Sabtu, 22 Februari 2014



Sukabumi,

Iwan Mulyana adalah  Putra kedua dari lima bersaudara, pasangan antara  Dana Setiawan dan Anis Suryani,  Warga Rt. 3  RW 2 Kelurahan gedong panjang kecamatan Citamiang Kota sukabumi.


Menurut pengakuan ketua RW setempat dan rekan sebayanya ,  bahwa Iwan Mulyana(IM) tergolong seorang pemuda terapil, pandai bergaul dan secara kooperatif mampu membangun nuansa kebersamaan, semua kalangan muda diajak bicara upaya menata hari esok yang lebih elok.ujarnya


Memang ungkap kedua  orang tuanya “IM” sejak duduk dibangku sekolah menengah atas , telah  mampu menjadi seorang motivator, dinamisator dan sebagai insiator dalam segala bentuk  kegiatan , sehingga tidak heran apabila ia mendapat kepercayaan untuk memangku jabatan sebagai ketua Karang taruna  “Putra Bangsa” dan Ketua Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Sukabumi (HIMASI) masa bhakti 2014-2016, disamping sebagai anggota Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)”.


“ Kehadiran IM ditengah-tengah keluarganya terbilang ECCES (Energik, Cerdas, Ceria, Empaty dan Santun) serta  benar-benar memiliki jiwa  Entrepreneur , sejak duduk dibangku Sekolah Tinggi Hukum  (STH) Pasundan Sukabumi  dari mulai smester 1 hingga saat ini smester 9) telah mampu melepaskan ketergantungannya terhadap orang tua  (Kuliah dengan biaya sendiri), yakni kuliah sambil berniaga aneka buah-buahan,” ujarnya.


Dikukuhkannya Iwan Mulyana sebagai Ketua Himasi diharapkan akan membawa angin segar dalam menghantarkan  organisasi tersebut kearah yang lebih eksis dan ketika dimintai keterangannya oleh SKU. Aspirasi Rakyat “ ditengah-tengah kesibukannya  seusai upacara pelantikan jumat yang baru lalu (21/2 )di ruang pertemuan Setda,  Ia mengemukakan bahwa  “ Program Kami yang pertama, sebagai konsolidasi organisasi adalah  merubah Mindset seluruh anggota organisasi,  untuk memiliki jiwa Entrepreneur .


Program yang kedua ” ungkap” Iwan Mulyana (IM) adalah  mencoba membangun tingkat kesadaran siswa-siswi untuk Cinta Tanah air, karena dari hasil pantauan dilapangan sangat cukup memprihatinkan, kalangan muda saat ini termasuk para peserta didik hampir disemua jenjang pendidikan sampai tidak mengenal 4  pilar Kebangsaan yang terdiri,  Pancasila, Undang-undang dasar ’45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. “ujarnya


Keempat pendekatan tersebut merupakan pendekatan kultural, edukatif, hukum, dan struktural, dibutuhkan karena saat ini pemahaman generasi muda terhadap 4 pilar kebangsaan menipis. Pendekatan kultural adalah dengan memperkenalkan lebih mendalam tentang budaya dan kearifan lokal kepada generasi muda. Hal ini dibutuhkan agar pembangunan oleh generasi muda di masa depan tetap mengedepankan norma dan budaya bangsa.Pembangunan yang tepat harus memperhatikan potensi dan kekayaan budaya suatu daerah tanpa menghilangkan adat istiadat yang berlaku.



“Program yang ketiga berupaya  mencoba untuk melakukan  kerjasama dengan pihak  KPU, berkenaan dengan pemilih pemula ( siswa/siswi ), termasuk dengan pihak Kecamatan dan  Kelurahan , baik dari segi aspek hukum, ekonomi dan hal-hal lain, upaya membangun kreativitas kalangan muda  kearah yang lebih partisipatif  maju dan professional.”ujarnya/Dendayasa,SIp

0 komentar :

Posting Komentar