Tukar menukar Cindera mata dari Sekretaris Daerah
Kota Banda Aceh, Drs. T. Saifudin, TA., M.Si kepada
Walikota Sukabumi,
H. Mohamad Muraz, S.H. MM dan sebaliknya.
|
Sukabumi,
Cyber
city merupakan salah satu konsep kota modern berbasis teknologi informasi yang telah banyak diterapkan di kota- kota besar di
seluruh penjuru dunia, termasuk di Kota Banda Aceh sebagai konsekuensi logis dengan meningkatnya kebutuhan
masyarakat untuk mengakses informasi dan berkomunikasi dengan mudah, murah dan
cepat. sehingga tidak heran apabila Kota Banda Aceh berada di ranking pertama
dalam Indonesia Digital Society Award ( IDSA ) tahun
2014 dan sekaligus menjadi tujuan study
banding
Kota Sukabumi merupakan salah satu dari 3 kota di jawa barat yang memperoleh Indonesia Digital Society
Award ( IDSA ) tahun 2014 (ranking 2),
disamping Kota bogor dan Cimahi, Ketiga kota tersebut memperoleh fasilitas atau tiket dari pihak
Telkom untuk mengikuti study banding ke
kota Banda Aceh selama 2 hari dari 16
dan 17 September 2014 beserta Kabupaten Gresik, Lamongan, Kutai Timur, dan Kabupaten Musi Banyuasin (Tim
Benchmark Broadband Learning Center).
Dari hasil study banding tersebut, menurut Walikota , H. Mohamad Muraz, S.H., M.M , “ Yang
pertama adalah mencermati tentang Implementasi
e-learning dalam proses KBM (Kegiatan
Belajar Mengajar) di Pondok Pesantren AL Faizun Kota Banda Aceh”.
“ Kedua tentang pembangunan
cyber city dan smart city
dalam menunjang Aktivitas
masyarakat dalam menggunakan ICT (Information and
Communications Technology) “ ketiga Kota Banda Aceh telah mampu melakukan
pengurangan pegawai dari 9 ribu menjadi 6 ribu orang. Namun demikian tidak
mengurangi aktivitas dan produktivitas pegawai, malahan meningkat.
Menurut Kepala Kantor
Kominfo , Drs. Gabril Majid Sukarman, M.Pd dengan terbangunnya cyber city
(infrastruktur CC ) di kota Banda Aceh , maka masyarakat dengan mudah untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi pada
setiap ruang public yang dianggap strategis , aman dan nyaman seperti di sejumlah tempat terbuka seperti taman-taman
kota, -tempat olahraga, lokasi bandara, pelabuhan, terminal bis, pusat-pusat
perbelanjan modern dan pasar tradisional serta tempat wisata lainnya.
“Mulai dari sekedar mengakses
informasi biasa hingga melakukan berbagai jenis transaksi bisnis sudah dapat
dilakukan via internet termasuk pada dunia pendidikan, perbankan, ketenaga
kerjaan dan sebagainya. Internet yang multifungsi ini perlahan tapi pasti
berusaha mengubah perilaku atau budaya sebagian besar warga kota Banda Aceh dari pola-pola layanan konvensional menjadi
layanan yang serba digital dan instant” ujarnya.
Walikota Sukabumi, H.
Mohamad Muraz, S.H., M.M., didampingi Kepala Kantor Kominfo , Drs. Gabril Majid
Sukarman, M.Pd. mengemukakan, melalui study banding tersebut, terpandang jelas kemudahan
masyarakat Kota Banda Aceh dalam menggunakan ICT (Information and
Communications Technology).
.
“ Mencermati kondisi demikian
Pemerintah kota Sukabumi melalui Kantor Kominfo secara bertahap dan
berjenjang akan mencoba membangun hal serupa yang akan diawali dengan program e-disiplin di seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah),
termasuk kecamatan dan kelurahan” ujarnya/dendayasa,SIp
0 komentar :
Posting Komentar