Sukabumi.
AGENDA
penting dalam sebuah perhelatan saat satu lawatan adalah serah terima
cinderamata. Disaksikan ribuan pasang mata kalangan guru pelajar dan 30 pasang
mata tetamu asal negeri Matahari Terbit, Jepang. Kepala SMA Negeri 1 Kota Sukabumi,
menyerahkan cidermata yang diterima, Mr. Segawa Yamato, di GOR SMA Negeri 1
yang berusia 53 tahun itu.
Silaturahim
antara pelajar SMA Negeri 1, Sukabumi,
Indonesia. Dengan para siswa SMA Oisca High School, Jepang. Perhelatan ini
digelar bukan untuk yang pertamakalinya. “Kami pun merasa terpanggil untuk
membalas study tour ini, khususnya dimasa liburan musim dingin di Jepang,”
ungkap Rachmat Mulyana, S.Pd, M. Hum.
Ditemui
usai menyerahkan cinderamata di GOR SMA Negeri 1, Rachmat Mulyana menyebutkan,
jika melihat catatan tentang Oisca. Hingga saat ini Jepang sudah 4 kali
mengunjungi SMA Negeri tertua di Sukabumi ini. Mereka sangat peduli dengan
lingkungan hidup.
“Oiya,
putra kami Siswa Kelas XII aksel saat ini masih berada di negeri matahari
terbit, Jepang. Pramudia berada di Jepang atas undangan Kemenpora. Sebelumnya
salah seorang guru wanita, harusnya sudah pernah ke Jepang. Tapi saat itu Ia
dalam kondisi hamil tua,” tuturnya.
Sementara
guru pembimbing SMA Oisca, Hamamatsu, Jepang, Mrs. Sano Nariko sensei yang relatip
lancar meski terbata berujar. “ Kedatangan
para siswa dan guru serta Kepala SMA Negeri 1 Sukabumi ke Jepang, sangat Kami
nantikan.” Berkali ditatapnya naskah ditangannya.
Di kesempatan sama di luar GOR
SMA Negeri 1, Koordinator Lapangan Oisca Indonesia ………………………………………..mengatakan,
dari SMA tertua di Sukabumi rombongan bertolak ke Jawa Tengah khususnya dikawasan
Pantura. “Mereka akan menanam Bakau dipantai utara.”
“Oisca itu LSM dunia yang peduli
pada lingkungan. Agenda Oisca di Jepara dan sekitarnya cukup banyak juga. Ihwal
mengapa baru Jepang yang tertarik menjaling komunikasi dengan SMA Negeri 1
Sukabumi ini. Karena memang mereka sejak awal sudah mengenal benar SMA tertua
ini,” kata Koorlap Oisca…………………………………..
Usai Indonesia Raya
berkumandang, giliran anak-anak Jepang itu melantunkan Kimigayo. Bergantian
juga mereka menyuguhkan tarian tradisional masing-masing. Lagu Kokoronotomo
dengan sendu dan perlahan disuguhkan kelompok seni Angklung dengan lagu lawas
Es Lilin.
“Saya tertarik dengan tarian
Jaipongan yang ditarikan 4 penarinya tadi. Suatu saat saya sangat berharap juga
bisa menari bersama mereka dalam perhelatan berbeda yang lebih akrab lagi,”
ungkap seorang siswa SMA Oisca Hamamatsu, Jepang, Furuya Katsumi via rekannya.
Olahraga Futsal dan Bola Basket
berlangsung seru dan sarat persahabatan. Klub basket SMA Negeri 1 itu belum
lama ini merebut trophy untuk klub unggulan Kota Sukabumi. Malah menurut Juru
Bicara SMA tertua di Sukabumi, Ade Fathurahman, kelompok robotic mulai Nampak
kopentensinya.
0 komentar :
Posting Komentar