Kamis, 15 September 2011

Sukabumi,SENTANAonline.com ---     
    Kurangnya persediaan darah menjadi permasalahan yang  sulit diatasi Palang 
Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi. Untuk itu, kesediaan masyarakat untuk  menyumbangkan darahnya sangat diharapkan.

Ketua Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Cabang Kota Sukabumi , Ipin Syaripin
 mengatakan, kebutuhan darah di PMI Kota Sukabumi mencapai 1200 labu setiap bulannya.
 Sementara darah yang terkumpul sangat sedikit. “Dari kebutuhan sebanyak itu, yang
terkumpul  hanya sekitar 200 labu. Itu pun sebagain besar merupakan hasil dari donor tetap,
”ujarnya di ruang  kerjanya, Selasa (13/09) kemarin.

Untuk memenuhi kebutuhan itu, jelasnya, terpaksa harus didatangkan dari luar daerah
seperti Bogor  atau Jakarta, meski harus dengan biaya transfortasi dan biaya perawatan 
yang tidak sedikit. “Demi  untuk memenuhi kebutuhan, itu harus dilakukan,”ujarnya.

Sebagai ketua lembaga penggerak pengumpulan darah, dia merasa prihatin jika 
ketersediaan darah  semakin menipis. Sementara kebutuhan darah semakin meningkat
. “Orang yang butuh darah itu kan  harus segera ditolong,”katanya.

Masih jauhnya jumlah kebutuhan dan ketersediaan darah, membuat lembaga tersebut 
terus  melakukan sosialisasi untuk menarik perhatian masyarakat agar dengan sukarela menyumbangkan  darahnya. Sosialisasi diutamakan kepada lembaga pendidikan. “Kami
ingin lebih banyak lagi donor  pemula. Makanya kami menargetkan pelajar untuk menjadi
donor tetap,”katanya.

Jika dibanding dengan jumlah warga Kota Sukabumi yang berjumlah hampir 300 ribu
jiwa, kata Ipin,  kekurangan darah seharusnya tidak terjadi. Misalkan  yang memenuhi
syarat untuk  menyumbangkan darah sebanyak 50 ribu jiwa, dia yakin PMI tidak akan
kekurangan darah.  “Khusus  bagi penderita talasaemia, mereka butuh darah setiap bulan.
Tentu harus ada donor tetap yang  lebih banyak,”ujarnya.(NIF)

0 komentar :

Posting Komentar