Sabtu, 20 September 2014




Tukar menukar Cindera mata dari Sekretaris Daerah Kota Banda Aceh, Drs. T. Saifudin, TA., M.Si kepada

Walikota Sukabumi, H. Mohamad Muraz, S.H. MM dan sebaliknya.

 Sukabumi,

Cyber city merupakan salah satu konsep kota modern berbasis teknologi informasi yang  telah banyak diterapkan di kota- kota besar di seluruh penjuru dunia, termasuk di Kota Banda Aceh sebagai  konsekuensi logis dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk mengakses informasi dan berkomunikasi dengan mudah, murah dan cepat. sehingga tidak heran apabila Kota Banda Aceh berada di ranking pertama dalam  Indonesia Digital Society Award ( IDSA ) tahun 2014 dan sekaligus  menjadi tujuan study banding

Kota Sukabumi merupakan salah satu dari 3 kota  di jawa barat  yang memperoleh Indonesia Digital Society Award ( IDSA ) tahun 2014 (ranking 2),  disamping Kota bogor dan Cimahi, Ketiga kota tersebut   memperoleh fasilitas atau tiket dari pihak Telkom  untuk mengikuti study banding ke kota Banda Aceh  selama 2 hari dari 16 dan 17 September 2014 beserta Kabupaten Gresik,  Lamongan,  Kutai Timur, dan Kabupaten Musi Banyuasin (Tim Benchmark Broadband Learning Center).


Dari hasil study banding tersebut, menurut  Walikota , H. Mohamad Muraz, S.H., M.M , “ Yang pertama adalah mencermati tentang  Implementasi e-learning  dalam proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) di Pondok Pesantren AL Faizun Kota Banda Aceh”.


 “ Kedua  tentang   pembangunan  cyber city dan  smart city  dalam menunjang   Aktivitas   masyarakat  dalam menggunakan ICT (Information and Communications Technology) “ ketiga  Kota Banda Aceh telah mampu melakukan pengurangan pegawai  dari 9 ribu  menjadi 6 ribu orang. Namun demikian   tidak mengurangi aktivitas dan produktivitas pegawai, malahan  meningkat.


Menurut  Kepala Kantor Kominfo , Drs. Gabril Majid Sukarman, M.Pd dengan terbangunnya cyber city (infrastruktur CC ) di kota Banda Aceh , maka  masyarakat dengan mudah  untuk  memperoleh informasi dan berkomunikasi pada setiap ruang public yang dianggap strategis , aman dan nyaman seperti  di sejumlah tempat terbuka seperti taman-taman kota, -tempat olahraga, lokasi bandara, pelabuhan, terminal bis, pusat-pusat perbelanjan modern dan pasar tradisional serta tempat wisata lainnya.


“Mulai dari sekedar mengakses informasi biasa hingga melakukan berbagai jenis transaksi bisnis sudah dapat dilakukan via internet termasuk pada dunia pendidikan, perbankan, ketenaga kerjaan dan sebagainya. Internet yang multifungsi ini perlahan tapi pasti berusaha mengubah perilaku atau budaya sebagian besar warga kota Banda Aceh  dari pola-pola layanan konvensional menjadi layanan yang serba digital dan instant” ujarnya.


 Walikota Sukabumi, H. Mohamad Muraz, S.H., M.M., didampingi Kepala Kantor Kominfo , Drs. Gabril Majid Sukarman, M.Pd. mengemukakan, melalui study banding tersebut, terpandang jelas kemudahan   masyarakat  Kota Banda Aceh dalam   menggunakan ICT (Information and Communications Technology).     
    .

“ Mencermati kondisi demikian  Pemerintah kota Sukabumi melalui Kantor Kominfo secara bertahap dan berjenjang  akan  mencoba membangun hal  serupa yang akan diawali dengan  program e-disiplin  di seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah), termasuk kecamatan dan kelurahan” ujarnya/dendayasa,SIp

0 komentar :

Posting Komentar