Senin, 15 September 2014



SUKABUMI –

Kemiskinan adalah  kondisi ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar sandang, pangan  , dan papan atau tempat berlindung, termasuk pendidikan  dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar  ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.

Menyikapi kondisi demikian  Pemerintah meluncurkan program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK)  dengan Prinsip dasar  demokrasi, partisipasi, transparansi, akuntabel dan desentraliasi, sebagai langkah kelanjutan dari transformasi sosial PNPM  Mandiri Perkotaan.

Sekretaris Daerah Kota Sukabumi DR. HMN. Hanafie Zein, pada upacara pembukaan  Expo PNPM 2014 tingkat Kota Sukabumi yang dilangsungkan di Gedung Juang 45  Rabu (10/9). Dengan harapan  semua pihak untuk bersama-sama berperan secara aktif  berfikir  menanggulangi masalah kemiskinan yang terbilang kompleks dan komprehensif.

Dikemukakannya “Kegiatan PLPBK merupakan salah satu intervensi di tahap akhir transformasi menuju masyarakat madani yang menangani kawasan permukiman padat, kumuh dan miskin,” ujarnya usai membuka Expo PNPM 2014 tingkat Kota Sukabumi di Gedung Juang 45, Rabu (10/9).

Berdasarkan data yang diperoleh, program PLPBK di Kota Sukabumi dilaksanakan sejak tahun 2012 yang tersebar di Kelurahan Nanggeleng, Jaya Mekar, Cikundul dan Karamat dengan total nilai anggaran dari pusat sebesar Rp. 4 miliar.

“Khusus di tahun 2014 , Kota Sukabumi kembali memperoleh  bantuan program PLPBK sebesar  Rp. 2 miliar yang akan dilaksanakan di Kelurahan Limusnunggal dan Sudajayahilir,” .

Menurut DR. HMN Hanafie Zein , sejak PNPM dilaksanakan pada tahun 2007 sudah berorientasi untuk membangun pondasi masyarakat berdaya dengan sejumlah kegiatan intervensi pada perubahan sikap, perilaku, cara pandang masyarakat yang bertunmpu pada nilai-nilai universal.

“Saya berharap pihak swasta juga bisa membantu berbagai program kemsyarakatan yang dilaksanakan di Kota Sukabumi, khususnya yang menyangkut dengan fasilitas umum,” ujarnya.

0 komentar :

Posting Komentar