Senin, 16 Desember 2013



Nisa Jawara Atletic Kid SDN Balandongan. 
                                           
MENJUARAI  cabang olahraga apa pun untuk kalangan Kaum Hawa, bukan lagi sesuatu yang tabu. Persamaan hak yang diperjuangkan RA. Kartini, sudah banyak membuahkan hasil cermerlang dan gemilang. “Kini gilirang Siti Khairunnisa untuk manggung walau urung  di Jawa Barat, karena DBD menyerangnya.”

            Siswi Kelas VI SD. Balandongan, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi mengembangkan senyumnya meski terasa pahit tak dapat apa yang di dambakannya meraih posisi terhormat di ajang bergengsi O2SN di Bandung. “Untuk Nisa dan Kata Ibu itu hanya waktu saja. Nisa Sabar.”

            Kata-kata itu mengalir dari mulut gadis berjilbab Coklat dan masih dibalut seragam Pramuka, di ruang tamu Kepala SDN. Balandongan, Hj. Gimaswati, Mpd, Sabtu 14 pekan kedua, Desember. “Latihan dan keinginan keras itu yang saya perhatikan.” Imbuh Hj. Gimaswati. 

            Putri tunggal pasangan keluarga, Muchtar dan Yati itu. Proses menjelang ke Jawa Barat, latihan keras menumbangkan rivalnya  kalangan atlet perempuan dijalani dengan hati ceria. “Tak ada tanda-tanda akan jatuh sakit saat itu. Tiba-tiba dapat serangan DBD dan urung ke Jabar.”
            “Pak Asep Camat Baros saat itu menyesalkan DBD datang terlalu cepat. Andai DBD tak merugikan. Baros akan jadi Kecamatan penyumbang medali yang diraih atlet putri. Tapi nasi sudah jadi bubur. Insya allah mungkin nanti di SMP, Nisa berjaya,” kata Hj. Gimaswati, Mpd optimis.  

             Atletic Kid antarnya, Lari Cepat 40 meter, juara I Lompat Katak, Swalom, Backrol dan zig-zag ditambah lompat gawang itu juara ll. “Kami menggondol 5 medali emas dan dua perunggu serta perak. Kami akan tetap melanjutkan apa yang belum diraih di tahun sebelumnya.” 

            “Selain Nisa ada juga rekannya yang menyjmbangkan medali emas dari ajang O2SN dari nomor Catur melalui tangan Alfan Fadhila, dan ketika di Jabar ada saja kendalanya. Tapi karena dia kini pindah ke Bogor. Mudah-mudahan di Bogor karirnya berkembang,” ungkap Hj. Gimaswati. 

            Dikesempatan sama, pengajar Pendidikan Agama Islam, Achma Yusuf menambahkan. “Ada prestasi lain selain dari murid yang jadi atlet. Kami juga memiliki sejumlah anak yang ternyata mampu menghafal ayat pendek. Kami mendapat 5 penghargaan saat agenda di Mesjid Agung.”

            Dari sekitar 172 utusan SD, utusan Ibtidaiyah dan Diniyah. “Dari 5 anak yang jadi duta SDN. Balandongan, semuanya mendapat penghargaan dan sedikit kedeudeuh dari Walikota. Anak-anak bangga kembali ketengah-tengah rekan sekelasnya meski bukan predikat juara.”

            Menurut Achmad Yusuf, diprakarsai kalangan sesepuh dan pemuka masyarakat, Kota Sukabumi  menggelindingkan kegiatan penggerak masyarakat penghafal Al- Quran. “Wajar jika gagasan seperti itu diadopsi oleh LPTQ Jabar. Dan Kota Sukabumi sudah mempeloporinya.”

            “Pembiasaan kepada anak-anak sudah Kami laksanakan, tentunya sepengetahuan Ibu Kepala SDN Balandongan. Menit-menit menjelang dimulainya proses belajar mengajar, membaca surat pendek harus jadi pembiasaan positif,” kata Achmad Yusuf yang diamini  Hj. Gimaswati.

Tentang prestasi anak-anak SDN. Balandongan, Kepala Hj. Gimaswati menyebutkan empat peserta didiknya yang meraih kesempatan dan peluang  menampilkan kemampuannya membaca Al Quran 30 Juz dihadapan pakarnya. “Dalam hati saya tak henti-hentinya bersyukur KepadaNya.”

            “Anak-anak Kami antaranya, Wafa Mirajul Fitria, Isni Amara, Neli Rahmatisadiyah  dan Sulistiana Munggaran. Itulah bibit unggul penghafal Al Quran masa depan dan harus jadi asset Kota Sukabumi. Sesuai amanat Pak Walikota empat anak itu mudah-mudahan kelak  akan jadi ragi bagi teman sebayanya. Semoga saja dimudahkan” Hj. Gimaswati menutup  paparannya.[HS2SMI].-

                                   

0 komentar :

Posting Komentar