Sabtu, 18 Oktober 2014




SUKABUMI –
Rampak Gendang merupakan salah satu kesenian tradisional yang berasal dari tatar sunda  parahyangan Jawa Barat. "Rampak" berasal dari bahasa sunda yang bermakna serempak ,hingga  rampak gendang dapat  diartikan sebagai suatu pertunjukkan gendang yang dimainkan secara bersama-sama. Oleh karena itu  pertunjukkan Rampak Gendang selalu dimainkan oleh dua orang atau lebih.

Gendang atau kendang merupakan alat musik utama dari pertunjukkan Rampak Gendang. Alat musik ini merupakan instrumen dalam gamelan jawa, yang berfungsi sebagai pengatur irama. Alat musik lainnya dalam pertunjukkan Rampak Gendang adalah rebab, gitar, dan alat gamelan yang lain. Semua alat musik itu kemudian dipadukan membentuk suatu irama yang energik dan bersemangat.

Di SDN Cibeureum CBM Kota Sukabumi seni sunda Rampak Gendang sebagai kegiatan ekstrakulikuler yang ditanamkan sejak dini  kepada para peserta didik guna menanamkan kecintaannya terhadap budayanya sendiri dibanding budaya dari luar atau modern.

Menurut Kepala  SDN Cibeureum CBM,  Dedih Supriadi “Ini bagian dari apresiasi kami kepada para siswa  untuk lebih mengenalkan alat musik daerah, sebagai langkah pelestarian budaya bangsa  terlebih anak-anak jaman sekarang kecendrungannya  tertarik  terhadap alat  musik modern," 

Memang “lanjut Dedih “  kesenian rampak gendang ini memerlukan  kesabaran untuk menekuninya , para siswa seminggu sekali  mampu  mengurungkan niatnya untuk bermain layaknya seusia mereka demi mempelajari seni yang saat ini sudah kurang diminati oleh para kalangan muda mudi. 

Peralatan rampak gendang yang ada  di SDN Cibeureum CBM adalah  bantuan  bantuan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun 2013  sebanyak 7 set  dan  masing - masing dalam satu set  terdiri satu gendang besar dan 2 gendang yang kecil atau biasa di sebut kilinter. “Ini juga bagian dari program pemerintah pusat, agar setiap daerah tetatp melestarikan keenian yang ada. Salah satu dengan memberikan bantuan untuk kesenian rampak gendang ini,” katanya.

0 komentar :

Posting Komentar