Sukabumi
Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Teknologi Plus Padjadjaran Sukabumi menargetkan dapat merekrut sekitar
600 peserta didik baru pada tahun ajaran 2014/2015, target itu sesuai dengan
daya tampung sekolah yang berada di Jalan Cemerlang Kota Sukabumi.
Kepala Sekolah SMK
Teknologi Plus Padjadjaran Sukabumi, DR.H.Aep Syaeful Rachman,MM.CQM
mengemukakan, sebanyak 16 ruang belajar (rumbel)
mampu menampung sebanyak 600 siwa baru. “Kami memberi kesempatan kepada
lulusan SLTP untuk menimba ilmu di sekolah ini,”ujarnya baru baru ini .
Disekolah tersebut
terdapat tiga jurusan yakni, Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dan Teknik
Kendaraan Ringan (TKR) dan Tekhnik Sepeda Motor (TSM) yang baru dibuka
tahun lalu. Tiga juruan tersebut, “ungkap DR.H.Aep Syaeful Rachman,MM.CQM
, memiliki fasilitas praktik yang cukup memadai. Sehingga siswa bukan
hanya dibekali teori, tapi juga pengalaman mengunakan perangkat kerja.
“Jadi, kelak mereka lulus sudah memiliki pengalaman, tinggal
pengembangan,”katanya.
“Upaya
meningkatkan kualitas pendidikan, sekolah tersebut telah menjalin
kerjasama dengan sejumlah perusahaan besar baik di dalam,maupun di luar negeri.
Diantaranya, Singapura, Malaysia, Korea. Kerjasama tersebut untuk
menampung siswa pada saat PPL”.
Bahkan, untuk jurusan
TSM, telah menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan,
diantaranya PT Astra Honda Motor (AHM) Jakarta. “Kami terus menjajaki
kerjasama dengan perusahaan di dalam maupun luar negeri,” ujarnya.
SMK Teknologi
Plus Padjadjaran berupaya terus meningkatkan kualitas sekolah. Baik dari
sisi kurikulum Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) maupun dari sarana infrastruktur
pendukung. Selain mata pelajaran yang diwajibkan sesuai dengan kurikulum
SMK,siswa juga dibekali mata pelajaran muatan lokal dan keagamaan, seperti
tadarus Al-Qur’an, Bahasa Arab, Bahasa Korea, Conversation Bahasa Inggris,
Komputer . “Siswa juga dibekali Keterampilan Otomotif,” katanya.
Target
kelulusan pada tahun ini, Aep mengatakan 100 persen. Berbagai tahapan
telah dilakukan untuk mempersiapkan anak didiknya dalam menghadai Ujian Nasional
(UN) lalu. Selain pemantapan pelajaran yang diujikan, juga dilakukan
istighosah dan doa bersama. Hal itu dilakukan untuk menguatkan mental anak
didiknya. “Shalat Istighosah bukan hanya Kelas XII, juga diikuti kelas X
dan XI untuk mendo’akan kakak kelasnya,”katanya. Dendayasa,SIp
Tingkatkan terus pendidikan produktifnya,kelak siswa bisa membuat lapangan kerja sendiri ,,SMK BISA !!!!
BalasHapus