Senin, 09 Desember 2013



 Sukabumi, 

DELAPAN mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan [PGSD STKIP], Subang, kelompok belajar Kota Sukabumi melaksanakan praktik pengenalan lapangan [PPL] selama 18 hari hingga 7 Desember di SDN. Suryakencana, Cikole.

                Mahasiswa semester 7 itu secara khusus sudah mulai kerasan berada dikalangan murid-murid SDN Suryakencana. Cipta Bina Mandiri [CBM]  Kelas II, Kelas III dan Kelas V. Diantara mereka ada yang sudah terbiasa dengan anak-anak tapi ada pula yang datang dari tutor non formal PAUD.

                Subur Wakil Kepala SDN. Suryakencana. CBM menyebutkan, kehadiran para mahasiswa untuk melaksanakan agenda akademis. “Membuat Kami tersadar kalau SDN. Suryakencana memang menjadi sorotan dan target sejumlah perguruan tinggi sebagai acuan mahasiswanya.”
                Ia mengaku bangga, melalui kehadiran 8 mahasiswa PGSD STKIP Subang, kelompok belajar Kota Sukabumi. “Dan terus terang Kami juga berharap mendapat saran atau tidak menutup kemungkinan adanya kritik yang konstruktif. Demi mutu peserta didik kedepannya.”  

                Nita mahasiswi yang sedang mengabdi pada sebuah pendidikan non formal menjadi tutor non pormal di sebuah Paud di Kota Sukabumi. “Dengan praktik pengenalan lapangan ini, jelas demikian menjadi penting sekali untuk kemajuan PAUD Kami.”

                Ia berpendapat, meski mengajar di PAUD tapi  meraup sebanyak-banyaknya ilmu dari berbagai sumber baik non formal maupun formal. “Seperti juga kelompok belajar Sukabumi ini boleh jadi produknya tidak akan terasakan dalam waktu dekat. Karena pendidikan itu universal.”  
                Seorang mahasiswa rekan sejawatnya menambahkan, kawasan SDN. Suryakencana. CBM ini sudah seperti laboratorium pendidikan baginya. “Ada kawasan teduh ada media untuk belajar dialam terbuka. Insya Allah untuk pengenalan puisi, pekan depan saya ajak anak-anak keluar kelas.”

                Mengaku sudah menjadi guru di sebuah SD di Kota Sukabumi ungkapnya. Tidak lantas berada ditengah-tengah peserta didik dari strata social berbeda, ia bisa leha-leha. “Sebuah CBM atau Cipta BIna Mandiri yang dikembangkan di Kota Sukabumi diperlukan kiat-kiat khusus.”

                “Saya atau juga rekan sejawat lainnya mungkin sependapat. Berada di tengah anak-anak peserta didik di naungan SDN. Suryakencana CBM. Tidak akan pernah cukup puas kalau hanya dua atau tiga Minggu saja untuk praktik pengenalan lapangan berada depan kelas.”

                Menyudahi bincang-bincang dengan 4 dari 8 mahasiswa peserta program PPL tersebut, mereka sepakat apa yang mereka dapat dibangku kuliah akan semakin matang jika diikuti dengan hasrat tinggi melalui dialoh dengan kalangan guru senior di SDN. Suryakencana CBM. [HS2SMI].-

0 komentar :

Posting Komentar