Kamis, 26 Juni 2014



Sukabumi,


Dalam rangka menyambut tibanya bulan suci Ramadhan 1435 hijriyah MUI bekerjasama dengan Pemerintah  Kota Sukabumi menyelenggarakan Tabligh Akbar dan Lomba Seni menabuh bedug  yang diikuti oleh 7 Mubaligh dan 7 penabuh bedug terbaik dari 7 kecamatan se kota sukabumi.

Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Walikota Sukabumi, H. Achmad Fahmi, S.Ag., M.M.Pd  kamis (26/6) 2014 di halaman gedung Pusat Kajian Islam yang ditandai  pemukulan  bedug dengan disaksikan unsur Muspida, para Asisten dan Staf Ahli, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah, Instansi Vertikal, para Camat dan Lurah, Forum Kerukunan Umat Beragama, para sesepuh, alim ulama, tokoh masyarakat, wanita dan pemuda, serta undangan lainnya.

Pada kesempatan tersebut Wakil Walikota dengan  didampingi Ketua Umum MUI Kota Sukabumi, menyerahkan 1500 paket santunan, yang terdiri  beras, gula, kecap dan mie instan, untuk 1.500 orang fakir miskin yang diserahkan secara simbolis kepada 7 Ketua MUI Kecamatan , dilanjutkan dengan pengukuhan Tim Patroli Simpatik Ramadhan Tahun 1435 Hijriyah yang terdiri  unsur Satpol PP , Polres Sukabumi Kota, Kodim 0607 , dan MUI .

Wakil Walikota  atas nama Pemerintah Kota Sukabumi secara apresiatif menyampaikan ucapan  terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada segenap lapisan masyarakat,  khususnya kepada umat Islam  yang telah berpartisipasi aktif  dalam menyemarakan Bulan Suci Ramadhan  1435 Hijriyah ini,  bulan yang penuh berkah dan ampunan. 

Kegiatan tersebut Diawali pembacaan Sholawat oleh Ibu-Ibu BKMT (Badan Kerjasama Majelis Talim Masjid) Kota Sukabumi, Pembacaan AL-Quran 30 Juz oleh 30 orang santri dari Pondok Pesantren Atafsiriyah Kelurahan Tipar Kecamatan Citamiang, dipimpin oleh Ketua PHBI (Panitia Hari Besar Islam) Kecamatan Gunungpuyuh, K.H. Maksum Kamaludin, serta Istighosyah dipimpin oleh Ketua MUI Kecamatan Warudoyong, K.H. Nurkosim, Lc., didampingi oleh 6 Ketua MUI Kecamatan lainnya se Kota Sukabumi, dan Tausiyah disampaikan oleh Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, ( Ketua Umum MUI Kota Sukabumi, Prof. Dr. K.H. Dedi Ismatullah Machdi, S.H., M.Hum.).

Sukabumi,

Sembilan Juli mendatang, Bangsa Indonesia akan menggelar Pemilihan Presiden (Pilpres). Dimana kandidat pemenang dalam pilpres nanti, akan memimpim Indonesia lima tahun kedepan. Tentunya pemimpin yang diharapkan oleh Rakyat Indonesia adalah pemimpin yang bermutu dalam segala hal, termasuk agamanya.

Itulah salah satu pernyataan yang disampaikan oleh KH. Raden Abdullah Muhtar atau yang biasa disapa Buya Muhtar Pimpinan Pondok Pesantren An-Nidzom, Panjalu Sukabumi. Pada saat mengisi majelis mingguannya yang rutin diadakan setiap hari Jum`at pukul 14.00 sampai dengan 17.00 di pondok asuhannya tersebut.

Dalam kajiannya, ulama karismatik yang menjadi rujukan para penyuluh agama (ustadz) di Sukabumi ini, menyampaikan kronologis dan hikmah dari peristiwa isra mi`raj, di akhir ceramahnya beliau menyimpulkan bahwa Sholat adalah salah satu hikmah terpenting dari peristiwa tersebut. Maka dari itu, Buya Muhtar menyampaikan harapannya kepada calon pemimpin Indonesia yang menang nanti, untuk mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) mewajibkan rakyatnya yang beragama Islam untuk mendirikan sholat.

Lebih lanjut Buya menambahkan,  “Mari kita buat kontrak politik dengan para calon presiden nanti, agar mau mengeluarkan instruksi kepada rakyatnya untuk mendirikan sholat, terutama instruksikan kepada para pimpinan perusahaan agar menghentikan kegiatannya ketika waktu sholat dan menyuruh karyawannya untuk sholat, tentunya bagi karyawan yang beragama Islam.” Tegasnya.


Selain itu, Buya Muhtar juga menyarankan agar jam belajar pendidikan agama ditambah. Karena pendidikan agama menjadi tolok ukur moralitas bangsa yang saat ini sudah menurun, karena banyak kasus yang terungkap, mulai dari korupsi, kekerasan, kriminal bahkan kejahatan seksual pada anak-anak. “Mudah-mudahan jika jam belajar pendidikan agama ditambah, moralitas bangsa Indonesia bisa membaik. Amien”. harapnya.(DENS)

Ilustrasi Photo: Pimpinan Pondok Pesantren An Nidzom KH Raden Abdullah Muchtar (kanan) saat menerima kunjungan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini 

Rabu, 25 Juni 2014



Sukabumi,

Budaya seni sunda Tari Jaipong kini nyaris punah dibumi tempat kelahirannya parahyangan terkikis oleh budaya asing, apalagi di era globalisasi reformasi dewasa ini, pada umumnya  setiap  acara kegiatan apapun lebih mengutamakan budaya barat dibandingkan budaya sendiri dalam setiap acara pesta perkawinan, kenaikan kelas dan kegiatan-kegiatan lainnya.


Mencermati kondisi demikian nampaknya Mang Domons tidak tinggal diam begitu saja  beserta   kerabatnya , beranjak tangkas mengukir harapan baru melalui olah pikir dan pola tindak membentuk sebuah sanggar Tari Jaipong yang dikenal   dengan Rancak Budaya “ Catrik Palagan “ .
 


Upaya keras yang  dilakukan  oleh Ki Domons selama ini  adalah aktivitas  komunikasi kota  dan provinsi hingga ke tingkat nasional  dalam mengisi ruang dan waktu penampilan peserta didiknya disamping  melalui pasanggiri , sebagaimana yang digelar belum lama ini digedung juang ’45.


Menurut Mang Domons , bahwa Pasanggiri jaipong Catrik palagan ke- XIV tahun  2014  diikuti oleh 57 orang pamilon  terdiri siswa SD,SMP,SMA dan Perguruan tinggi , dengan penilaian meliputi  wiraga atau peragaan, Wirasa atau perasaan, Wirama atau selaras dengan irama dan payus atau keterpaduan/kompleks atau kepantasan. Pasanggiri mulai dasar, terampil sampai mahir  dengan tim penilai Mahasiswa (S-2) dari UPI bandung, terdiri  Kang Beni dan Teh Win ( S-2 ) jurusan seni tari. Ujarnya .



 “Sejak berdirinya tahun 1977, hingga sekarang Rancak Budaya Catrik Palagan asuhan Mang Domons, masih eksis membina dan mengembangkan bakat-bakat pemula dengan target sasaran membentuk penari-penari jaipongan yang professional” dan  Siswa Catrik Palagan telah  siap mengikuti even lomba pasanggiri jaipong tingkat provinsi jawa barat di bandung agustus mendatang.


“ Sanggar ini benar-benar  diminati  insane-insan seni pemula , karena pihak manajemen, tidak bertumpu pada profit oriented semata, tetapi menurut pada visinya, yakni  Melestarikan budaya dan seni sunda, dalam hal ini seni tari jaipongan, menjadikannya khasanah budaya nasional, dimulai dengan pengkkaderan. Sudah hampir 750 orang lebih alumni sanggar Catrik  berhasil di didik melalui tingkatan pemula sampai akhir”. 
 




Kehadiran rancak budaya Catrik Palagan  semakin hari dikenal masyarakat sekaligus banyak diminati kalangan siswa SD, SLTP dan putra asuhan Mang Domons dan  sering mendapat undangan kehormatan untuk mengisi pada puncak acara peringatan Hari-hari besar nasional dan pesta perkawinan.


Diakui oleh kalangan para kuli tinta (Pers), Tari jaipong di Kota Sukabumi berkembang cukup baik, tak kalah dengan tarian modern, hal ini tiada lain berkat keuletan pengasuhnya, dalam melakukan pembinaan, Mang Domons dipandang  cukup telaten  dalam memapah putri asuhannya, sehingga mampu menampilkan yang terbaik bagi pelestarian budaya khas prahiyangan.


Menyikapi kiprah Mang Domons baik Pemerintah maupun  masyarakat  secara apresiatif menyambut baik sekaligus  memberikan dukungan penuh, atas kepedulian Mang Domons dalam pelestarian budaya bangsa .




 Sukabumi,

Pemerintah Kota Sukabumi melalui Dinas Perhubungan dan Kantor Lingkungan Hidup  melakukan uji emisi gas buang kendaraan bermotor  roda empat , Uji emisi tersebut dilangsungkan selama 2 hari dari tanggal 24 s/d 25 Juni 2014,di halaman depan Balai dan di Halaman Parkir Giant Ciaul.


Menurut Kepala Bidang LLA .Lalu Lintas dan Angkutan , Ujang Hamdan, S.H., M.H., Emisi gas buang kendaraan bermotor roda empat adalah sebagai salah satu penyebab dan penyumbang terbesar terhadap terjadinya polusi udara.


"Dengan dilaksanakannya uji emisi ini, standar baku mutu kendaraan roda empat di Kota Sukabumi dapat diketahui secara pasti dan jelas, apakah sudah atau tidak memenuhi standar baku mutu kendaraan, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2006, Tentang Baku Mutu Emisi Kendaraan" ujarnya.


Dikemukakanya, untuk kendaraan umum yang tidak lolos uji emisi, disarankan agar segera melakukan tune up dan uji emisi secara berkala. Sedangkan khusus untuk kendaraan dinas milik Pemerintah Kota Sukabumi yang tidak lolos uji emisi, akan dilaporkan kepada Walikota Sukabumi dan Organisasi Perangkat Daerah terkait, untuk segera dilakukan tune up, serta akan dilakukan pemantauan selama 3 sampai dengan 6 bulan ke depan.


Namun seluruh kendaraan dinas milik Pemerintah Kota Sukabumi, yang diikutsertakan dalam uji emisi di depan Balai Kota Sukabumi, dinyatakan lolos uji emisi. Dijelaskan pula, dari 300 kendaraan roda empat berbahan bakar bensin dan solar yang diikutsertakan dalam uji emisi di depan Balai Kota Sukabumi, yang dinyatakan tidak lolos uji emisi hanya 15 kendaraan.


Pelaksana Pengendalian Lingkungan KLH , Hendri Dwi Hikmawan menjelaskan, hasil dari uji emisi ini, akan dijadikan bahan untuk mengukur kualitas udara di Kota Sukabumi, melalui uji ambien. Adapun uji ambien ini, akan dilaksanakan di beberapa tempat di wilayah Kota Sukabumi, untuk memenuhi 4 indikator, salah satunya yakni indikator dalam bidang transportasi.


Dikatakannya, hasil dari uji emisi ini, akan dijadikan patokan dan acuan untuk mengetahui udara di Kota Sukabumi, apakah masih bagus atau tidak. Dikatakan pula, uji emisi ini merupakan program tahunan KLH Kota Sukabumi dan Dishub Kota Sukabumi. Maksud dan tujuannya, untuk mengetahui tingkat polusi udara di Kota Sukabumi.


Walikota Sukabumi, H. Mohamad Muraz, S.H., M.M., kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup serta pengelolaan Sumber Daya Alam yang tidak berkelanjutan dapat mengganggu terhadap ketahanan dan kelangsungan lingkungan hidup,  pada akhirnya dapat mengancam terhadap kehidupan masyarakat. Karena ketahanan dan kelangsungan lingkungan hidup  merupakan salah satu kunci bagi semua pihak, baik pemerintah maupun sektor swasta dan masyarakat, khususnya dalam menjaga ekosistem dan menghindari bencana lingkungan, terutama yang diakibatkan oleh perubahan iklim.

Selasa, 24 Juni 2014





Pelaksanaan safari Ramadha Musfida Kota Sukabumi 1435 H Sesuai dengan Jadwal Dilaksanakan Mulai Hari senin tanggal 7 Juli  Sampai dengan  hari senin 21 Juli 2014 ;

1).  Senin 7 juli 2014 di laksanakan di Mesjid Al-Faizin JL.Koleberes RW.17 Kel.Dayeuhluhur Kec.Warudoyong dengan penceramah Drs.H.Entis Sutisna,M.Ag Kepala Kemenag dan Moderator Ludi Jalaludin,SPd.I


2). Selasa 8 juli 2014 di laksanakan di Masjid AL-Hidayah Perum Sindangpalay RT.04/05 Kel.Sindangpalaiy Kec.Cibeureum Dengan Penceramah Drs.H.Idim Taufiq,M.Ag Ketua PMI dan moderator KH.Ahmad Riva’I ketua PHBI


3). Rabu 9 Juli 2014 di laksanakan di Masjid Sirojul Ikhwan JL.tegalpari RT.02/08 kel.Gunung Puyuh Kec.Gunung Puyuh dengan penceramah Drs.KH. UJang Saepurrohman Pontren At-Tafsiriyah,Tipar dan Moderator Drs.H.Adang Shabarna,M.Ag PHBI


4)  Kamis 9 juli 2014 di laksanakn di Masjid Al-Huda Jl.Bhayangkara Gg.Cipelang Leutik RT.05/03 Kel.Selabatu Kec.cikole  Dengan Penceramah KH.Ubaedillah Cibeureum dan moderator Ece Suhendra,S.pd.IKetua IGTPQ


5). Senin 14 juli 2014 di laksanakan di Mesjid Agung dengan penceramah Prof.Dr.D.Ismatullah Mahdi,M.Hum Rektor UIN Sunan Gunung Jati dan Moderator Heri  Saepul Bahri,S.Pd.I


6). Selasa 15 juli 2014 di laksanakan di Mesjid Al-Barokah RT.02/06 Kel.Lembursitu kec.Lembursitu dengan penceramah Drs.KH.Mukhtar Ubaedillah ketua Bazda dan moderator Drs.Abad Badrudin MUI


7). Rabu 16 juli 2014 di laksanakn di Masjid Baetal Falah Jl.Proklamasi Tespong rt.04/01 Kel.Jayamekar Kec.Baros dengan penceramah Drs.KH. Aab Abdullah,S,IP.,M.Ag dan moderator Bukhoro Muslim,S.Pd Ketua umum forum komunikasi Diniyyah


8). Kamis 17 juli 2014 di laksanakn di Masjid Al-Hikmah Jl.Tipar Gg.Sencaki RT.01/05 Kel.Tipar Kec.Citamiang dengan penceramah KH.Asep SAepulloh MUI dan moderator Ust.Endang SAepulloh Ketua Forum Pemuda Pelopor


9). Jum’at 18 juli 2014 di lakanakan di DPRD kota Sukabumi Jl.Ir.H.Juanda dengan penceramh KH.Fathullah Manshur,Lmn Pimpinan Pontren Ibadurrahma kec.Lemburditu dan moderator Mhammad ILyas,S,IP S.Ag STISIP Syamsul’Ulum


10). Senin 21 juli 2014 di laksanakan di Mesjid Al-Ikhlas Pemda Jl.R.Syamsudin SH No.25 dengan penceramah KH.Misbahul Munir,S.Ag Pontren Al-Islamiyyah Baros dan moderator H.Dadang Suhendra,S.Ag , M.Si DKM Al-Ikhlas Pemda.

Catatan ; Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah disesuaikan dengan jadwal Safari Rmadhan Gubernur Jawa Barat.