Benda Peninggalan Kerajaan Padjadjaran Ditemukan di Kota Sukabumi

• Sukabumi, SENTANAonline.com 

MUSEUM Kerajaan Islam Prabu Siliwangi Al-fath Kota Sukabumi, Jawa Barat kembali menemukan batu prasasti bertuliskan aksara Sunda Padjadjaran di kaki Gunung Karang yang berada di RW 10 Kelurahan Lumusnunggal, Kecamatan Cibeureum Kota Sukabumi. Selain batu prasasti, tim yang dipimpin pemilik  Museum Islam Prabu Siliwangi Kota Sukabumi, H.Fajar Laksana tersebut, juga menemukan batu  dengan berbagai bentuk seperti kepala kuda, kepala ular dan ikan.


Temuan tersebut semakin memperkuat dugaan bahwa di sekitar lokasi temuan pernah di diami kerajaan Padjadjaran. Proses penggalian situs dimulai sejak pukul 07.00 pagi kemarin. Tim yang dibantu oleh Dinas Pemuda, Olah Raga, Budaya dan Pariwisata Kota Sukabumi, menemukan batu sekitar pukul 10.00 pagi. Adanya temuan tersebut, mendapat respon dari Sekda Kota Sukabumi, H.Muraz yang langsung datang ke lokasi penggalian.

Sekda mengatakan, temuan benda purbakala tersebut sangat berharga terutama dalam mengurai sejarah Kerajaan Sunda. Sementara sejauh mana nilainya membutuhkan penilaian lebih lanjut dari instansi berwenang. “Kota Sukabumi tidak punya tim ahli tentang kepurbakalaan. Jadi untuk memastikan nilai sejarahnya, perlu didatangkan dari Propinsi Jabar atau pusat,”ujarnya.
Namun, kata kata Muraz, belum bisa menjelaskan langkah yang akan ditempuh oleh pemerintah menindaklanjuti temuan tersebut. Namun, dia berharap  bias dijadikan ikon Kota Sukabumi. Karena daerah tersebut menyimpan sejarah tatar Sunda yang sangat terkenal. “Kita lihat hasil dari kajian tim ahli,”katanya.
Selain itu, katanya, Pemkot Sukabumi akan melindungi lokasi tersebut agar tetap terpelihara. Hal itu mengingat ada rencana  sekitar lokasi gunung tersebut akan dijadikan perumahan. “Kalau lokasi ini akan dijadikan   perumahan, saya menyarankan kepada kepala daerah agar loaksi teuan dijadikan Fasilitas Umum (Fasum) atau dijadikan tempat wisata,”katanya.

Sementara Pemilik Museum Kerajaan Islam Padjadjaran Kota Sukabumi, H.Fajar Laksana belum bias menjelaskan tentang maksud dari tulisan di atas batu tersebut. Namun, menurut pengamatannya, dari aksaranya, kuat dugaan merupakan peninggalan kerajaan Sindang Parang yang dipimpin Raden Adi Pati Kaca Panggala pada Abad ke 13-14 M. “Saya baru bias mengamati dari huruf yang digunakan. Ini huruf Sunda Padjadjaran,”ujarnya.
Dia mengungkapkan, temuan tersebut bermula dari informasi masyarakat setempat bahwa menurut sejarah, di daerah tersebut merupakan bekas kerajaan. Dari informasi tersebut,kemudian dia menelusuri  lokasi yang diperkirakan sebagai istana. “Kami menelusuri dari Sungai Cimandiri. Disana kami telah menemukan batu prasasti lalu ke Gunung Karang,”jelasnya.

Tepat di atas batu prasasti ditemukan, di sela batu karang, tumbuh pohon yang dikenal masyarakat setempat dengan nama pohon amplas. Menurut,  RW 10, Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Dede Batara,  lokasi temuan kerap dijadikan tempat bersemedi oleh orang tertentu.Dia mengaku tidak tau jika disana ada tertanam benda bersejarah.”Beberapa waktu lalu, pohon Amplas di tebang, tapi tumbuh lagi,” ujarnya.(NIF)