Rabu, 11 September 2013



Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Di Kompleks Terminal
 Type A Lingkar Selatan Kota Sukabumi
Sukabumi,



Di Indonesia, tempat peribadatan (shalat) bagi ummat Islam  dikenal dengan sebutan masjid, dikenal pula  beberapa sebutan lainnya, seperti  surau, langgar, tajug, mushalla. Untuk masjid pun, dikenal juga dengan sebutan tambahan,  ada yang disebut dengan masjid agung, masjid raya, masjid jami` dan sebagainya. Keragaman istilah ini, terkait dengan fungsi, ukuran, kepemilikan dan keberadaanya.



Dalam perkembangan terakhir, di kota-kota besar di Indonesia,  semakin hari semakin padat dan sempit, banyak dibangun masjid atau mushalla yang bersatu dengan gedung-gedung besar atau komplek-komplek bangunan, seperti perkantoran, pertokoan, pasar, di tempat-tempat hiburan dan terminal.
  


Lain halnya dengan  pembangunan Masjid di Terminal   Kota Sukabumi, di Kompleks Terminal Type A Lingkar Selatan dibangun diatas area 600 m2 dengan luas bangunan 345 m2 direncanakan berlangsung selama 6 bulan, terhitung mulai tanggal 6 September 2013. Dengan harapan awal bulan Maret 2014 mendatang, pembangunan masjid tersebut sudah rampung tahap pengerjaannya , sekaligus  dapat digunakan oleh masyarakat.



 Sekretaris Daerah, DR.HMN.Hanafie Zein, selaku ketua panitya pelaksana dalam laporannya , pada upacara peletakan batu pertama pembangunan Masjid tersebut yang dilangsungkan pekan lalu (5/9) 2013, dengan dihadiri Pejabat teras Pemda, unsur Muspida, Ketua DPRD, Ketua dan Wakil Ketua TP. PKK, unsur Kepala  OPD serta    pihak donatur, khususnya dengan PimpinanYayasan Arrayah Munir Ahmad Karim,Lc. beserta segenap donatur dan masayarakat setempat.



Walikota Sukabumi, H. Mohamad Muraz, SH MM menegaskan, melalui konsep memakmurkan masjid, yang didalamnya terletak upaya pembinaan akhlak umat, dapat memperbaiki krisis multidimensi secara komprehensif dan berkesinambungan. Untuk itu diharapkan, melalui konsep memakmurkan masjid, ada dua upaya yang hendak dicapai, khususnya dalam upaya pembentukan masyarakat yang islami. Yakni kesadaran dzikir dan kemampuan fikir. Sebab dengan kesadaran dzikir, dapat mengembangkan penghayatan diri dan lingkungan sebagai hamba Tuhan. Sedangkan dengan kemampuan fikir, dapat mengembangkan ilmu pengetahuan selaku makhluk yang berakal.

Dikemukakannya, bagi yang mendambakan terwujudnya Pemerintahan yang Rahamatan Lil Alamin, kedua hal tersebut, yakni dzikir dan fikir tidak boleh dipisahkan. Selain itu, kecerdasan dan budi yang luhur juga sama pentingnya. Sebab kecerdasan tanpa budi yang luhur sangat berbahaya. Demikian pula sebaliknya, budi yang luhur tanpa kecerdasan akan tumpul, serta tidak akan banyak gunanya.

Ditandaskan pula, sekaitan dengan pembangunan masjid di Kompleks Terminal Type A Lingkar Selatan Kota Sukabumi ini, Walikota Sukabumi selaku Kepala Daerah sangat menyambut baik, sekaligus mengucapkan banyak terima kasih, khususnya kepada Pimpinan Yayasan Arrayah, Munir Ahmad Karim, Lc., yang telah memfasilitasi pembangunanmasjidini.

Diharapkannya, apabila pembangunan masjid ini sudah selesai, dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat, khususnya di sekitar Terminal Type A Lingkar Selatan Kota Sukabumi, sekaligus mendijadi media syiar bagi umat Islam di Kota Sukabumi. Diharapkan pula, Pimpinan Yayasan Arrayah beserta segenap donatur, senantiasa diberi limpahan rizki, serta segala amal kebaikannya, mendapat ganjaran yang berlipat ganda dari Allah SWT/dendayasa

1 komentar :