke akarnya, tanaman ini berkhasiat untuk transquillizer (penenang), ekspektoran (peluruh dahak), diuretic (peluruh air seni), antitusif (antibatuk), antipiretik (penurun panas), dan antiradang.
Putri malu berkhasiat untuk mengatasi penyakit malaria. Akar dan bijinya berkhasiat untuk merangsang muntah. Para ahli pengobatan Cina dan penelitian AS serta Indonesia mengindikasikan, putri malu bisa dipakai untuk mengobati berbagai penyakit lain, seperti radang mata akut, kencing batu , panas tinggi pada anak-anak, cacingan, insomnia, peradangan saluran napas (bronchitis), dan herpes.
Pemanfaatan untuk obat dapat dilakukan dengan cara diminum maupun sebagai obat luar. Hanya saja pemakaian akar putri malu dalam dosis yang tinggi bisa mengakibatkan keracunan dan muntah-muntah. Wanita hamil juga dilarang minum ramuan tersebut karena bisa membahayakan janin.
Untuk mengobati insomnia, sebanyak 30-60 gram daun putri malu direbus lalu airnya diminum. Bisa juga dengan mencampur 15 gram daun putri malu dengan 15 gram daun sawi langit (vemonia cinerea) dan 30 gram daun calincing lalu direbus. Airnya kemudian diminum. Untuk mengobati penyakit bronchitis, 60 gram akar putri malu dicampur 600 cc air, lalu direbus dengan api kecil sehingga menjadi 200 cc. Lalu airnya dibagi untuk dua kali minum..
Sedangkan bagi penderita batuk dengan dahak banyak, akar putri malu sebanyak 10-15 gram direbus lalu airnya diminum.
Filed under: Obat Tradisional
0 komentar :
Posting Komentar