Senin, 09 Desember 2013



 Sukabumi. 

AGENDA penting dalam sebuah perhelatan saat satu lawatan adalah serah terima cinderamata. Disaksikan ribuan pasang mata kalangan guru pelajar dan 30 pasang mata tetamu asal negeri Matahari Terbit, Jepang. Kepala SMA Negeri 1 Kota Sukabumi, menyerahkan cidermata yang diterima, Mr. Segawa Yamato, di GOR SMA Negeri 1 yang berusia 53 tahun itu.

Silaturahim antara pelajar SMA Negeri 1,  Sukabumi, Indonesia. Dengan para siswa SMA Oisca High School, Jepang. Perhelatan ini digelar bukan untuk yang pertamakalinya. “Kami pun merasa terpanggil untuk membalas study tour ini, khususnya dimasa liburan musim dingin di Jepang,” ungkap Rachmat Mulyana, S.Pd, M. Hum.

Ditemui usai menyerahkan cinderamata di GOR SMA Negeri 1, Rachmat Mulyana menyebutkan, jika melihat catatan tentang Oisca. Hingga saat ini Jepang sudah 4 kali mengunjungi SMA Negeri tertua di Sukabumi ini. Mereka sangat peduli dengan lingkungan hidup.

“Oiya, putra kami Siswa Kelas XII aksel saat ini masih berada di negeri matahari terbit, Jepang. Pramudia berada di Jepang atas undangan Kemenpora. Sebelumnya salah seorang guru wanita, harusnya sudah pernah ke Jepang. Tapi saat itu Ia dalam kondisi hamil tua,” tuturnya.

Sementara guru pembimbing SMA Oisca, Hamamatsu, Jepang, Mrs. Sano Nariko sensei yang relatip lancar meski  terbata berujar. “ Kedatangan para siswa dan guru serta Kepala SMA Negeri 1 Sukabumi ke Jepang, sangat Kami nantikan.” Berkali ditatapnya naskah ditangannya.

                Di kesempatan sama di luar GOR SMA Negeri 1, Koordinator Lapangan Oisca Indonesia ………………………………………..mengatakan, dari SMA tertua di Sukabumi rombongan bertolak ke Jawa Tengah khususnya dikawasan Pantura. “Mereka akan menanam Bakau dipantai utara.”
                “Oisca itu LSM dunia yang peduli pada lingkungan. Agenda Oisca di Jepara dan sekitarnya cukup banyak juga. Ihwal mengapa baru Jepang yang tertarik menjaling komunikasi dengan SMA Negeri 1 Sukabumi ini. Karena memang mereka sejak awal sudah mengenal benar SMA tertua ini,” kata Koorlap Oisca…………………………………..

                Usai Indonesia Raya berkumandang, giliran anak-anak Jepang itu melantunkan Kimigayo. Bergantian juga mereka menyuguhkan tarian tradisional masing-masing. Lagu Kokoronotomo dengan sendu dan perlahan disuguhkan kelompok seni Angklung dengan lagu lawas Es Lilin.

                “Saya tertarik dengan tarian Jaipongan yang ditarikan 4 penarinya tadi. Suatu saat saya sangat berharap juga bisa menari bersama mereka dalam perhelatan berbeda yang lebih akrab lagi,” ungkap seorang siswa SMA Oisca Hamamatsu, Jepang, Furuya Katsumi via rekannya.

                Olahraga Futsal dan Bola Basket berlangsung seru dan sarat persahabatan. Klub basket SMA Negeri 1 itu belum lama ini merebut trophy untuk klub unggulan Kota Sukabumi. Malah menurut Juru Bicara SMA tertua di Sukabumi, Ade Fathurahman, kelompok robotic mulai Nampak kopentensinya. 

                “Kelompok mereka sudah mulai berani keluar kampus demi menjajal kemampuannya untuk berdaya saing dengan kalangan yang pernah berpengalaman dalam  bermain dan mengutak ngatik robot itu,”  kata Jubir, Ade Fathurahman, awal Desember kemarin dulu. [HS2SMI].-

0 komentar :

Posting Komentar