Kamis, 24 November 2011


Sukabumi

Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), bagi Pemerintah Kota Sukabumi merupakan salah satu program yang sangat strategis, dengan dasar pemikiran, dengan basis sasaran para siswa di sekolah, UKS merupakan media pembelajaran yang tepat, khususnya dalam upaya mengenalkan dan membiasakan sejak dini warga masyarakat, untuk terbiasa hidup sehat, sekaligus dapat bekerja sama dalam pengelolaan lingkungan hidup di sekitarnya.

Demikian  dikemukakan Wakil Walikota Sukabumi, DR. H. Mulyono, MM pada acara penerimaan Tim Penilai Lomba Sekolah Sehat tingkat propinsi jawa Barat rabu, 23/11 2011  di lapangan upacara SDN CBM Suryakencana , dengan dihadiri unsure Kepala Organisasi perangkat daerah, Ketua TP. PKK, Dharma Wanita ,Camat, Ka Polsek Dan Ramil, Kepala Kelurahan para Kepala Sekolah dan unsure pendidik, siswa-siswi  serta undangan lainnya.

Melalui program Trias UKS “ ungkap “  DR.  H. Mulyono, MM  terdiri dari ,  Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Penyuluhan Lingkungan Sehat, diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan warga masyarakat, yang tentunya dapat berpengaruh terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Selain itu, melalui Trias UKS, juga diharapkan dapat mendorong upaya pencapaian program Kota Sukabumi Sehat, Jawa Barat Sehat, dan Indonesia Sehat. Ketiga, kondisi warga masyarakat yang sehat, selain akan mencerminkan keberhasilan pembangunan, juga dapat menjadi aset berharga bagi Pemerintah Kota Sukabumi, khususnya dalam menghadapi berbagai tantangan dan problematika pembangunan, pada masa mendatang yang semakin kompleks.


                Ditegaskannya “Upaya  menunjang kelancaran dan keberhasilan program UKS di Kota Sukabumi, telah digulirkan beberapa kebijakan. Antara lain Keputusan Walikota Sukabumi Nomor 288 Tahun 2003, Tentang Bebas Rokok di setiap lingkungan sekolah, dan Peraturan Daerah (Perda) Kota Sukabumi Nomor 7 Tahun 2004, Tentang Pendalaman Materi Pendidikan Agama Islam pada sekolah umum di Kota Sukabumi. Sedangkan upaya dalam memupuk jiwa yang sehat sejak dini, di Kota Sukabumi ditempuh melalui pengembangan nilai kejujuran, ketaatan pada aturan dan tanggungjawab, serta pengembangan program Kantin Kejujuran.


                 Tim Penilai  diterima  Wakil Walikota di ruang utama  bersama   Pimpinan DPRD, unsur Muspida, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan sekaligus  Tim penilai  melakukan peninjauan ke ruang Sekretariat  TP UKS Kota dan ruang Sekretariat TP. UKS Kecamatan Cikole , kemudian langsung menuju SDN Suryakencana CBM.


                Kehadiran Tim Penilai di SDN Suryakencana CBM , disambut antusias   warga sekolah melalui prosesi  adat parahiangan   menuju podium kehormatan dalam rangka  mengikuti upacara penerimaan yang diwarnai dengan penampilan Rampak gendang, Degungan , Paduan suara  serta  penampilan keterampilan siswa-siswi  secara atraktif  dalam   PBB ( Peraturan Baris Berbaris ).


                    
Ketua Tim Penilai LSS tingkat ppropinsi Jawa Barat  Yusuf Sofyan menegaskan  Sekolah Sehat (LSS)   telah merubah  Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) siswa. Siswa sekolah yang mengikuti LSS bukan hanya memiliki pengatahuan tentang  hidup bersih, tapi juga mampu mengaplikasikannya.  

Dari hasil  pengamatan  Yusuf Sofyan siswa sekolah yang mengikuti LSS sudah menunjukkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), termasuk SDN Suryakencaba CBM Kota sukabumi. , terampil dalam menjelaskan bagaimana PBHS.  “Sudah terbentuk PBHS pada diri siswa. Fasilitas PHBS, administrasi dan wawasan tentang PHBS cukup bagus,”

 Ketua Tim Penilai berharap, perilaku tersebut bukan hanya untuk siswa yang sekolahnya mengikuti LSS. Tapi bisa diterapkan diluar sekolah, seperti di rumah dan ditularkan kepada siswa sekolah lain, bahkan masyarakat. “SDN Suryakencana CBM Kota Sukabumi dijadikan contoh. Kalau ada sekolah lain yang ingin siswanya PHBS lihat sekolah ini,” ujarnya.

Sekolah tersebut, kata Yusuf, merupakan  satu diantara dua SD yang dijadikan ikon Jabar untuk  sekolah sehat  selain SD di Kabupaten  Indramayu. Bahkan sudah mencapai  tingkat tertinggi dari empat strata dalam penilaian LSS. “Ada empat strata, minimal, standar, optimal  dan paripurna. Sekolah ini sudah mencapai strata Paripurna, fasilitas lengkap dan dimanfaatkan,”




Dikatakannya, masih ada yang harus dibenahi. Hal itu untuk mengantisipasi jika masuk LSS tingkat Nasional. Selain pengetahuan siswa tentang PHBS, ruang belakang sekolah, laboratorium komputer dan kantin harus dibenahi.”Ruang belakang perlu dibenahi, sirkulasi kantin masih kurang dan agak gelap, komputer harus dilengkapi dengan peredam radiasi,karena berbahaya terhadap mata,”




Selain itu, yang tidak kalah pentingnya, kata Yusuf, PHBS bukan hanya ketika dalam perlombaan saja. Tapi harus berkelanjutan. “Yang dikhawatirkan selesai  lomba selesai PHBS-nya. PHBS harus konsisten dan berkelanjutan. Tidak berhenti,”



       Kepala SDN Suryakencana CBM Kota Sukabumi,H.Asep R.Wirria mengatakan, meski persiapannya cukup singkat, namun fasilitas yang menjadi kriteria penilaian bisa dipenuhi. Termasuk dalam pembekalan siswa terhadap PHBS.










Dijelaskannya, empat unggulan sekolah yang dipimpinnya dalam mengikuti lomba tersebut. Diantaranya, buku saku. Setiap siswa dilengkapi dengan buku saku sebagai catatan harian. “Suatu waktu  ada interaktif antara guru dengan siswa. Dalam interaktif itu ada pertanyaan guru yang harus dijawab oleh siswa. Dialog ituharus dicatat dalam buku saku,” tandasnya.




 




0 komentar :

Posting Komentar