Selasa, 21 Juni 2011

Minggu, 19 Juni 2011 - 12:25 wib
Buah tangkal stroke (Foto: Corbis)
Buah tangkal stroke (Foto: Corbis)
KOLESTEROL dan tekanan darah tinggi dapat menghambat aliran darah, yang selanjutnya memicu stroke. Serangan stroke selalu datang mendadak. Tanpa tanda-tanda pasti. Yang jelas, penyebabnya berlangsung selama bertahun-tahun. Stroke terjadi ketika pasokan darah, oksigen, serta zat gizi ke otak berhenti. Salah satu cara untuk mencegah stroke adalah memilih makanan yang tepat.

Stroke merupakan penyakit mematikan nomor tiga setelah jantung dan kanker. Peneliti dari Inggris dan Italia menyebutkan, mengonsumsi pisang tiga kali sehari layaknya minum obat akan memberikan kalium cukup untuk mengurangi kemungkinan menderita pembekuan darah di otak sekira 21 persen. Seseorang dianjurkan mengonsumsi sekira 2.300 mg potasium per hari. Sedangkan yang sering ditemukan, orang hanya mengonsumsi kurang lebih 1.500 mg potasium per hari.

Buah-buahan dan sayuran juga baik untuk mencegah stroke karena mengandung serat yang mampu menurunkan kolesterol. Juga mengandung antioksidan yang dapat membantu mencegah pengendapan kolesterol.

LDL (kolesterol jahat) pada dinding arteri. Makanan yang mengandung antioksidan seperti bawang bombai, buncis, sawi hijau, wortel, brokoli, endive, seledri, dan cranberries. Dalam penelitian Nurse Health di Harvard menyebutkan wanita yang mengasup betakaroten 15 mg sehari, seperti dari 1 buah wortel berkurang risiko terkena stroke.

Buah-buahan dan sayuran, seperti kentang, peach berwarna kuning, bayam, dan cantaloupe juga tinggi kalium, yaitu mineral yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Selain itu, sayuran hijau dan buah-buahan mengandung asam folat serta vitamin B6 dan B12 membantu mengurangi kadar homosistein yang secara normal terjadi dari asam amino. Meningkatnya kadar homoseistein dapat meingkatkan risiko penyakit stroke.

Menurut Fitri Wardah Mardiah SKM Nutrisionist dari RSIA Taman Puring, stroke dicetus oleh banyak hal selain merokok, stres, gaya hidup juga dari makanan. Makanan pemicu penyakit stroke sama dengan halnya pemicu penyakit degeneratif, yaitu makanan yang tinggi lemak dan tinggi garam. Pada orang yang memiliki hipertensi makanan yang kaya natrium dapat mencetus stroke. Karena saat ini 93 persen kasus stroke ada hubungannya dengan penyakit darah tinggi atau hipertensi.

Makanan yang tinggi lemak dan tinggi kolesterol merupakan bahan utama plak yang akan mengendap di dinding pembuluh darah sehingga terjadi atherosklerosis yang menyebabkan penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah.

“Semua buah adalah baik, tetapi ada beberapa buah yang kandungannya dapat mencegah hipertensi dan antherosklerosis apalagi bila buah tersebut memiliki kadar kalium yang tinggi contohnya, buah pisang yang kaya potasium atau kalium karena kalium tersebut dapat mencegah dan membantu menurunkan tekanan darah,” tuturnya.

Menurut Fitri, buah pepaya mengandung karparina yaitu suatu alkoloid yang berfungsi untuk mengurangi serangan jantung. Sedangkan buah mentimun dan buah apel merah selain mengandung kalium tinggi, serat berupa pektin yang dimiliki dapat menstabilkan tekanan darah. Dan buah belimbing, sama halnya dengan apel, buah ini kaya pektin serat dan kalium, namun rendah kandungan natriumnya sehingga sangat pas untuk penderita hipertensi juga buah semangka tinggi akan lykopen dan kaliumnya.

“Makanan lain seperti seledri bermanfaat menurunkan tekanan darah. Selain itu, seledri mengandung serat yang bisa menurunkan kolesterol dan memiliki kandungan kalium yang tinggi. Dan pare dapat mengatasi penyakit stroke karena kandungan karatin dan vitamin C. Wortel sebagai sumber antioksidan yang memperlambat proses penuaan, wortel juga dianggap memiliki banyak kandungan pektin yang dapat menurunkan kolesterol dan memelihara kerusakan pembuluh darah. Dan sari buah mengkudu berperan sebagai adaptogen yang menyeimbangkan fungsi sel-sel tubuh dan juga menormalkan fungsi otak,” jelasnya.

Makanan apa saja yang baik bagi penderita stroke? Menurutnya sayur dan buah yang sudah jelas kaya kandungan serat, kalium, dan vitamin C-nya dapat membantu menurunkan tekanan darah dan menurunkan kolesterol.

“Kemudian ikan, sebagai pengganti lauk hewani berwarna merah, ikan dikenal makanan kaya protein dengan kandungan lemak rendah. Beberapa ikan seperti salmon dan makerel dikenal mengandung omega 3 dan omega 6 yang membantu meningkatkan HDL dan menurunkan LDL dalam darah,” terangnya.

Seorang farmakolog dari fakultas kedokteran Universitas Chicago berhasil mengisolasi senyawa pada seledri  yang dapat menurunkan tekanan darah. Senyawa ini adalah 3-n-butylphthalida yang mampu menekan konsentrasi hormon stres sehingga pembuluh darah kembali melebar dengan demikian seledri dapat menurunkan tekanan darah tinggi berkat senyawa apigenin.

“Perbanyak konsumsi ikan dibanding lauk hewani berdaging merah, memilih mengonsumsi makanan yang rendah lemak, mengolah makanan dengan batasi penggunaan minyak atau lemak, batasi pemakaian gula dan garam berlebih, tingkatkan konsumsi serat, dan tidak minum alkohol,” tegasnya.

(Genie/Genie/tty)


0 komentar :

Posting Komentar