Sabtu, 07 Januari 2012


 Sukabumi, SENTANAonline.com

MASYARAKAT Kedusunan Cirambutan, Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, Jabar tengah bersukacita. Pasalnya, jembatan yang menghubungkan desa tersebut dengan Desa Miramontana, telah selesai pengerjaannya.

Jika sebelumnya jembatan diatas sungai Cikiwul tersebut hanya terbuat dari bambo, kini dibangun dengan kontruksi besi.Jembatan tersebut dibangun berkat Program  Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Bahkan, jembatan yang panjangnya 6 meter dan lebar tiga meter itu kini bisa  dilalui kendaraan roda enam.

Kadus Cirambutan, Hermawan mengatakan, jembatan tersebut dibangun dengan biaya Rp 84 juta. Meski anggarannya cukup kecil, dana sebesar itu juga mampu membiayai pembangunan turap (penahan tanah) agar tidak longsor sepanjang 30 meter dengan tinggi 2 meter dengan ketebalan 80 cm.  “Alhamdulillah, masyarakat Desa Cirambutan sudah tidak sulit lagi untuk menyeberang,” ujar kadus yang juga Tim Pengelola Kegiatan (TPK) di ruang kerjanya, kemarin.

Selesainya pengerjaan pembangunan jembatan tersebut, kata Hermawan, juga berkat kebersamaan dan gotong-royong warganya. Meski hari kerja pembangunannya  seharusnya 40 hari, namun bisa diselesaikan lebih cepat. “Jembatan bisa diselesaikan hanya 20 hari. Setiap hari sebanyak 60 warga bergotong-royong mengerjakannya,” katanya.

Selain kepada masyarakatnya, Hermawan juga mengungkapkan terimaksihnya kepada Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Pemuda Pancasila Kecamatan Purabaya  yang dipimpin oleh ketuanya, Piping. Bersama anggotanya, Piping  ikut bergotong-royong bersama masyarakat  selama pembangunan jembatan yang sangat dibutuhkan warga  Desa Cirambutan.

”Saya dan warga mengucapkan terimakasih kepada Pak Piping dan Pemuda Pancasila Kecamatan Purabaya. Pembangunan Jembatan itu telah lama diimpikan warga,” ujarnya. Namun, kebutuhan masyarakat tidak cukup sampai disitu. Mewakili masyarakat desa tersebut, Hermawan dan Piping berharap,  melalui PNPM,  pemerintah merealisasikan pengerasan jalan yang menghubungkan Kecamatan Purabaya dengan Jampang Tegah   sepanjang 6 km . Hal itu mengingat jalan tersebut masih berlapis tanah. Jika hujan, sulit dilalui kendaraan karena licin. 

Selesainya pembangunan jalan memang telah mengurangi beban warganya. Namun, kata Hermawan, pengaspalan jalan juga sangat dibutuhkan. Sebab, jika jalan beraspal, bukan hanya memperlancarkan  arus transfortasi. Lebih dari itu akan mendongkrak ekonomi masyarakat. Karena, biaya transfortasi akan lebih murah. “Hasil pertanian warga akan lebih mudah diangkut ke luar desa . Demikian juga kebutuhan masyarakat akan lebih mudah didatangkan dari luar desa,” ungkapnya.(RMT)

0 komentar :

Posting Komentar