Sabtu, 24 Desember 2011


Dr. Reni Marlinawati,
 Kota Sukabumi,
             Terkikisnya pendidikan karakter bangsa saat ini lambat laun akan berdampak terhadap kehancuran moral masyarakat khususnya bagi anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa. Untuk itu sebagai langkah antisipasinya, mulai hari ini pendidikan karakter bangsa harus ditumbuhkan kembali untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang mempunyai budi pekerti luhur. Hal ini terungkap dalam seminar pentingnya pendidikan karakter bangsa yang dilakukan oleh Anggota Komisi X DPR RI DR. Reni  Marlinawati dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sukabumi dalam kegiatan resesnya di Gedung Aula SMKN 1 Kota Sukabumi, Sabtu (24/12).

      Hadir dalam kesempatan tersebut , Walikota Sukabumi H. Mokh. Muslikh Abdussyukur, SH MSi  Kadisdik Ayep Supriatna, Direktur RSUD R. Syamsudin SH, Dr. Suherman, Kepala SMKN 1 Wahyuto,  serta para guru dan siswa SMKN 1 Kota Sukabumi.

       Menurut Dr. Reni Marlinawati, pendidikan karakter bangsa hari ini sangat penting untuk disadarkan kembali kepada masyarakat dan mengatualisasikannya kedalam kehidupan sehari hari, khususnya bagi anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa di masaya yang akan datang. Karena fenomena yang terjadi saat ini sudah mulai hilangnya tauladan orangtua dan berbagai permasalahan yang muncul menjadi pemicu hilangnya karakter bangsa di mata anak-anak.

          "Salah satu karakter bangsa yang perlu ditumbuhkan kembali adalah kehidupan bergotong royong dan rasa sosial terhadap sesama, dan mengaktualisaikan kembali lingkungan dan kehidupan yangs esuai dengan nilai-nilai luhur bangsa ini yaitu reugreug pageuh repeh rapih," katanya.

               Dijelaskannya, untuk menumbuhkan kembali pendidikan karakter bangsa harus dimulai dari keluarga, sekolah dan pada akhirnya di lingkungan masyarakat. Apabila di tiga lingkungan tersebut sudah tercipta dan tumbuh suasana yang harmonis dan kondusif akan menciptakan pendidikan anak-anak yang baik. "Apabila terjadi hal sebaliknya, secara perlahan-lahan akan membunuh karakter bangsa terhadap anak tersebut, terlebih mereka akan mudah terprovokasi dengan melakukan hal-hal negatif seperti tawuran, narkoba dan lainnya" ujarnya.

                   Lebih lanjut Reni mengungkapkan, faktor penyebab mulai hilangnya karakter bangsa khususnya kepada anak-anak diantaranya hilangnya persepsi pendidikan karakter kepada anak dan pengaruh budaya luar. Untuk itu pemerintah mulai dari pusat hingga di tingkat daerah harus bisa mengambil kebijakan yang berpihak terhadap pendidikan karakter bagi anak-anak khsusunya pelajar. "Pemerintah harus mulai memberantas kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai kaidah agama dan marilah selamatkan anak anak kita dari pengaruh buruk," ungkapnya.

               Saat dikonfirmasi  terkait Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan, Reni menuturkan, realisasi DAK pada tahun 2010 banyak terjadi kebocoran dan rencananya pihaknya akan  memanggil Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) untuk menjelaskan hal tersebut. Bahkan dirinya juga mengaku mempunyai bukti-bukti berupa data realisasi DAK yang tidak sesuai dengan aturan yang sudah ada. 

           "Banyak permasalahan yang muncul di daerah ketika DAK turun, mulai dari proses tender yang ketika dalam pelaksanannya dikerjakan oleh sub kontrak. Bukan itu Saja timbulnya permasalahan antara pihak sekolah dengan pelaksanaan. Untuk setelah agenda reses selesai kami akan memanggil Mendiknas sekitar bulan Januari mendatang," ujarnya.

               Untuk tahun 2012 Kemendiknas mengucurkan anggaran DAK sebesar Rp. 10 triliun dan akan langsung ditransfer ke daerah-daerah. Sedangkan anggaran DAK untuk Kota Sukabumi pada tahun 2012 sekitar Rp. 8 miliar. hery/dens.

0 komentar :

Posting Komentar