Nisa Jawara Atletic Kid SDN
Balandongan.
MENJUARAI cabang olahraga apa pun untuk kalangan Kaum
Hawa, bukan lagi sesuatu yang tabu. Persamaan hak yang diperjuangkan RA.
Kartini, sudah banyak membuahkan hasil cermerlang dan gemilang. “Kini gilirang
Siti Khairunnisa untuk manggung walau urung di Jawa Barat, karena DBD menyerangnya.”
Siswi Kelas VI SD. Balandongan,
Kecamatan Baros, Kota Sukabumi mengembangkan senyumnya meski terasa pahit tak
dapat apa yang di dambakannya meraih posisi terhormat di ajang bergengsi O2SN
di Bandung. “Untuk Nisa dan Kata Ibu itu hanya waktu saja. Nisa Sabar.”
Kata-kata itu mengalir dari mulut
gadis berjilbab Coklat dan masih dibalut seragam Pramuka, di ruang tamu Kepala
SDN. Balandongan, Hj. Gimaswati, Mpd, Sabtu 14 pekan kedua, Desember. “Latihan
dan keinginan keras itu yang saya perhatikan.” Imbuh Hj. Gimaswati.
Putri tunggal pasangan keluarga,
Muchtar dan Yati itu. Proses menjelang ke Jawa Barat, latihan keras
menumbangkan rivalnya kalangan atlet perempuan
dijalani dengan hati ceria. “Tak ada tanda-tanda akan jatuh sakit saat itu.
Tiba-tiba dapat serangan DBD dan urung ke Jabar.”
“Pak Asep Camat Baros saat itu
menyesalkan DBD datang terlalu cepat. Andai DBD tak merugikan. Baros akan jadi
Kecamatan penyumbang medali yang diraih atlet putri. Tapi nasi sudah jadi
bubur. Insya allah mungkin nanti di SMP, Nisa berjaya,” kata Hj. Gimaswati, Mpd
optimis.
Atletic Kid antarnya, Lari Cepat 40 meter,
juara I Lompat Katak, Swalom, Backrol dan zig-zag ditambah lompat gawang itu
juara ll. “Kami menggondol 5 medali emas dan dua perunggu serta perak. Kami
akan tetap melanjutkan apa yang belum diraih di tahun sebelumnya.”
“Selain Nisa ada juga rekannya yang
menyjmbangkan medali emas dari ajang O2SN dari nomor Catur melalui tangan Alfan
Fadhila, dan ketika di Jabar ada saja kendalanya. Tapi karena dia kini pindah
ke Bogor. Mudah-mudahan di Bogor karirnya berkembang,” ungkap Hj. Gimaswati.
Dikesempatan sama, pengajar
Pendidikan Agama Islam, Achma Yusuf menambahkan. “Ada prestasi lain selain dari
murid yang jadi atlet. Kami juga memiliki sejumlah anak yang ternyata mampu
menghafal ayat pendek. Kami mendapat 5 penghargaan saat agenda di Mesjid
Agung.”
Dari sekitar 172 utusan SD, utusan
Ibtidaiyah dan Diniyah. “Dari 5 anak yang jadi duta SDN. Balandongan, semuanya
mendapat penghargaan dan sedikit kedeudeuh dari Walikota. Anak-anak bangga
kembali ketengah-tengah rekan sekelasnya meski bukan predikat juara.”
Menurut Achmad Yusuf, diprakarsai
kalangan sesepuh dan pemuka masyarakat, Kota Sukabumi menggelindingkan kegiatan penggerak
masyarakat penghafal Al- Quran. “Wajar jika gagasan seperti itu diadopsi oleh
LPTQ Jabar. Dan Kota Sukabumi sudah mempeloporinya.”
“Pembiasaan kepada anak-anak sudah
Kami laksanakan, tentunya sepengetahuan Ibu Kepala SDN Balandongan. Menit-menit
menjelang dimulainya proses belajar mengajar, membaca surat pendek harus jadi
pembiasaan positif,” kata Achmad Yusuf yang diamini Hj. Gimaswati.
Tentang
prestasi anak-anak SDN. Balandongan, Kepala Hj. Gimaswati menyebutkan empat
peserta didiknya yang meraih kesempatan dan peluang menampilkan kemampuannya membaca Al Quran 30
Juz dihadapan pakarnya. “Dalam hati saya tak henti-hentinya bersyukur
KepadaNya.”
“Anak-anak Kami antaranya, Wafa
Mirajul Fitria, Isni Amara, Neli Rahmatisadiyah
dan Sulistiana Munggaran. Itulah bibit unggul penghafal Al Quran masa
depan dan harus jadi asset Kota Sukabumi. Sesuai amanat Pak Walikota empat anak
itu mudah-mudahan kelak akan jadi ragi
bagi teman sebayanya. Semoga saja dimudahkan” Hj. Gimaswati menutup paparannya.[HS2SMI].-
0 komentar :
Posting Komentar